Berkah itu yang terpenting. Anda setuju?
Seorang lulusan sarjana melamar kerja di level sarjana, diterima dan digaji sesuai levelnya, namun ternyata skrepsinya dibuatkan orang lain (makanya jadi sarjana), gajinya berkah atau tidak? Padahal hasil gaji untuk makan keluarga (anak istri dan juga keturunannya), juga untuk beli yang berupa properti.
Anda sedang makan di restoran mewah, dan tentu dengan hidangan yang istimewa dan berharga mahal. Kemudian makanan itu difoto dan diunggah ke medsos anda. Maka bisa jadi makanan itu memang enak rasanya ketika dimakan tapi tidak berkah karena dipamerkan.
Misal anda mempunyai jabatan tinggi dan terhormat. Tapi jabatan itu diperoleh dengan cara sikut sana sikut sini, injak sana injak sini, suap sana suap sini. Jabatan dan gaji anda berkah tidak?
Ketika kita memerkan dan membanggakan sesuatu di medsos, dan setiap orang yang melihat atau membukanya maka dosanya akan kita tanggung walau kita sudah meninggal dunia. Sebaliknya bila memberikan manfaat pahalanya akan kita terima walau kita sudah meninggal dunia.
*****
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Berkah berarti Karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia. Menurut Imam Nawawi, asal makna berkah ialah “kebaikan yang banyak dan abadi”. Sedang menurut Imam Al Ghazali berkah adalah bertambahnya kebaikan. Sementara para ulama mendefinisikan berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, meliputi berkah secara material dan spiritual, seperti kesehatan, ketenangan, keamanan, harta, usia, dan anak. Jadi, pada intinya berkah adalah langgengnya kebaikan atau bertambahnya kebaikan. Bagi agama lain, artinya kurang lebih sama seperti yang telah disebutkan.
Bisa dimengerti semua orang butuh mendapatkan berkah. Sebab berkah adalah sesuatu yang sangat langka yang diberikan oleh Tuhan. Sesuatu yang istimewa. Sangat beruntunglah orang yang mendapatkan berkah dari sang Yang Maha Kuasa, pemilik seluruh alam semesta di dunia dan akherat kelak. Kedatangannya selalu diupayakan namun tidak bisa diduga atau diprekdisi. Juga bentuknya akan seperti apa. Berkah belum tentu berupa sesuatu yang bagus atau enak dipandang mata atau dirasakan, namun justru malah bisa sebaliknya. Yang jelas berkah adalah merupakan sesuatu yang terasa mendatangkan nikmat di hati dan spesial dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Berikut adalah beberapa contoh berkah:
(1) Hidup yang berkah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub alaihisalam, sakitnya menambah taatnya kepada Tuhan Sang Pencipta.
(2) Berkah itu tak selalu berupa panjang umur, ada yang umurnya pendek tapi sangat dahsyat taatnya layaknya Musab ibn Umair.
(3) Tanah yang berkah itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan tiada yang dapat menandingidi hadapan Tuhan.
(4) Makanan berkah itu bukan yang berkomposisi gizinya lengkap, tapi makanan itu mampu mendorong pemakannya menjadi lebih taat setelah makan.
(5) Ilmu yang berkah itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, tapi yang barokah iyalah yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal dan berjuang untuk agama.
(6) Penghasilan yang berkah juga bukan gaji yang besar dan bertambah, tapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rizqi bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.
(7) Anak-anak yang berkah bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar dan mempunyai pekerjaan dan jabatan hebat, tapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada TuhanNya dan kelak di antara mereka ada yang lebih shalih dan tak henti-hentinya mendoakan kedua orang tuanya.
Untuk mendapatkan yang berkah tentu harus selalu diupayakan semaksimal mungkin. Terus menerus, tidak boleh bosan, apalagi menyerah. Ada beberapa cara untuk mendapatkan berkah:
Takwa. Hanya kepada Tuhan kita selalu meyakini, merasa takut dan mentaati. Berpsarah diri, penuh harap, dan meminta perlindungan.
Ibadah. Senantiasa taat menjalankan apa yang diperintahkan serta menjauhi larangannya.
Sedekah. Memberikan dengan perasaan iklas apa yang kita punyai, sambil berharap ridho dariNya. Lagipula, bukankah apa yang kita punyai berasal dari pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa? Mengapa kita jadi pelit?
Memberi maaf. Sesungguhnya ini sebuah perjuangan melawan ego kita yang sering tinggi hati. Yang sering merasa sok kuasa. Memberi maaf adalah membuka hati, memberi keiklasan, walau kita pernah merasakan tersakiti dan atau dirugikan secara materiil dan non materiil. Tuhan saja Maha Pemaaf walau tidak diakui atau tidak dianggap, ditentang. Padahal Tuhan adalah Maha Pemberi dan Pemilik segala sesuatu baik yang kelihatan maupun yang tidak terlihat.
Lalu bagaimana ciri orang yang merasakan hidupnya penuh berkah? Dalam Islam kembali mengacu pada Al Quran maupun hadits Rasulullah Saw. Ada beberapa indikator orang-orang yang mendapat berkah dalam hidupnya sesuai dengan kriteria Al Quran antara lain:
Merasa nikmat dalam beramal shaleh (Al-An’am 6 : 125)
Dalam menjalankan segala Perintah Tuhan dilaksanakan dengan penuh keiklasan dan bahkan menemukan nikmat yang tiadatara ketika melaksanakan. Dirasa sangat merasakan kerugian ketika meninggalkannya.
Konsisten (istiqamah) dalam kebaikan (QS. Ali Imran 3:101)
Konsisten adalah cerminan anda. Potret sesungguhnya dari anda. Pantulan dari rasa perjuangan anda. Konsisten tak hanya selalu menggali ilmu, konsisten juga
memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Konsisten adalah sebuah prestasi.
Merasakan kerinduan kepada Allah (QS. Al-Anfal 8 : 2-3)
Rindu kepada kekasih atau keluarga adalah suatu hal yang biasa. Rindu kepada Allah, dzat Yang Maha Pencipta adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Rindu kepada sesuatu yang tidak nampak, tapi dalam hati sangat yakin bahwa Dia ada dan selalu memperhatikan kita. Berbahagialah yang selalu merasa rindu ingin bertemu denganNya. Harapannya hanya satu: Mendapatkan ampunan, ridho, dan sebuah tempat yang terbaik di sisiNya.
Pandai bersyukur (QS. Ibrahim 14:7, QS. Luqman 31:12)
Pandai bersyukur adalah menandakan kita tahu berterimakasih. Menyadari bahwa kita punya banyak kekurangan dan tidak sempurna. Pandai bersyukur adalah menifestasi kita selalu berserah diri.
Selalu Sabar menghadapi ujian (QS. Ali Imran 3:200)
Sikap ini justru menandakan bahwa kita tangguh, kuat, bukannya sebuah tanda bahwa kita menyerah. Sabar menghadapi penderitaan, sabar dalam menggapai kesuksesan, sabar dalam menyampaikan kebenaran, sabar dalam beribadah, dan sabar menghadapi berbagai karakter orang.
Dengan berhasilnya menjalani berbagai keadaan itu, setidaknya kita dapat merasakan indikator bahwa secara pribadi atau individu boleh disebut hidupnya penuh keberkahan.
Namun demikian setiap pribadi tentu akan merasakan keberkahan hidupnya dengan tingkat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Meski demikian acuannya tetap sama yakni beriman dan bertakwa sehingga orang yang hidup gelimang harta dan serba kecukupan hidupnya belum tentu berkah selama dia tidak beriman dan bertakwa. Wallahu’alam bisowab. Hanya Tuhan yang tahu.
Berkah harus kita raih. Harus kita usahakan untuk mendapatkan. Untuk apa kita kaya, punya jabatan tinggi, terhormat di masyarakat, punya pasangan hidup yang cakap, keturunan yang sukses dan cemerlang, kalau tidak mendapati keberkahan. Mendapat ridho dari Tuhan seru sekalian alam. Berkah jangan hanya diartikan mudahnya mendapat rejeki dan yang lainnya yang hanya tampak dipandang mata. Berkah adalah hak prerogatif Tuhan. Hak mutlak sepenuhnya. Berkah adalah pemberian karunia dari Tuhan atau sebaliknya justru ujian dari Tuhan. Bagaimanapun berkah adalah kemenangan yang sesungguhnya.
*****
NB: Jadilah follower blog ini. Beri komentar dan silahkan disebarkan. Selama ada ide insyaallah setiap sepekan ada tulisan baru. Untuk mempermudah mencari blog ini, simpanlah situsnya dengan cara di bookmark. Terimakasih telah mengunjungi perpustakaan kami.
Posting Komentar untuk "Berkah itu yang terpenting. Anda setuju?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.