SISTEM PENCERNAAN INFORMASI DI OTAK KITA
Berdasarkan penelitian para ahli biologi, ada alasan biokimiawi kita menyukai cerita. Menurut penelitian tersebut, sebuah cerita adalah cara komunikasi yang disukai otak kita secara biologis. Ketika sebuah informasi disajikan dengan data dan angka yang kering tanpa konteks, otak mendengar sesuatu yang tidak menyenangkan. Ketika satu cerita yang bagus diceritakan, otak akan menjadi hidup dan akan tersulut emosinya. Bercerita secara harafiah memiliki efek kimia pada otak yang membangunkannya untuk mencerna dan mencerna terus, serta menyimpan informasi dalam ingatan jangka panjang sehingga menjadi suatu pengalaman. Secara fenomenologis otak akan terpesona dengan sebuah cerita yang bagus, dan kita akan melihat diri kita sebagai karakter sentral dalam cerita itu. Inidvidu akan membuat ceritanya sendiri. Nomenklatur ilmiah untuk ini adalah disebut "neural coupling". Kita juga membangun ikatan emosional dengan Storyteller yang oleh para ilmuwan disebut mirroring. Berbeda dengan data yang tidak dikemas, cerita akan “mengalir” dan membangunkan banyak bagian otak, yang disebut sebagai aktivitas korteks.
Terakhir, sebagai hasil dari semua aktivitas ini, kita mendapatkan suntikan dopamin, yang membuat kita merasa baik, senang dan bahagia. Cerita pendek adalah cara terbaik untuk menyampaikan informasi yang kompleks (data) ke otak manusia, Cerpen menangkap dan membuat pembacanya menjadi merasa baik.
Psikolog, Praktisi SDM, ilmuwan MSDM yang terbaik, memiliki satu kesamaan dengan Data Scientist dimana mereka semua adalah pendongeng yang fantastis, mereka membantu untuk menyampaikan pesan mereka dengan teknik-teknik metodologis, sistematis yang persuasif.
Sudahkah kita meningkatkan kemampuan ini?
Have a nice day.
Notes: Dari berbagai sumber.
Tulisan lainnya dapat dilihat di:
solusi-guno.blogspot.com (Perpustakaan abadi).
guno-idea.blogspot.com Perpustakaan abadi in English).
Diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "SISTEM PENCERNAAN INFORMASI DI OTAK KITA"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.