Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

QUO VADIS PETUGAS PARTAI

Sebenarnya sejak beberapa hari yang lalu saya ingin menulis topik ini, namun baru sekarang dapat terlaksana. Maaf.


Barangkali masalah ini tidak hanya menarik untuk dicermati bagi saya, tapi bagi anda juga. Dan mungkin tampaknya ini suatu hal yang biasa saja, yang lumrah saja. Namun saya pernah melihat (mungkin anda juga pernah melihat) sebuah video pendek tentang komentar seorang yang sangat dikenal oleh publik kita, yang meskipun 
maksudnya benar, tapi mempersepsikannya secara keliru. Dan bila dicermati, itu malah bisa menjadi kelucuan tersendiri karena orang lain juga akan dapat menilai yang bersangkutan hanya mempunyai level yang segitu saja.

Barangkali persepsi saya juga bisa keliru. Tapi saya yakin tidak. Dan mungkin anda akan setuju dengan pendapat saya.

Seperti yang kita ketahui, bahwa sejak pertama kali Jokowi (Joko Widodo) menjabat sebagai presiden, sebagai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, selaku Ketua umum PDIP mengatakan bahwa Jokowi adalah Petugas Partai. Bahkan sekarangpun kepada Ganjar Pranowo juga dikatakan sebagai seorang petugas partai. Bedanya Jokowi sudah terbukti menjadi seorang presiden, sedangkan Ganjar Pranowo belum.

Jadi sah-sah saja Megawati berkata demikian, karena Jokowi dan Ganjar Pranowo adalah memang anggota PDIP. Secara frasa kalimat pernyataan ini sebuah keniscayaan, memang benar begitu.

Hanya saja Jokowi dapat menjadi presiden faktanya karena juga mendapat mendapat restu atau amanat dari mayoritas penduduk Indonesia melalui pencoblosan di acara Pemilu yang memang sangat sah menurut konstitusi.

Dan masyarakat yang memberikan restu atau amanat itu (baca: memilih) tidak hanya anggota PDIP, tapi juga masyarakat umum di luar anggota PDIP. 

Dengan demikian maka dapat dikatakan sebagai anggota PDIP Jokowi adalah petugas partai, sedangkan sebagai presiden Jokowi adalah petugas rakyat. Saya kira Jokowi sangat paham, mengerti dan mengetahui dengan jelas tentang hal itu. Ganjar Pranowo juga demikian.

Sedang apa yang dikatakan oleh orang yang sangat dikenal oleh publik kita tadi "Bila Jokowi dikatakan sebagai petugas partai maka dapat dikatakan Indonesia adalah merupakan bagian dari PDIP, bukan PDIP yang merupakan bagian dari Indonesia. Dan meskipun frasa kata ini benar, saya kira tidak usahlah ada  penjelasan semacam itu dimunculkan. Kita semua juga sudah pada tahu itu kok. Berbuat baik adalah bagian dari iman, tapi iman bukan bagian dari berbuat baik. Karena ada juga orang yang beriman tapi tidak berbuat baik.

Dan kita semua pasti menginginkan sebuah suasana yang kondusif. Sebuah suasana yang adem.  Toh masyarakat Indonesia bukanlah terdiri dari sekumpulan orang-orang yang bodoh. Jadi tidak perlu dijelaskan sampai demikian. Mereka sudah sangat pintar dan kritis. Lagipula mereka tidak mungkin memilih seseorang untuk menjadi seorang presiden secara sembarangan. Mereka sudah mempelajari secara dalam karakter dan track record seseorang yang secara sadar dipilih dan diberi amanat oleh mereka.

Semoga Indonesia selalu dijaga oleh Tuhan yang maha kuasa untuk dijauhkan dari segala usaha yang dapat menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu. Amin.

Have a nice day.


NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih. 


https://www.youtube.com/watch?v=9j7QodyaNSE&t=50s

Posting Komentar untuk "QUO VADIS PETUGAS PARTAI "

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel