TAHUKAH ANDA APA YANG DIMAKSUD MENDEM MOWO (MEMENDAM BARA API)?

Mendem mowo adalah ungkapan bahasa Jawa yang artinya memendam bara api. 

Kata-kata pepatah Jawa memiliki makna dan pesan yang mendalam. Dalam pepatah Jawa berisi petuah dan nasehat bagaimana menjalani hidup dengan baik. Meski kerap dianggap sebagai bahasa kuno dan ketinggalan zaman, pepatah Jawa justru berlaku sepanjang hidup. Kata-katanya yang singkat, tetapi penuh makna membuat pepatah Jawa masih digunakan hingga sekarang. Beberapa orang menjadikan pepatah Jawa sebagai semboyan hidup. Bahkan ada yang menjadikannya sebagai patokan dalam menjalani hidup di kehidupan. Ada juga yang menjadikan pepatah Jawa sebagai bahan intropeksi diri. Bahkan ada yang untuk menyindir sesamanya. Jika dibaca dan dipahami dengan seksama, pepatah Jawa banyak berisi nasihat yang mengajarkan tentang kebajikan dalam menapaki kehidupan.

Mendem mowo tidak terlepas hubungannya dalam menjalani kehidupan, dimana setelah memperhitungkan segala kemampuan yang ada dengan mempertimbang segala kemungkinan yang akan terjadi, kemudian kita mengambil sebuah keputusan. Pengambilan keputusan ada yang dilakukan setelah memperhitungkan segalanya dengan matang, namun ada pula yang hanya melalui perhitungan secara ala kadarnya alias tidak serius. Padahal setiap manusia sudah menyadari bahwa setiap sebuah keputusan yang diambil akan menuai konsekuensi. Api pasti akan menimbulkan asap. Tidak ada akibat tanpa didahului oleh sebab. Bahwa timbulnya sebuah konsekuesi ada yang sudah diperhitungkan sebelumnya, ada yang tidak diperhitungkan sebelumnya.

Guno Display

Mendem mowo termasuk di keduanya, hanya saja mendem mowo mempunyai konteks yang cenderung tidak baik karena dapat berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari. Dapat berakibat melukai baik kepada diri sendiri maupun kepada orang yang ada di sekitar kita ataupun kepada keduanya. Padahal belum pasti begitu. Bahkan dapat terjadi yang sebaliknya. Namun harus diakui masalah mendem mowo ada yang disikapi dengan kepedulian yang penuh namun ada pula yang disikapi dengan sikap yang acuh alias tidak peduli.

Dengan demikian mendem mowo dapat menimbulkan permasalahan  tersendiri, dan itu jelas dapat berpotensi merepotkan di belakang hari. Apalagi bila bentuknya tidak seperti yang kita perhitungkan sebelumnya. Karena bisa saja mendem mowo bentuknya lebih besar atau mengerikan dari permasalahan yang ada sebelumnya. Ini sangat menyiksa.

Efek konsekuensi yang dapat membuat kita sengsara lahir batin, meskipun kita masih hidup di dunia namun membuat rasanya kita hidup seperti di neraka. Sulit mengindentifikasi (belum sampai caranya mengantisipasi) timbulnya konsekuensi buruk, berpotensi membuat kita kalang kabut saat kita harus menghadapinya. 

Barangkali masalah efek yang timbul mendem mowo ini terlalu dibesar-besarkan, padahal kenyataannya belum tentu sedahsyat itu. 

Sekali lagi yang dimaksudkan mendem mowo adalah pengambilan keputusan secara sembarangan yang berpotensi dapat menimbulkan permasalahan di belakang hari. Contoh: Memilih pasangan (suami atau istri) secara sembarangan, memutuskan bekerja di tempat yang sembarangan, mengatasi masalah (apalagi yang penting) secara sembarangan, dan sebagainya. Bahkan ada seorang teman yang mengatakan kepada saya bahwa mempunyai anak tiri itu termasuk mendem mowo. Masak sih?

Guno feed

Have a nice day.

Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. 

Guno Artikel