SEBUAH IDIOM JAWA
Alon-alon asal kelakon (bertindak pelan-pelan asal tercapai) adalah ungkapan bahasa jawa yang dimaksudkan agar segala sesuatunya tidak dikerjakan secara terburu-buru atau secara tergesa-gesa atau secara sembarangan sehingga hasilnya tidak valid alias tidak benar. Hasil pekerjaan yang demikian tidak akan mendatangkan kemantapan.
Hasil yang tidak mendatangkan kemantapan dikuatirkan tidak mencapai kesempurnaan dalam arti hasilnya tidak bagus serta dapat menimbulkan ketidakpuasan baik kepada pihak lain maupun kepada diri sendiri. Sebuah hasil yang mendatangkan rasa tidak puas dapat mengakibatkan munculnya rasa kurang percaya yang pada gilirannya dapat mengacaukan diri sendiri atau pendapatan materi karena dimungkinkan para customer pada pergi meninggalkan kita. Dan biasanya bila customer sudah pergi sangat jarang untuk mau datang kembali lagi.
Sebenarnya kalimat alon-alon asal kelakon lebih dimaksudkan agar bertindak atau bekerja dengan teliti dan berhati-hati. Tidak grusa-grusu. Tidak bertindak sembrono. Tidak bertindak secara sembarangan. Lebih jauh dapat diartikan bahwa segala sesuatunya harus melalui pemikiran yang matang terlebih dahulu.
Dengan demikian kalimat alon-alon asal kelakon tidak bisa dimaksudkan sebagai "kalimat persembunyian" untuk berbuat malas-malasan, asal-asalan atau sebagai "kalimat perlidungan" untuk dasar alasan guna menunda sebuah pekerjaan. Meskipun di situ ada kalimat asal kelakon (yang penting tercapai) bukan berarti itu yang terpenting, karena sebuah proses yang baik adalah sebuah proses yang terbungkus dalam satu kesatuan, bukan yang berdiri sendiri-sendiri. Harus saling terkait. Ada aksi, ada reaksi. Tidak bisa dikontekskan "urusannya sendiri-sendiri".
Di sisi lain ada ungkapan jawa lain yang senada dengan itu namun mempunyai maksud yang lebih baik, lebih tegas dan elegan yaitu ungkapan cepet tur slamet.
Dari segi penuturan kalimat, ungkapan cepet tur slamet (bertindak cepat lagipula selamat) juga mengandung arti untuk bertindak hati-hati serta harus melalui hasil pemikiran yang serius. Tidak boleh bertindak sembrono meskipun lain berkonotasi dengan ungkapan alon-alon asal kelakon tadi. Cepet tur slamet memang berkonotasi lebih baik karena ada kesan giat, rajin, dan tangkas tapi harus hati-hati. Ada kesan lebih berkompeten. Lebih menguasai masalah.
Yang pasti ke dua ungkapan tadi mempunyai kemungkinan yang ironis bila alon-alon asal kelakon ternyata yang terjadi wis alon-alon nanging orak kelakon (sudah pelan-pelan tapi tidak tercapai) dan wis cepet nanging orak slamet (sudah cepat tapi tidak selamat).
Ungkapan dalam bahasa jawa adalah peninggalan para leluhur jawa yang bertradisikan kebudayaan sopan santun, bertutur kata lemah lembut, menjunjung tinggi nilai kebenaran serta menghormati dan menghargai orang lain. Orientasinya tegas walaupun dalam pengucapannya penuh lemah lembut, merendahkan hati.
Ungkapan jawa adalah sekumpulan idiom yang harus disikapi dengan sikap yang benar, lugas, jujur dan tegas. Bahkan bila perlu juga dengan cerdas. Anda adalah insan yang cerdas bila mengerti dan memahami apa maksud yang terkandung di dalamnya.
Have a nice day.
Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.
Menyimak
BalasHapusTerima kasih. Apa kabarnya? Semoga ibu sehat dan berbahagia selalu.
Hapus