MENGENAL PENIPUAN MODEL BARU DI MEDIA SOSIAL
Penipuan di media sosial beberapa waktu yang lalu pernah kutulis di blog ini.
Pada waktu itu kuceritakan mereka para penipu itu memakai modus menyebarkan undangan menikah, pemberian hadiah, mengajak kenalan, order barang, dan sebagainya. Yang intinya mereka menyertakan aplikasi yang dapat merekam dan meretas semua file yang ada di hp penerima kiriman yang dikirimkan oleh para penipu itu. Di penipuan yang selanjutnya aplikasi tersebut dikemas menjadi pdf agar tidak dikenali sebagai file aplikasi. Namun bila kiriman undangan atau apapun itu tidak dibuka atau langsung di delete (hapus) maka tidak berefek apa-apa. Aman. Teknik penipuan ini disebut phising.
Namun di perkembangan selanjutnya modus penipuan tidak lagi memakai menyertakan aplikasi tapi ada lagi dengan menggunakan modus baru.
Yang pertama, ada kejadian begini:
Taruhlah namanya A. Dia akan menjual Ipod miliknya. Tentu saja gambar Ipod itu diiklankan di selang beberapa hari kemudian dia ditelpon oleh seseorang yang mengaku bernama B yang sebenarnya akan menipu. Si B mengatakan bahwa besok akan datang si C ke tempatnya A untuk membeli Ipod. Oleh si A diiyakan saja.
Singkat cerita datanglah si C ke tempat si A. Si C ingin melihat Ipodnya yang tentu saja diperlihatkan oleh si A. Si C terlihat puas melihat Ipodnya. Tentu saja selama berlangsungnya proses itu sambil omong-omong antara si A dan si C. Dari hasil mengobrol itu ternyata banyak dijumpai perbedaan informasi yang diterimanya dari si B maupun si C. Si A sudah menaruh curiga pasti ada yang tidak beres.
Ketika si C akan melakukan transfer pembelian ke B langsung dicegah oleh si A. SiC ditanyai oleh si A "Berapa yang akan ditransfer si C untuk membeli Ipod ini?" Dua puluh ribu rupiah, katanya. Hah, si A kaget setengah mati, mana ada Ipod walaupun bekas hanya seharga dua puluh ribu rupiah?! Pantesan si C mau beli. Dan si A maupun si C sama-sama mengaku bahwa mereka tidak mengenal si B.
Yang kedua hati-hati bila belanja di toko online, karena bila belanja dalam nominal rupiah yang cukup besar akan mudah mengundang oknum penipu yang mengaku bagian dari toko online itu. Dengan memakai berbagai alasan (biasanya dengan dalih minta konfirmasi untuk mengirim barang), dia lalu akan mengirimi barcode untuk di scan. Bila itu dituruti dia akan leluasa untuk menguras saldo sesuai harga pesanan barang. Dalam kasus terakhir penipu ini mengaku dari ekspedisi yang akan mengirimkan barang pesanan. Dia mengaku akan menggunakan ekspedisi lain karena ekspedisi kepunyaannya sedang repot melayani daftar pesanan yang sangat banyak di pasca hari lebaran. Jadi memang dalam berbicara dia amat manis dan pura-pura akan menolong kita. Dan kita begitu mudah didekte seperti dihipnotis. Setelah menguras harta yang diincar dia akan langsung menghilang.
Maka harap berhati-hati dan waspada.
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "MENGENAL PENIPUAN MODEL BARU DI MEDIA SOSIAL "
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.