Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GODAAN BELANJA DI ERA MODERN

Sebelum kita lanjut mari kita bermain-main dengan pertanyaan :

Jawablah beberapa pertanyaan ini dengan jujur  kepada diri kita sendiri :

1.) Apakah pasangan kita sering mengeluh karena kita mengeluarkan terlalu banyak uang?

2.) Apakah kita terkejut setiap bulan ketika tagihan kartu kredit Anda ternyata jumlahnya yang lebih besar daripada yang kita kira?

3.) Apakah kita pernah menyadari ternyata memiliki lebih banyak pakaian dan aksesoris?

4.) Apakah kita selalu ingin memiliki gadget baru setiap ada informasi ada barang baru?

5.) Apakah kita selalu ingin membeli barang-barang yang kita tidak tahu apakah benar-benar membutuhkannya?

Jika kita menjawab "ya" untuk lebih dari beberapa pertanyaan di atas, kita adalah pemboros impuls dan selalu memanjakan diri.

 

Ini tentu saja bukanlah hal yang baik. Tapi kita tidak usah panik karena di luar sana banyak orang yang melakukan hal yang sama. Bahkan mungkin lebih parah.

 

Guno Display

Kehidupan moderen memang menawarkan banyak kemudahan dan pilihan. Keputusan berbelanja memang sangat tergantung kita. Tapi jangan lupa pemicunya dari luar, misal: Kita mendapat undangan dan kita terpaksa membeli kado berupa uang atau barang. Dan karena didorong besarnya rasa gengsi maka kita akhirnya mengeluarkan uang yang relatif tidak sedikit jumlahnya.

 

Ada juga karena untuk beriventasi. Karena juga didorong oleh rasa gengsi atau ego yang besar, tanpa kita sadari kita mengeluarkan sejumlah uang yang relatif besar. Meskipun investasi adalah kelak kembali ke kita namun pengeluaran saat itu akan menambah komulatif pengeluaran jumlah uang.

 

Pengeluaran impulsif tidak hanya akan membebani keuangan kita, tetapi juga hubungan kita, terutama dengan orang-orang terdekat. Untuk mengatasi masalah tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah belajar memisahkan kebutuhan kita dari keinginan yang tidak perlu. Pahami secara benar pengeluaran uang ini untuk kebutuhan kita atau hanya sekedar keinginan saja.

 

Di jaman sekarang ini banyak sekali penawaran ini dan itu dengan diiming-imingi berbagai kemudahan dan keuntungan. Jika tidak hati-hati kita akan terperosok di dalamnya. Buatlah secara rinci daftar kebutuhan kita. Dan berdisiplinlah. Stop, jangan mencoba bermain-main.

 

Kurangi waktu untuk berinteraksi dengan tempat perbelanjaan. Jangan suka bermain di sana. Itu bisa menjadi pemancing keinginan kita. Ketika kita memang pergi untuk berbelanja, buatlah daftar secara rinci dan ambil uang tunai yang cukup untuk membayar apa yang telah Anda rencanakan untuk dibeli. Tinggalkan kartu kredit di rumah.

 

Jika kita melihat sesuatu yang menurut kita benar-benar akan dibutuhkan, berikan waktu dua minggu untuk memutuskan apakah itu benar-benar sesuatu yang kita butuhkan atau sesuatu yang dapat dengan mudah Anda lakukan tanpanya. Dengan mengikuti solusi sederhana ini, kita akan memperbaiki pagar keuangan dan hubungan dengan orang di sekitar kita.


Dorongan berbelanjan digolongkan ada beberapa :

1. Pure Impulse: adalah dorongan yang mengakibatkan pembelian yang tidak direncanakan. Misalnya saat melihat lukisan yang tampak eksentrik dan seketika kita ingin membelinya.

2. Reminder Impulse: adalah dorongan ketika melihat sebuah produk yang membuatmu ingat kalau kita butuh barang tersebut. Misalnya saat melihat baterai dan ingat kalau kita butuh itu untuk remote TV di rumah.

3. Suggestive Impulse: adalah dorongan yang muncul setelah melihat suatu barang dan membayangkan kebutuhanmu akan barang tersebut. Contohnya ketika kita membeli raincover tas setelah membeli tas ransel karena muncul dalam rekomendasi aplikasi eCommerce kita. Hati-hati, karena dorongan ini bisa memicu terjadinya efek diderot.


4. Planned Impulse: adalah dorongan untuk memanfaatkan promo walaupun pembeliannya tidak terencana.

 

Berbelanja impulsif mengakibatkan efek yang tidak baik bagi diri kita. Diantaranya :

 

Bila tarafnya sudah kronis, ini jelas sangat berbahaya. Dapat mengacaukan neraca keuangan kita dan mengganggu hubungan pribadi dengan beberapa orang di sekitar kita yang selama ini terjalin dengan intens dan baik-baik saja.


Guno feed

Belanja impulsif juga dapat mendatangkan rasa penyesalan karena telah berbelanja terlalu berlebihan dalam arti telah melakukan belanja terhadap barang-barang yang kuran bahkan tidak diperlukan.

 

Yang jelas dapat membuat kondisi keuangan kita menjadi berjalan tanpa arah tujuan yang jelas. Nota tagihan membengkak dan ada dimana-mana.


Have a nice day.




NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.



 


Guno Artikel

Posting Komentar untuk "GODAAN BELANJA DI ERA MODERN "