LETAK KEBESARAN MANUSIA. SUDAHKAH KITA MENGETAHUINYA?
Dalam salah satu dakwahnya Ustadz Abu Somad mengatakan kurang lebih sebagai berikut:
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai mahluk yang sempurna. Mempunyai kecerdasan, panca indera, dan akal budi. Kebesarannya dapat dilihat dari itu. Namun bila dilihat dari ukurannya, tidak. Kok bisa?
Manusia memiliki kecerdasan, tapi tikus, anjing dan kera juga memiliki kecerdasan. Manusia memiliki tenaga, tapi gajah, kuda, dan banteng juga memiliki tenaga. Bahkan tenaga mereka lebih kuat daripada tenaga manusia. Manusia memiliki rasa solidaritas, tapi semut juga memiliki rasa solidaritas. Bahkan rasa solidaritas para semut lebih tinggi dan solid sehingga lebih dapat dibanggakan daripada rasa solidaritas yang dimiliki manusia.
Pertanyaannya: Lantas apa yang membuat manusia lebih mempunyai kebesaran daripada mereka para binatang itu?
Jawabannya: KARENA MANUSIA MEMPUNYAI RASA TAKUT KEPADA ALLAH SWT. Bila seorang manusia tidak mempunyai rasa takut kepada Allah SWT maka dia persis seperti binatang, bahkan mungkin lebih buruk dari binatang. Apalagi bila dia lebih serakah dan tidak tahu aturan tata krama sehingga keburukannya melebihi seekor binatang. Nudzubilah mindzalik.
Sedang Gus Baha dalam dakwahnya mengatakan kurang lebih sebagai berikut:
Bila seorang Ustadz mengatakan ketika Sholat harus khusuk, jangan dengarkan dia. Karena mengharapkan kesempurnaan adalah kesombongan. Dan janganlah melakukan Sholat dengan membawa kesombongan.
Datanglah beribadah kepada Tuhan dengan apa adanya. Tidak apa dengan membawa penuh kekurangan, dengan membawa penuh kesalahan. Berendahdirilah di hadapan Tuhan. Kita itu mahluk yang lemah, penuh hina dan penuh kekurangan. Menghadap Tuhanlah dengan penuh perasaan takut dan lemah lembut.
Mendatangi Rumah Tuhan tidak harus menaiki kendaraan, apalagi yang harus bagus. Rumah ibadah tidak untuk menyombongkan diri. Berjalanlah dengan khidmat dan sopan. Tidak usah dengan membusungkan dada untuk menunjukkan kita adalah orang yang ahli ibadah. Berjalan secara biasa saja. Bahkan kalau terpaksa harus dengan merangkak, mengapa tidak?
Di kesempatan lain Gus Baha mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita, ketika sakaratul maut menjemput, cukup katakanlah dengan memanggil Nama Alloh: "Alloh.. Alloh.. Alloh.. Alloh.." terus diulang-ulang. Tidak perlu membaca doa, karena kelamaan. Sebab sebuah doa biasanya kalimatnya relatif panjang. Juga bila membaca doa, pikiran kita malah terfokus dengan pertanyaan: "Doa saya tadi diterima tidak ya?" Yah, tambah kelamaan bro..
Makanya menyebut nama Alloh saja. Dengan demikian kita berpasarah diri secara total kepadaNya. Lagipula proses sakaratul maut berlangsung sangat cepat. Cari yang praktisnya saja.
Have a nice day.
Notes: Sumber Ustadz Abdul Somad dan Gus Baha. Redaksi kalimat sudah saya rapikan. Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu akan muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "LETAK KEBESARAN MANUSIA. SUDAHKAH KITA MENGETAHUINYA?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.