Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Permintaan gaji di tes wawancara. Sudah siapkah anda?

Setelah berhasil melalui tes tertulis dan kesehatan, seorang pelamar kerja akan menghadapi tes wawancara. Tes ini merupakan puncaknya berbagai tes yang akan dihadapi oleh seorang pelamar kerja. Ketika sampai di tahap ini dapat dikatakan dia sudah berhasil mengalahkan sekian persen dari para pelamar kerja. Walaupun belum pasti diterima kerja, dapat berhasil mencapai di tahap ini, seorang pelamar kerja bisa dikatakan telah berhasil mencapai suatu prestasi yang hebat sekali. 



Dalam tes wawancara tentu banyak sekali pertanyaan yang diajukan. Bisa dimengerti karena dalam tes wawancara perusahaan atau instansi berusaha mengorek berbagai keterangan demi ingin mengetahui informasi yang sedalam-dalamnya dari calon karyawannya. Dari latar belakang sampai opini maupun visi kedepan. Bahkan bukannya tidak mungkin si calon karyawan malah dapat memberikan pendapat yang justru merupakan terobosan-terobosan segar.

 

Bagi yang baru sekali menghadapi tes wawancara banyak yang menghadapinya dengan kikuk. Dari pertanyaan yang sebenarnya biasa-biasa saja sampai pertanyaan-pertanyaan tajam yang dilontarkan. Sehingga dalam menjawabpun ada yang yang dijawab dengan mantap, ada yang dijawab dengan mantap, ada pula yang dijawab dengan jawaban yang spekulatif, ada juga yang asal-asalan.

 

Guno Display

 

Sedang bagi yang sudah pernah beberarapa kali mengikuti tes wawancara, ada yang dalam menghadapinya dengan perasaan biasa-biasa saja ada juga dengan segala persiapan yang sudah dilakukan dengan mengacu kepada beberapa pengalaman sebelumnya. Dia menyadari ketika mendapat pertanyaan tentang opini maupun visi ke depan dia harus banyak belajar, baik dari orang yang sudah berngalaman di bidang itu maupun dari literatur-literatur yang dijumpainya dalam internet, buku, atau mass media baik elektronik atapun yang tidak.

 

Pada kenyataannya banyak yang menghadapinya dengan sikap pasrah saja tapi ada juga dihadapi dengan menyiapkan inisiatf-inisiatif tertentu. Misalnya anda melamar di bidang pekerjaan tertentu, mintalah sedikit waktu kepada si pewawancara untuk sedikit berpresentasi mengenai pendapat anda bagaimana nantinya anda akan mengoptimalkan kinerja atau tugas yang akan anda emban. Tentu saja tidak bermaksud menunjukkan anda pintar tetapi sekedar menunjukkan bahwa anda paham dan mengerti tentang tugas anda nanti. Jadi tunjukkan bahwa anda tidak berbekal nol sama sekali.

 

Dalam tes wawancara ada klimaks saat tes wawancara dilakukan: “Berapa gaji yang anda inginkan?”

 

Tak pelak banyak yang menjawab pertanyaan ini dengan keraguan bahkan ada yang langsung menyerah. Terserah, tergantung anggaran yang ada, ikut peraturan perusahaan, bisa dilihat pelaksanaan pekerjaan saya dulu, dan sebagainya adalah jawaban yang sering diberikan. Bahkan ada yang sudah menyiapkan jawaban, misal karena ini pekerjaan di level biasa dan dia punya keahlian, walaupun ini untuk bekerja yang pertama kali, dia berani menaikkan 30% dari Upah Minimum setempat. Besaran sebegitu dirasa sangat wajar.

 

Saya punya pengalaman tentang hal ini. Saat itu saya sedang mengajar motivasi di kelas di salah satu BLKI di jurusan mesin produksi. Mereka bertanya berapa gaji yang layak diajukan? Saya jawab: “Sebelum kamu mengajukan besaran gaji, mintalah waktu untuk sedikit berpresentasi. Tidak usah yang muluk-muluk. Berpresentasilah secara logis, praktis, efektif. Pakai coretan di kertas hvs kosong yang kamu sediakan. Atau syukur di situ ada papan tulis. Kalian tahu tidak, para Manejer HR kebanyakan adalah para lulusan Sarjana Psikologi, atau Sarjana Hukum, atau Sarjana Ekonomi. Jarang ada dari Sarjana Mesin. Ketika kamu berani membawakan presentasi bagaimana agar mesin produksi kita awet, irit, tahan lama, dan agar dapat bekerja secara maksimal, pasti hal itu akan menarik perhatian mereka. Setelah itu baru mengadakan gaji. Karena kamu pekerja baru yang baru lulus sekolah dan bukan sarjana, ajukan saja lebih besar 30% dari upah minimum yang berlaku di daerah kita.”

 

Bagi perusahaan swasta pemberian upah bagi pekerja baru sebenarnya sudah dianggarkan. Secara umum ya upah minimum setempat. Tapi bagi mereka bagi yang sudah berpengalaman tentu ada angggaran tersendiri. Sedang di instasi negeri atau Badan Umum Milik Negara (BUMN) sudah ada anggaran sesuai dengan levelnya.

 

Bagi perusahaan swasta menanyakan berapa gaji yang diminta sesungguhnya mempunyai maksud tertentu yaitu antara lain untuk mengetahui sejauhmana seorang calon karyawan mempunyai potensi tertentu terbukti dengan berani mengungkapkan kesiapan mengerjakan tugas pekerjaan sehingga berani menyampaikan besaran gaji lain daripada yang lain. Dengan demikian dia dinyatakan mempunyai nilai plus.

 

Intinya, berani saja menyatakan gaji yang diminta. Tidak usah sungkan, tidak usah bingung. Yang menentukan anda dapat kemenangan atau tidak bukan berasal dari orang lain tapi diri anda sendiri. Ayolah..


Guno feed

Have a nice day.

 

 


 NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lain. Terima kasih.


Guno Artikel

Posting Komentar untuk "Permintaan gaji di tes wawancara. Sudah siapkah anda?"