BUKANKAH SESUATU YANG OBYEKTIF DAN PROPOSIONAL ADALAH HAL YANG SELALU KITA INGINKAN?
Sebenarnya setiap hari ada laporan di stastik blog saya dari mana saja dan berapa jumlah orang yang mengunjungi blog saya. Tapi saya sendiri hanya menjunguknya sekitar seminggu sekali. Jadi tidak setiap hari melihatnya. Lagipula, jujur saja, itu bukan merupakan prioritas utama saya meskipun terus terang saya senang juga bila banyak orang yang membaca tulisan saya. Setidaknya mereka membaca apa yang menjadi kata hati saya. Yang menjadi opini saya.
Dengan demikian saya dapat berbagi rasa, berbagi informasi, berbagi pemikiran serta pemahaman. Setidaknya untuk bersilaturahmi. Barangkali benar, bahwa untuk menyatukan semua itu tentu bukanlah merupakan hal yang mudah. Sebuah pendapat adalah mewakili sebuah pandangan pribadi. Sebuah pandangan pribadi pasti didasari atas pemikiran, yang saya tidak tahu adakah di dalamnya ada tercampur dogma, rasa apriori, egois, atau opini. Yang jelas semua orang bebas berpendapat apa saja sepanjang tidak menabrak undang-undang yang ada. Tidak melanggar norma dan etika yang ada. Dan itu dijamin oleh undang-undang.
Bahwa bila ternyata misal yang membaca orang banyak berarti yaitu tadi, saya telah berhasil bersilaturahmi dengan orang banyak. Dari berbagai negara pula. Alih-alih merasa bangga, saya malah merasa malu dan cemas, sebab saya justru malah kuatir bila tulisan saya tidak dapat memuaskan hati mereka. Kalau masih dalam taraf tidak sepaham saya masih dapat memakluminya. Asal tidak sampai frontal tidak setuju dengan pendapat mereka atau saya berpendapat yang sebaliknya. Maklum latar budaya dan pendidikan kita berbeda.
Sejujurnya sudah ada beberapa orang yang mengajak berkenalan dengan saya. Dari dalam dan luar negeri. Ada yang pria, ada pula yang wanita. Dan itu sebenarnya hal yang wajar saja, tidak aneh. Karena pada dasarnya setiap orang itu baik. Dan berinteraksi adalah sebuah kebutuhan, sebuah keinginan. Menunjukkan dan ingin tahu eksistensi orang lain adalah watak dasar setiap manusia. Bahkan bertukar pikiran dan informasi juga dapat saja memuat sebuah kepentingan.
Jujur saja, saya bukanlah orang yang sempurna. Masih bodoh dalam segala hal dan perlu banyak belajar kepada siapa saja. Dalam menulis sebenarnya saya melempar sebuah umpan untuk dibahas bersama, untuk dikomentari.
Saya malah sedih bila orang menyukai tulisan saya hanya karena semata-mata orang menyukai pribadi diri saya, atau sebaliknya membenci tulisan saya karena tidak suka dengan pribadi saya. Itu tidak obyektif dan proposional. Sebab dengan begitu tulisan dan blog saya menjadi korban atas diri saya, karena isinya tidak diperhatikan. Itu terasa tidak adil bagi saya. Bukankah sesuatu yang obyektif dan proposional, yang menyatakan tentang kejujuran adalah suatu hal yang selalu kita inginkan?
Have a nice day.
Posting Komentar untuk "BUKANKAH SESUATU YANG OBYEKTIF DAN PROPOSIONAL ADALAH HAL YANG SELALU KITA INGINKAN?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.