TERUSLAH BERBUAT BAIK, JANGAN PERNAH JERA BERBUAT BAIK
Seorang teman mengirimi sebuah video motivasi yang isinya kurang lebih sebagai berikut :
Sejak kecil tentu kita diajari oleh orang tua kita untuk berbuat baik. Berbuat baik kepada saudara, tetangga, teman, sahabat, walaupun, sebagaimana yang kita ketahui, memang tidak mudah untuk menjadi orang yang yang baik. Pendeknya susah untuk menjadi orang yang baik.
Orang tua mengajarkan kepada kita untuk berbuat baik atau menebarkan kebaikan, karena menurut mereka apa yang kita tabur suatu saat kita akan menenuainya. Akhirnya kita pun akan selalu berusaha untuk berbuat baik kepada semua orang. Bahkan kita tidak peduli dengan orang yang sudah kita kenal maupun kepada mereka yang belum kita kenal.
Namun pada kenyataannya semakin lama kita hidup di dunia kita menemui realita bahwa tidak selalu kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Seringkali kebaikan dibalas dengan kejahatan. Orang yang kita bantu malah menipu; Sahabat yang sudah kita anggap sebagai saudara malah selingkuh dengan pasangan kita; Saudara yang butuh uang yang sudah kita bantu malah menghilang dengan membawa setumpuk hutang; Orang yang kita tolong ujung-ujungnya malah nyolong; Sudah diberi kesempatan kerja malah memfitnah dan memutarbalikkan fakta; Dan masih banyak lagi berbagai pengalaman buruk yang lainnya.
Lalu secara perlahan keyakinan kita pun memudar. Katanya kebaikan akan berbalas dengan kebaikan? Lantas apa yang salah?
Yang salah namanya EKSPEKTASI. Kita tidak bisa berharap kita berbaik kepada seseorang lalu kita berharap orang itu juga akan berbuat baik kepada kita. Ya Tuhan, bukan begitu. Selama kita berharap kepada manusia kita akan selalu siap untuk kecewa.
Ketahuilah, ketika kita menanam benih padi maka yang tumbuh bukan hanya padi tapi terkadang akan tumbuh juga ilalang bersamanya, yang tentu saja keberadaannya akan mengganggu hasil panen kita. Apakah itu salah kita? Belum tentu. Tapi itulah hidup.
Ketika kita berbuat baik bukan berarti itu akan menjamin kita akan selalu bertemu dengan orang yang baik saja. Akan ada orang-orang yang menjahati, mendzolimi, menipu, dan mengecewakan. Ada kesedihan, ada cobaan. Dan itulah ujian kita. Ujian yang akan membuat kita menjadi lebih tangguh.
Lalu bagaimana dengan prinsip tabur tuai? Apakah artinya kebaikan yang telah kita tabur tidak akan kita tuai? Tidak. Bukan begitu.
Kebaikan yang kita belum tentu akan dibalas oleh orang itu. Tapi percayalah, kebaikan kita akan terbalas dengan kebaikan juga. Kalau bukan dari orang itu tapi dari dia, dia, dia, bahkan dari mereka yang tidak kita kenal.
Ingat, bukan orang yang kita bantu yang akan membalas. Tapi Tuhanlah yang melihat dan melipatgandkan apa yang sudah kita tabur.
Orang sering berbuat keterlaluan, tidak logis, dan mementingkan diri sendiri. Namun bagaimanapun maafkanlah mereka. Bila kita sukses kita akan mendapat teman palsu, dan beberapa sahabat sejati. Oleh karena itu, bagaimanapun jadilah orang yang sukses.
Bila kita jujur jujur dan terbuka mungkin saja orang dengan mudah akan menipu kita. Namun selalu jujur dan terbukalah.
Apa yang sudah kita bangun selama sekian tahun akan dihancurkan dalam semalam saja. Namun bagaimanapun bangunlah. Kebaikan yang kita lakukan hari ini mungkin saja besok sudah dilupakan orang.
Bagaimanapun berbuat baiklah meskipun mungkin ada orang lain yang bertanya dan berprasangka dalam hati; "Apa yang tersembunyi dari perbuatan baikmu itu?"
Namun bagaimanapun juga tetaplah berbuat baik. Berikanlah apa yang terbaik dari kita. Karena ini bukanlah urusan kita dengan mereka. Karena pada akhirnya ini adalah urusan antara kita dengan Tuhan. Memang tidak mudah menjadi orang yang baik. Namun walaupun susah tetaplah berbuat baik.
Pertanyaan mendasarnya: Maukah kita untuk berbuat baik?
Have a nice day.
Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu akan muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "TERUSLAH BERBUAT BAIK, JANGAN PERNAH JERA BERBUAT BAIK"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.