ANDA LEBIH MEMILIH YANG MANA: KEINGINAN, KEPENTINGAN, KEBUTUHAN?
Pada mulanya bentuk perut semua orang sama. Bahkan struktur yang ada di dalamnya, yang terkait alat pencernaannya pasti sama. Bahwa pada akhirnya ada yang menjadi besar atau menjadi ramping karena pola makanynya dan yang dimakan tentu ada yang dari unsur lain. Asupannya lain. Bahwa bentuknya sama besar atau sama ramping namun ada yang sering merasa sakit atau merasa sehat, masalahnya sudah lain lagi.
Mengapa bentuk perutnya bisa besar atau ramping tentu sudah melalui sebuah upaya yang serius, malah ada yang tidak serius. Bayangkan. Pada umumnya orang makan cukup satu piring, paling banter dua piring. Namun ada lho, manusia yang makannya inginnya makan sekian piring dan habis.
Kalau boleh disederhanakan, perut yang berbentuk besar dan ramping karena mereka mempunyai keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Tapi jangan kaget, itupun mereka yang sama-sama doyan makan tapi yang satu suka berolah raga sedang yang satu tidak, maka hasil yang mereka peroleh juga berbeda.
Menginjak ke masalah lain yangg berhubungan dengan tadi. Keinginan biasanya melonjak menjadi kepentingan. Padahal tidak harus begitu, meskipun kepentingan memang sangat berkorelasi dengan keinginan. Keinginan yang meningkat ke kepentingan akhirnya berujung kepada kebutuhan.
Semua yang tertulis di atas bila ditulis akan memakan banyak tempat (halaman) yang jumlahnya banyak sekali. Apalagi bila ditinjau dari segi medis atau kesehatan. Dan saya tidak akan menulis tentang itu.
Tapi marilah kita bicara yang sederhana saja, yaitu tentang kepentingan dan kebutuhan. Dua hal ini betapa menjadi masalah yang sangat vital dan krusial dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, manusia tidak bisa lepas dari dua unsur ini. Tapi jangan salah, kebutuhan juga terjadi karena adanya kepentingan. Bahwa kepentingan dan kebutuhan juga ada perbedaannya, dan memang pada kenyataannya demikianlah adanya.
Tidak dipungkiri bahwa semuanya tentu berawal dari adanya keinginan. Tapi bukan tidak mungkin timbulnya kepentingan malah mendahului kebutuhan. Hal ini tergantung bagaimana kepawaian kita dalam mengolah keinginan. Mau lebih condong kemana keinginan ini?
Keinginan yang berujung kepada kebutuhan dapat menjadi semacam candu yaitu keinginan yang harus dipenuhi. Banyak terjadi berbagai kejahatan dapat berawal dari masalah ini. Misal contoh yang terjadi adalah masalah korupsi. Jumlah angkanya bisa luar biasa. Fantastis. Itu yang berkonotasi negatif. Sedang yang permasalahan biasa, kadang kita sendiri merasa bingung untuk memilah dan memilihnya, antara kepentingan dulu atau kebutuhan dulu?
Keinginan sendiri adalah segala kebutuhan lebih terhadap barang ataupun jasa yang ingin dipenuhi oleh setiap manusia pada sesuatu hal yang dianggap kurang. Keinginan tidak bersifat mengikat dan tidak memiliki keharusan untuk segera terpenuhi.
Seharusnya keinginan lebih bersifat tambahan, ketika kebutuhan pokok telah terpenuhi. Kebutuhan adalah semua barang ataupun jasa yang dibutuhkan manusia demi menunjang segala aktivitas dalam kehidupan sehari-sehari manusia tersebut. Kebutuhan tidak akan lepas dari kehidupan sehari-sehari. Tapi kalau kebutuhan pokok sudah terpenuhi, sedang keinginan jalan terus alias terus mempunyai keinginan yang beraneka macam, nah itu dia..
Berdasarkan tingkat kepentingannya, kebutuhan dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Kebutuhan pokok/primer, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Hukumnya wajib. Kebutuhan primer harus diutamakan pemenuhannya, tidak bisa ditangguhkan. Kebutuhan primer disebut juga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan yang dituntut oleh setiap jasmani makhluk hidup. Juga disebut juga kebutuhan alami, karena jenis kebutuhan ini merupakan tuntutan alam yang harus mutlak dipenuhi demi kelangsungan hidup manusia. Contoh: makanan, perumahan, minuman, pendidikan, pakaian, kesehatan.
b. Kebutuhan tambahan/sekunder, yaitu kebutuhan sebagai pelengkap kebutuhan primer. Kebutuhan ini tidak mutlak harus dipenuhi. Tetapi jika dipenuhi, kehidupan manusia di lingkungan sosialnya akan menjadi lebih baik. Dengan demikian kebutuhan sekunder disebut juga kebutuhan sosial. Ada juga disebut juga kebutuhan kultur budaya, karena timbulnya dari perkembangan kebudayaan, peradaban dan ilmu pengetahuan manusia dari masa ke masa. Contoh: perabot rumah tangga, arloji, kendaraan, tas, radio, televisi, dan sebagainya.
c. Kebutuhan mewah/tersier, yaitu kebutuhan yang digunakan untuk mempertinggi harga diri/gengsi seseorang. Sehingga kebutuhan tersier disebut juga kebutuhan kemewahan. Jika kebutuhan mewah ini tidak terpenuhi, maka manusia tidak akan mengalami kesulitan dalam menjalani hidupnya. Contoh: AC (Air Condition), mesin cuci, mobil mewah, perhiasan, telepon ganggam, pakaian sutra dan lain sebagainya.
PERBEDAAN KEBUTUHAN DAN KEINGINAN:
Menurut sifatnya: KEBTUHAN itu Obyektif/ perlu/ mengikat, sedang KEINGINAN itu Subyektif/tidak mengikat.
Menurut dampak yang diinginkan: KEBUTUHAN itu tentang MANFAAT , sedang KEINGINAN itu tentang Kepuasan.
Sedang yang dijadikan tolok ukur: KEBUTUHAN itu tentang Fungsi, sedang KEINGINAN itu tentang Selera.
Berdasarkan tabel di atas, secara sederhana dapat kita simpulkan, jika KEBUTUHAN adalah sesuatu yang harus dimiliki manusia karena tingkat keperluan atau urgensinya yang tinggi.
Notes: tulisan lainnya dapat dilihat di:
Posting Komentar untuk "ANDA LEBIH MEMILIH YANG MANA: KEINGINAN, KEPENTINGAN, KEBUTUHAN?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.