Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Umar bin Khatab dan prinsipnya

Sebagaimana yang umat islam ketahui  Umar bin Khattab adalah Khalifah setelah Abubakar. Orangnya keras tapi amanah. Oleh Nabi dikatakan syetan saja minggir bila berpapasan dengannya.

Sebagai Amirulmukminin,  pemimpin umat Islam, dia sering menjadi pengadil yang adil bagi setiap permasalahan sedang melanda  ummatnya. Sering jalan-jalan blusukan ke pelosok daerah bahkan pasar untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi masyarakat. Beliau sering menegur orang yang dianggapnya tidak benar. Mulai dari pedagang yang curang, pemimpin yang dzolim sampai orang yang bertabiat malas, dan lain-lain. Beliau selalu menekankan orang untuk kembali ke jalur yang benar sesuai yang diajarkan oleh Al Quran dan Sunah Nabi. Takut kepada Allah SWT ketika di timbang di hari akhir.

Di riwayatkan suatu hari dia bersama asistennya meneduh di teras sebuah rumah yang sederhana setelah blusukan memantau masyarakatnya di lapangan sebagai mana biasanya.

Dalam berteduh itu tanpa sengaja dia mendengar percakapan antara seorang ibu penjual susu yang sedang bercakap-cakap dengan putrinya. Si  ibu memaksa si putri untuk mencampuri susu yang akan dijualnya dengan air matang. Si putri tidak mau kalau ketahuan Amirulmukminin akan mendapat hukuman yang sangat keras. Si ibu berkata Amirulmukminin tidak akan tahu kalau tidak ada yang memberitahunya. Tapi si anak tetap bersikeras tidak mau karena ia sangat yakin meskipun Amirulmukminin tidak tahu Allah SWTpasti tahu dan hukumannya kelak di akherat kelak bertambah berat.

Umar bin khattab tercenung mendengar tanya jawab itu. Dia segera berlalu sambil memerintahkan asistennya untuk menandai rumah itu.

Keesokan harinya dia kembali ke rumah itu sambil membawa putranya. Melihat Amirulmukminin yang mendatanginya betapa kagetnya hati sang ibu.  Dia berpikir pasti ada yang melaporkannya. Si Amirulmukminin membenarkan bahwa dia tahu sendiri permasalahannya dan dia ingin menjumpai putrinya. Setelah dipertemukan dengan Umar bin Khattab pun lantas Umar bin Khattab meminta ijin perkenan kepada si putri dan ibunya untuk menjodohkan si putri itu dengan anaknya yang dibawanya. Betapa kaget keduanya. Tapi akhirnya diterima pinangan itu. Jodoh adalah rahasia Allah SWT.

Bagi Umar bin Khattab ada satu prinsipnya yang tidak bisa di tawar-tawar yaitu Akhlak. Iman si putri itu kepada Allah SWT sangat mecengangkan dan menarik hati Umar bin Khattab.

Bagaimana dengan kita?

Cari yang bertitel komplit,  bekerja mapan,  masa depan yang cerah, cakep, dari keluarga terpandang, naiknya mobil mengkilap, bila perlu menguasai beberapa bahasa asing, dll,  dst, dsb.

Itu semua tidak penting bagi Umar bin Khattab. Apalagi bagi Allah SWT.



*****
NB: Jadilah Follower blog ini dan berilah komentar. Silahkan sebar alamat sittus ini. Selama ada ide insyaallah ada tulisan baru. Terima kasih mengunjungi Perpustakaan kami.
Guno Artikel

Posting Komentar untuk "Umar bin Khatab dan prinsipnya"