Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SALAH SIAPA INI SALAH SIAPA?

Sejujurnya saya kadang bingung, saat saya menulis harus diawali darimana dan bagaimana cara harus menuliskannya. Masalahnya: Pertama: Saya bukan ahlinya konseling masalah seperti ini. Kedua: Masalah seperti yang saya tulis ini sudah sering kita dengar atau bahkan sudah pernah kita alami sendiri. Ketiga: Pasti tulisan ini akan mengundang banyak komentar karena masalah yang saya tulis tersebut. Jeleknya, jelas menyangkut masalah human error dan sangat berpengaruh kepada penilaian dalam berkumpulnya kita bermasyarakat.


Tapi karena saya menyadari bahwa dalam menulis sebenarnya saya juga ingin sharing, dan belajar dari orang lain, maka saya memberanikan diri menulis ini. 


Ceritanya: Suatu  malam saya dihubungi seorang wanita teman lama saya yang mencurahkan peristiwa hidupnya di dalam berkeluarga. Anaknya dua: pria dan wanita dan sedang kuliah. Teman saya ini sedang dirundung kebingungan yang teramat sangat karena suaminya jarang pulang ke rumah karena sedang main gila dengan janda yang sudah dua kali menjanda karena pernah dua kali menikah dimana kedua suaminya meninggal dunia. Salah satu mantan suami dari janda ini adalah teman sekolah suaminya teman saya tadi. Untungnya teman saya ini bekerja.


Karena saya dimintai nasehat ya saya mencoba memberikan nasehat sebisa saya. Nasehat yang saya berikan tidak banyak dan berdasar dari kenyataan hidup.


Saya katakan kepadanya :

1. Kalau kamu sedang bingung sesungguhnya suamimu saat ini juga sedang bingung. Gajinya yang cukup hanya dapat untuk mencukupi satu keluarga sekarang harus untuk mencukupi dua keluarga.


2. Saat ini mungkin suamimu belum begitu bingung, tapi sebentar lagi dia akan bingung karena akan ditodong oleh si janda itu untuk memilih dia atau kamu.

Guno Display


3. Saat ini mungkin suamimu menyukai si janda itu, tapi kalau mencintai kurasa tidak. Karena mencintai itu perlu proses perjuangan yang tidak datang secara instan. Jadi kalau tiba-tiba disuruh berkorban dia akan merasa berat. Katakanlah itu diawali dari rasa iseng. Tapi bisa juga karena gengsi dia dan akan mencari uang. Tapi aku yakin dia tidak berani minta kepadamu. Paling ke orangtuanya. Dan kudengar belakangan ini suaminya memang sering ribut soal harta warisan orangtuanya. Tapi oleh keluarganya diberi syarat, boleh meminta asal dia mau kembali ke istrinya yang telah memberinya dua orang anak. 


4. Kamu tidak usah berpikir tentang pelet, guna-guna atau  sejenisnya. Itu bukan urusanmu. Diluar ekspektasimu. Mending gunakan pikiran dan tenagamu untuk fokus kepada studi anakmu dan masa depan mereka. Jangan bebani pikiranmu dengan berpikir tentang hal yang tidak rasional dan tidak bermutu.


5. Saat ini suamimu pasti sudah menjadi gunjingan orang. Kita lihat saja sejauh mana suamimu akan tahan digunjing orang. Yang jelas anak lelakinya sepertinya sudah tidak tahan mendengar gunjingan orang. Terbukti dia menjadi malas kuliah. Kasihan.


6. Biarkan saja kalau anakmu meminta jatah mereka kepada ayahnya. Mereka mempunyai hak. Kamu juga berhak  meminta, tapi tidak usah dengan ribut. Tidak diberi tidak apa. Tunjukkan bahwa kamu tegar. Kalau suamimu pas pulang layani seperti biasa seperti menyediakan sarapan dan sebagainya. Berbuatlah seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Petuah dari para orangtua mengatakan: Tulisan jawa matinya dipangku. Yang jelas penumpahan amarah hanya akan memporak porandakan masalah menjadi tambah parah.


7. Kamu merasa bingung boleh, tapi menunjukkan ekspresi panik jangan. Terutama di depan anakmu. Sikap ketegaranmu ini akan menjadi motivasi di jiwa anakmu selamanya.


8. Hikmah peristiwa ini jadikan evaluasi bagi dirimu. Mungkin kamu tidak ada yang salah, tapi ada yang longgar. Seperti sesibuk apapun usahakan seorang istri yang baik ketika suaminya makan dia akan menemani di meja makan sambil ngobrol tentang anak atau apa saja. Bahas yang ringan-ringan saja, jangan dibebani yang berat-berat atau yang bukan-bukan. Yang penting usahakan selalu ada momen kebersamaan. Sebaliknya seorang suami yang baik ketika berangkat kerja atau apa, mencium kening istrinya, kata orangtua, hal itu bisa untuk menangkal setan lewat. Bagi istri kebiasaan mencium tangan suami itu, disamping mendapat pahala dari Allah SWT juga dapat memberikan efek psikologis bagi keduanya.


9. Jangan berhenti berdoa dan berserah diri kepada Tuhan, karena yang dapat membolak-balik hati manusia hanya Tuhan.


10. Ingat tiga surat dalam Al Qur'an:


Surat Al-ankabut ayat 2:

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan,"Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji?


Surat Al-Baqarah 286:

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." 


Surat Al-Insyirah: 5-6:

Allah berfirman, "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." 


Itu nasehat yang saya berikan meskipun sebenarnya masih ada tambahannya seperti: Jalani lagi masa-masa pacaran kalian. Suka merajuk, merayu, bermanjaria, dan sering menggoda.

Guno feed


Have a nice day.




NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.




 





Guno Artikel

Posting Komentar untuk "SALAH SIAPA INI SALAH SIAPA?"