Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KEMANFAATAN ATAU KEMAMPUAN?

Adalah tiga orang ingin membeli atau mempunyai sarung. Namun ternyata ke tiga orang tersebut mempunyai problema sendiri-sendiri.

 

Orang pertama berpikir: buat apa aku membeli sarung? Yang namanya memakai sarung yang benar saja aku tidak bisa.

 

Orang ke dua berpikir: saya ingin membeli sarung itu, tapi apa daya harga sarung itu sepuluh ribu rupiah sedang aku uang seribu rupiah pun tidak punya.

 

Orang ke tiga berpikir: membeli lima atau sepuluh sarungpun aku bisa, masalahnya aku tidak tahu sarung itu dipakai manfaatnya untuk apa? Umpama bisa memakaipun au tidak bisa sholat dengan baik. Doa orang sholat saja aku tidak hapal. Aku tidak pernah menghadap Tuhan.

 

Orang yang pertama bisa dimaksudkan tidak tahu apa-apa. Dia tidak mengerti hakikat sebuah benda. Tidak mengerti tentang kegunaan atau kemanfaatan suatu benda. Orang yang begini biasanya orang yang keras kepala. Susah didorong untuk maju.

Guno Display

 

Orang yang kedua adalah orang yang tertekan oleh keadaan. Dia sebenarnya orang yang tahu ke arah mana dia harus berjalan. Dia tahu persiapan apa yang harus dilakukan. Sayang keadaan ekonominya berbicara lain. Dia dibatasi oleh suatu keterbatasan yang mengikatnya. Tentu saja situasi yang begitu membuatnya sedih dan gemas.

 

Orang yang ketiga adalah orang yang kebetulan mempunyai power soal materi tapi miskin soal hakikat dari sebuah tujuan. Tidak tahu arah apalagi target yang seharusnya. Akhirnya dihadapkan pada suatu kebingungan juga.

 

Di dalam menjalani kehidupan ini manusia dihadapkan pada banyak masalah dan tentunya harus dihadapi, disikapi. Karena setiap orang mempunyai karakter dan latar belakang yang berbeda, maka cara berpikir dan berstrateginya tentu juga berbeda. Akibatnya hasil keputusannya juga pasti berbeda.

 

Meskipun keputusan bisa sama, segi pehamannya bisa saja berbeda. Dan itu sah-sah saja. Keputusan diambil tentu setelah mempelajari permasalahannya. Pengambilan keputusan tentu dengan sudah mempertimbangkan dengan segala yang ada, kemampuan yang ada, dan berdasarkan kebutuhan atau kepentingan yang ada.

 

Di satu sisi faktor kepiawaian atau keberanian atau ketakutan atau keragu-raguan bisa saja ikut mempengaruhi proses dan eksekusi pengambilan sebuah keputusan. Di sisi lain faktor keluasan wawasan dan pengetahuan bisa juga mempengaruhi proses dan eksekusi pengambilan sebuah keputusan.

 

Wawasan dan pengetahuan tentu juga mengenai hasil yang didapatkan dari sebuah keputusan. Dan bisa saja itu tidak berhubungan dengan untung rugi pada hasilnya. Kenyataanya ada yang berani mengambil keputusan meskipun itu harus menanggung rugi. Pengertiannya lebih baik rugi sedikit daripada nanti kalau ruginya malah menjadi banyak.

 

Ada juga pengambilan keputusan karena bukan dipengaruhi oleh harga atau kemampuan seseorang (terutama soal finansial), tapi dikarenakan oleh masalah tahu tidaknya kemanfaatan yang didapat. Dan umumnya karena masalah manfaat yang didapat bisa saja membuat sebuah keputusan diambil secara tergesa-gesa, cepat, hati-hati atau lambat. Kemanfaatan yang didapat tentunya sangat mempengaruhi pengambilan sebuah keputusan. Padahal dalam kehidupan, pengambilan sebuah keputusan dapat juga mempengaruhi kepentingan atau kebutuhan orang lain.

 

Dari kisah di atas segi kemanfantan yang seharusnya menjadi pertimbangan utama. Namun keberadaan finansial bisa menjadi dominan dalam pelaksanaan. Keduanya adalah merupakan faktor penting agar kita bisa tetap survive. Agar  hidup dapat dijalani dengan baik, dan segala yang diharapkan dapat direngkuh. Apabila ternyata tidak dapat direngkuh faktor realistis, kenyataan, kepasrahan, dan kesabaran menjadi pilihan.

 

Kembali pada sebuah pertanyaan yang sangat penting yang harus kita jawab secara bijak :

HIDUP UNTUK UANG ATAU UANG UNTUK HIDUP?

Guno feed

 



NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.

 

 

 

 


Guno Artikel

Posting Komentar untuk "KEMANFAATAN ATAU KEMAMPUAN?"