Virus yang pernah kita kenal
Beberapa hari terakhir ini di segala penjuru dunia dihebohkan dengan maraknya penyebaran virus Corona. Beritanya cukup mencekam karena tidak hanya telah memakan banyak korban yang meninggal tapi tingkat penyebarannya sangat cepat dan drastis. Banyak korban yang bergelimpangan di jalanan, di rumah sakit, bahkan tim medispun ada yang terkena dan meninggal. Padahal tim medis punya keahlian di bidang ilmu kesehatan dan terproteksi baik oleh pakaian steril dan berbagai obat.
Upaya pencegahan dan penanggulangan dilakukan dengan sangat gencar. Tidak hanya dengan petunjuk menjaga kebugaran tubuh secara fisik, tapi juga menyentuh ke berbagai bidang, antara lain: bidang sosial ekonomi, pekerjaan dan dunia usaha, agama, serta pengenaan konsekuensi hukuman.
Di bidang sosial ekonomi: karena menerapkan pencegahan penularan agar virus ini tidak berkembang secara betrsentuhan maka ada himbauan untuk ada peniadaan acara berkumpulnya masyarakat di suatu tempat. Bahkan ada himbauan makan bersama keluarga untuk sementara ini jangan dilakukan. Juga kalau masih dalam suasana yang belum aman sebaiknya kegiatan mudik (pulang kampung di masa perayaan Hari Raya Idul Fitri juga dihindari. Semua itu demi mencegah atau mempersempit ruang gerak penularan. Jika itu menyangkut pelarangan adanya kegiatan pasar tiban (dadakan) yang secara rutin diadakan di hari tertentu di suatu tempat, atau berkunjung pasar tradisional, pusat pasar di kota, atau mall bisa dipastikan akan berdampak buruk khususnya di bidang ekonomi, karena di tempat itu akan jadi sepi pengunjung. Di pasar tiban saja di situ ada perputaran omzet yang tidak sedikit. Apalagi pasar dan juga mall yang merupakan sumber nafkah bagi mereka yang bekerja di situ. Pasar tiban biasanya juga terkait dengan tradisi di suatu daerah. Padahal ada juga pedagang kaki lima yang berjualan rutin di luar kebiasaan ada pasar tiban. Di sisi lain, masyarakat yang berlatar pekerja juga mengalami kesulitan masalah keuangan bila situasi dunia usaha masih seperti ini. Pertanyaannya: sampai kapan situasi seperti ini akan berlangsung?
Di bidang pendidikan: ada daerah yang meliburkan sekolah selama dua minggu, karena masa inkubasi virus corona diperkirakan satu sampai empat belas hari. Masa libur diharapkan para siswa dan guru tinggal di rumah, kalau malah dipergunakan untuk bepergian atau jalanjalan di tempat umum atau mengunjungi saudara sama saja percuma karena libur sekolah dimaksudkan untuk tetap tinggal di rumah. Atau kegiatan belajar mengajar tetap diadakan tapi secara jarak jauh dengan bantuan alat elektronik.
Di bidang pekerjaan dan dunia usaha: Himbauan libur empat belas hari tentu sangat berarti bagi keberlangsungan dunia usaha alias perusahaan. Dan itu bisa berimbas di segala bidang di perusahaan, terutama di bagian produksi. Perlu kreativitas yang sangat serius untuk mengatasi masalah ini. Masalah ini menjadi sangat unik karena buyer yang menjadi penggerak pabrik produsen juga mengalami hal yang sama yaitu menghentikan usahanya dalam rangka mengadakan pencegahan dan pengobatan atas penyebaran virus ini. Jadi kelesuan produksi pabrik produsen dikarenakan sepi order dari buyer tapi bukan karena masalah ketidakmampuan di bidang keuangan. Bisa dipastikan setiap perusahaan akan melakukan efiensi besarbesaran termasuk jumlah tenaga kerja. Pemutusan hubungan kerja akan menimbulkan reaksi dan permasalahan yang besar. Efeknya jelas menambah jumlah pengangguran. Di sisi lain masyarakat pencari kerja akan lebih menemui kesulitan. Dunia usahapun bukan tidak mungkin akan meminta penundaan terkait kewajibanya membayar ketentuan kepada negara dan dengan stakeholder. Karena setiap perusahaan merasa kesulitan tidak ada pemasukan maka gagal bayar atau penundaan pembayaran akan sangat ketat membayangi.
Kelesuan dunia usaha tidak hanya menghantam perusahaan pabrikan sebagai produsen tapi juga di bidang jasa, hotel misalnya, salon, laundry, atau juga jasa pemijatan, dan lainlain. Penyedia jaringan sepertinya masih aman. Bahkan karena orang orang harus tinggal di rumah (adanya kebijakan kerja dari rumah) maka jasa jaringan logikanya tetap survive atau semakin malah berkembang maju.
Kelesuan dunia usaha akan berjalan normal lagi ketika dipastikan mewabahnya virus ini sudah tertangani dengan baik serta adanya penegasan dari yang berwenang bahwa situasi sudah aman. Segalanya berpacu dengan waktu. Bila bisa tertangani dengan cepat maka penyesuaian keadaan normal dunia usaha akan semakin cepat. Sebaliknya, bila lambat maka kepulihan dunia usaha akan semakin melambat juga. Keduanya tentu akan menimbulkan efek yang berlainan pula. Perusahaan yang cepat mengambil keputusan dan yang menunggu perkembangan juga akan menemui konsekuensi tersendiri. Masalah yang sensitif adalah soal memutuskan hubungan kerja. Untuk itu membutuh kalkulasi yang benar benar akurat. Bagi perusahaan yang memutuskan hubungan kerja dengan pekerja saat ini merasa lebih baik karena tidak menggantungkan nasib pekerja di situasi tidak menentu ini, dan bagi pekerja mempunyai uang untuk bertahan hidup sekian bulan atau dipergunakan sebagai modal usaha berwiraswasta.
Bagaimanapun perusahaan berharap dunia usaha suatu saat akan bangkit lagi. Perlu stimulan-stimulan dan terobosan. Namun pertempuran melawan virus harus diselesaikan dulu. Dan itu tidak mudah seperti melawan konsep keuangan. Bahwa permasalahannya mendunia perlu dihadapi bersama.
Bagi pemerintah adanya situasi dunia seperti sekarang ini tentu akan melahirkan regulasi regulasi baru.
Di bidang agama: ada himbauan agar sementara tidak menggunakan karpet di masjid masjid atau mushola, yang akan sholat dipersilahkan membawa sajadah sendiri dari rumah. Akankah larangan berkumpul dan bersalaman akan menggangu upaya dalam menjalankan ibadah agama? Yang hukumnya wajib ternyata tetap berjalan sebagaimana biasanya.
Di bidang pengenaan konsekuensi hukuman: Menurut New York Post dikabarkan Korea Utara menembak mati seorang pejabatnya yang sedang dalam posisi sedang dikarantina
karena terinfeksi virus Corona di pemandian umum. Namun berita ini sampai saat ini belum terkonfirmasi.
Sudah menjadi kodratnya manusia selalu untuk berusaha semaksimal mungkin melindungi diri dari segala macam ancaman baik itu di bidang kesehatan maupun perekonomian. Semakin gencar informasi negatif yang diterima, manusia semakin protektif. Bahkan ada yang dirasa berlebihan. Berbagai usaha dilakukan, baik itu yang bersifat tradisional maupun yang berskala moderen. Bisa ditebak dari informasi yang bersliweran ada yang serius, asal tebak bahkan ada yang bersifat berkelakar, bahkan berita hoax juga ditengarai berkeliaran. Dalam berkelakar ada yang mengatakan: karena dihimbau agar menghindari keramaian, itu bisa dijadikan alasan para suami enggan bila diajak shopping oleh istri. Atau teriakan kegelisahan para suami ketika istri tidak mau diajak tidur seranjang dengan suaminya selama dua minggu, dan sebagainya. Agaknya mereka butuh kelakar sebagai hiburan di tengah penyebaran dan serangan virus corona sekarang ini memang sangat serius, dimana para pakar memperingatkan agar masyarakat tidak menganggap ringan masalah ini.
Kasus virus Corona sangat menggemparkan dunia, hingga semua fokus ke sana. Ada informasi penting dari UNICEF (PBB) :
1. Corona merupakan virus berukuran besar. Diameter virus ini 400-500 micro, sehingga masker jenis apa pun dapat mencegah masuknya ke tubuh kita dan tidak perlu menggunakan masker yang mahal.
2. Virus corona tidak melayang di udara, tapi menempel pada benda, sehingga penularannya tidak melalui udara.
3. Apabila menempel di permukaan logam, virus corona dapat hidup selama 12 jam. Mencuci tangan dengan sabun dan air sudah cukup.
4. Apabila menempel di kain, virus corona dapat hidup selama 9 jam, sehingg mencuci pakaian atau menjemurnya di bawah sinar matahari selama 2 jam sudah cukup untuk membunuhnya.
5. Apabila menempel di tangan, virus corona dapat hidup selama 10 menit, sehingga menyediakan sterilizer berbahan dasar alkohol cukup untuk berjaga-jaga.
6.Apabila berada di udara bersuhu 26-27 °C, virus corona akan mati sehinga tidak hidup di daerah panas . Di samping itu, minum air panas dan berjemur di bawah sinar matahari sudah cukup sebagai pencegahan.
Menghindari makanan dan minuman dingin termasuk ice cream sangat penting.
7. Berkumur sampai dalam dengan air hangat dan garam akan membunuh virus corona di sekitar anak tekak (telak - Jw.) dan mencegahnya masuk kedalam paru-paru.
Dengan mengikuti petunjuk ini cukup untuk mencegah virus corona.
Di Indonesia ada kisah yang viral karena sangat memilukan terkait dengan maraknya wabah virus corona ini :
Adalah dokter Hadio Ali Khazatsin, seorang neurolog bertugas di RS Priemier Bintaro. Dua minggu lalu, banyak pasien terpapar Virus Corona masuk rumah sakit. Dia ikut turun tangan menyelamatkan para penderita Covid 19. Sayangnya beberapa hari setelah menangani pasien, Dokter Hadio positif terpapar Covid 19. Ia dikarantina. Ia diisolasi di RS Persahabatan. Khgerinduan yang amat sangat kepada istrinya yang sedang mengandung beserta dua orang anaknya memaksanya minta ijin pulang ke rumah hanya sekedar menatap mereka.
Sesampainya di pagar rumah dokter Hadio menelpon istri dan memintanya keluar berasama kedua anak mereka. Setelah mereka keluar dokter Hadio segera memerintahkan mereka untuk jangan mendekat. Mereka hanya saling pandang. Kedua anaknya yang relatif masih kecil itu juga heran mengapa ayahnya tidak memeluk dan menggendong mereka seperti biasanya, malah tangan ayahnya di taruh di belakang. Rupanya itu merupakan peristiwa mereka dapat bertemu. Beberapa hari setelah itu dokter Hadio meninggal dunia. Untung istrinya sempat memotret saat mereka bertemu di teras rumah mereka tempo hari.
Sebelumnya dunia sempat diguncangkan oleh penyebaran beberapa virus :
Flu Burung.
Pada dasarnya, flu burung bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya flu burung. Contohnya: Mengunjungi pasar unggas dengan kebersihan yang buruk; Bepergian ke daerah yang memiliki banyak kasus flu burung; Mengonsumsi daging unggas seperti ayam, bebek, burung, atau telur yang tidak dimasak dengan matang sempurna.
Penyebaran virus flu burung ini mulanya hanya menyebar antar binatang unggas. Namun, virus ini ini bisa bermutasi menjadi beberapa turunan. Virus yang bermutasi inilah yang akhirnya bisa menulari manusia. Beberapa turunan virus tersebut di antaranya adalah H5N1, H7N7, H9N2, H5N6, H6N1, H7N9, dan H10N8. Dari berbagai virus turunan tersebut, hingga kini hanya dua jenis yang mewabah dan menyebabkan tingginya angka kematian, yaitu H5N1 dan H7N9.
Penyakit ini sangat mudah menular, terutama bagi mereka yang berkontak langsung dengan unggas yang sudah terinfeksi. Di samping itu, penularan flu burung juga bisa melalui terhirupnya debu atau kotoran unggas sakit dan mengonsumsi daging unggas yang tak dimasak hingga matang sempurna. Saat manusia terserang virus flu burung, maka dirinya akan mengalami gejala yang beragam. Gejala yang timbul bisa ringan, bisa pula parah dan berpotensi membahayakan nyawa. Berikut beberapa gejala flu burung yang mungkin dialami pengidapnya: Sakit perut; Demam tinggi; Sakit kepala; Nyeri otot; Gangguan pernapasan; Pendarahan pada gusi; Pendarahan pada hidung; serta nyeri dada.
Pengobatan flu burung harus dilakukan secepat mungkin. Karena jika tidak, penyakit ini sangat berpotensi menimbulkan komplikasi yang berakibat fatal, seperti: Sindrom gagal napas akut dan gagal multi organ (misalnya gangguan jantung, disfungsi ginjal, dan pneumothorax atau pengumpulan udara di dalam rongga pleura).
Pada saat seseorang mengidap flu burung, dianjurkan untuk minum banyak cairan, mengonsumsi makanan sehat, istirahat, dan minum obat pereda rasa sakit, dokter juga biasanya akan meresepkan obat-obatan antivirus dan antinyeri agar penyakit tidak berkembang makin parah. Pemberian obat antivirus juga bertujuan mencegah terjadinya komplikasi dan membuat peluang hidup pasien tetap besar. Andaikan flu burung sudah menimbulkan komplikasi, maka penanganannya akan disesuaikan dengan komplikasi yang timbul, contohnya pneumonia. Pasien yang mengalami kondisi ini biasanya harus dibantu dengan ventilator di rumah sakit untuk membantu mengurangi kesulitan bernapas. Selain itu, pemberian obat-obatan antibiotik harus terus dilakukan sampai pneumonia sembuh.
Ebola.
Ebola adalah penyakit akibat infeksi virus mematikan, yang bisa menyebabkan demam, diare, serta perdarahan di dalam tubuh penderitanya. Hanya 10% penderita Ebola yang selamat dari infeksi virus ini, tetapi penyakit ini jarang terjadi. Penyebaran virus Ebola diduga berawal dari interaksi antara manusia dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar, monyet, atau simpanse. Sejak itu, penularan virus mulai terjadi antarmanusia. Darah atau cairan tubuh penderita dapat masuk ke dalam tubuh orang lain melalui luka pada kulit atau lapisan dalam hidung, mulut, dan dubur. Cairan tubuh yang dimaksud adalah air liur, muntah, keringat, ASI, urine, tinja, dan air mani. Virus Ebola juga dapat menular melalui kontak dengan benda yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh penderita, seperti pakaian, seprai, perban, dan jarum suntik. Namun demikian, Ebola tidak ditularkan melalui udara, atau melalui gigitan nyamuk. Penderita Ebola juga tidak dapat menularkan virus ke orang lain hingga gejala penyakit muncul.
Ada beberapa faktor yang mengakibatkan seseorang berisiko terkena virus Ebola, yaitu: Bepergian ke negara yang memiliki kasus Ebola, seperti Sudan, Kongo, Liberia, Guinea, dan Sierra Leone. Petugas medis, berisiko terinfeksi jika tidak menggunakan pakaian pelindung ketika merawat pasien Ebola. Anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita, berisiko tertular ketika merawat penderita; Peneliti hewan, berisiko terinfeksi virus Ebola terutama ketika melakukan penelitian terhadap hewan primata yang didatangkan dari Afrika; Mempersiapkan pemakaman korban Ebola. Jasad penderita Ebola masih berisiko menularkan. Proses pemakaman sebaiknya diserahkan kepada pihak yang sudah dilatih khusus untuk menangani jasad penderita Ebola.Ebola merupakan salah satu penyakit yang sulit dideteksi karena gejala yang muncul hampir serupa dengan penyakit infeksi lain, seperti flu, malaria, atau tifus. Dalam mendiagnosis Ebola, dokter akan melakukan tes darah untuk mendeteksi antibodi yang dibentuk oleh tubuh sebagai respon terhadap virus Ebola. Tes darah juga dilakukan untuk melihat fungsi tubuh yang terganggu akibat Ebola, seperti: Jumlah sel darah; Fungsi hati; Fungsi pembekuan darah.
Jika diduga terinfeksi virus Ebola, maka pasien akan menjalani perawatan intensif di ruang isolasi rumah sakit untuk mencegah penyebaran virus.
Kesembuhan pasien akan tergantung pada sistem kekebalan tubuh, cepatnya pengobatan dilakukan, dan respons terhadap pengobatan. Penderita yang sembuh akan kebal terhadap virus ini selama kurang lebih 10 tahun.
Sars
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah infeksi saluran pernapasan berat disertai dengan gejala saluran pencernaan yang disebabkan oleh coronavirus. Gejala SARS diketahui berupa malaise, mialgia, demam, dan diikuti gejala pernapasan berupa batuk disertai kesulitan bernapas. Gejalanya juga dapat disertai dengan diare. Gejala-gejala ini memberat beberapa hari kemudian disertai dengan viraemia, 10 hari setelah onset. SARS ditularkan melalui kontak dekat, misalnya pada waktu merawat pengidap, tinggal satu rumah dengan atau kontak langsung dengan sekret/cairan tubuh dari pengidap suspect atau probable. Diduga cara penyebaran utamanya adalah melalui percikan (droplets) dan kemungkinan juga melalui pakaian dan alat-alat yang terkontaminasi.
Oseltamivir secara oral bersama dengan antibiotika berspektrum luas dan ribavirin intravena dalam dosis yang direkomendasikan, juga memberikan hasil yang kurang meyakinkan. Pada saat ini, penanganan pengidap SARS yang dianggap paling penting adalah terapi suportif, yaitu mengupayakan agar pengidap tidak mengalami dehidrasi dan infeksi ikutan.
Mers
MERS (Middle East Respiratory Syndrome) adalah penyakit yang menyerang pernapasan yang terjadi akibat virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yang ringan sampai berat. Para ahli menduga bahwa terdapat beberapa hal yang meningkatkan risiko seseorang terjangkit MERS. Beberapa faktor risiko tersebut, antara lain: Usia. Orang berusia lanjut nyatanya lebih rentan alami penyakit ini; Sistem kekebalan tubuh yang menurun atau lemah, misalnya pada pengidap HIV; Penyakit kronis, contohnya orang yang tengah mengidap kanker, diabetes, atau penyakit paru-paru; Sering konsumsi daging unta kurang matang atau susu unta mentah. Penyebab MERS adalah betacoronavirus yang baru ditemukan. Coronavirus adalah virus terbesar dari semua jenis virus RNA. Kemungkinan mekanisme transmisi spesifik penyakit ini adalah antara manusia dan hewan sumber yang belum diketahui dan dapat terjadi penularan dari manusia ke manusia.
Sars dan Mers tidak seheboh mewabahnya virus corona seperti sekarang ini.
MERS akan menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa karena virus penyebabnya sejenis. Beberapa gejala MERS yang akan terjadi, antara lain: Demam, batuk yang berulang, napas pendek, gangguan pencernaan seperti diare, mual, dan muntah serta nyeri otot.
Tidak hanya itu, tanda-tana pneumonia juga sering dialami oleh mereka yang mengidap MERS. Karena di tahap penyakit ini sangat mirip dengan gejala flu, MERS termasuk penyakit yang sulit dideteksi. Sangat disarankan untuk mewaspadainya dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala seperti itu. Penting untuk diketahui juga bahwa MERS dengan tingkat keparahan yang tinggi dapat memicu gagal organ, terutama ginjal dan syok sepsis. Oleh karena itu, pengidapnya harus menerima perawatan medis darurat di rumah sakit.
Rabies
Rabies adalah sebuah penyakit akibat virus yang ditularkan kepada manusia melalui air liur hewan yang terinfeksi virus rabies. Pada umumnya penyebaran terjadi melalui gigitan dan hewan yang bersangkutan. Gejala awal dari rabies menyerupai gejala flu hingga beberapa hari, namun selanjutnya gejala akan berkembang semakin parah. Tanda dan gejala dari rabies yang perlu diketahui antara lain adalah: Demam, nyeri kepala, mual, muntah, rasa gelisah dan tidak nyaman, rasa cemas berlebihan, kebingungan, hiperaktif, sulit menelan, air liur menjadi banyak, akut kepada air, halusinasi, insomnia, dan kelumpuhan sebagian anggota gerak.
Diagnosis dapat diketahui melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Ketika seseorang baru digigit oleh hewan, sulit untuk diketahui apabila hewan tersebut menularkan virus rabies atau tidak. Hal yang dapat dilakukan dengan melakukan pencegahan terjadinya infeksi sebelum tanda dan gejala muncul. Infeksi ini disebabkan oleh virus rabies yang menyebar melalui air liur hewan yang terinfeksi. Infeksi virus ini dapat menyebar kepada hewan lain maupun kepada manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Pada kasus yang jarang ditemui, virus ini menyebar ketika air liur dari hewan yang terinfeksi masuk ke tubuh manusia melalui mulut, mata atau luka terbuka, hal ini terjadi ketika hewan tersebut menjilat bagian tubuh manusia yang bersangkutan. Hewan yang dapat menyebarkan virus ini adalah hewan mamalia, seperti kucing, anjing, sapi, kambing, musang, kelelawar, rakun, serigala, monyet dan lain-lain. Saat infeksi rabies sudah terjadi dan menimbulkan tanda dan gejala, tidak ada penanganan yang dapat diberikan secara efektif. Pasalnya, infeksi virus ini merupakan infeksi yang fatal, meskipun demikian pada beberapa kasus ditemui sekelompok kecil orang berhasil selamat dari infeksi virus ini. Seseorang yang terinfeksi virus rabies biasanya akan dirawat di ruang karantina dan menerima 2 vaksinasi rabies. Vaksinasi pertama akan diinjeksikan di dekat lokasi gigitan dan vaksinasi kedua akan diberikan di lengan selama 14 hari.
NB: dari berbagai sumber.
Posting Komentar untuk "Virus yang pernah kita kenal"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.