UTHA LIKUMAHUA
Saya, mungkin seperti anda, tidak tahu Fenomena yang sebenarnya terjadi di jagat musik Indonesia. Dari dulu banyak lagu dan artisnya yang tiba-tiba cepat terkenal namun begitu pula tiba-tiba cepat menghilang. Bisa bertahan selama setahun saja sudah bagus, karena biasanya tidak lebih dari setahun lamanya. Kecuali mereka yang dikenal dimasa transisi seperti Koes Plus, Panbers, D'loyd, Soneta, Erni Johan, Teti Kadi, dan sebagainya.
Penyanyi ini pernah menggebrak jagat musik Indonesia dan sempat bertahan beberapa tahun lamanya. Irama musiknya pop yang bernuansa semi jazz, maklum para musisi yang mengiringinya para jawara musik jazz Indonesia, ada Christ Kaihatu, Jopi Item, Karim Suweileh, Yance Manusama, Embong Rahardjo, dan Joko WH.
Doa Putra Ebal Johan Likumahuwa, (1 Agustus 1955 – 13 September 2011) lebih dikenal sebagai Utha Likumahuwa adalah seorang penyanyi Indonesia keturunan Ambon, Maluku.
Utha menikah dengan Debbi Farida Likumahuwa dan dikaruniai dua anak, Inne Likumahuwa dan Abraham Likumahuwa. Setelah lama malang melintang di dunia hiburan, Utha lebih banyak aktif dalam dunia pelayanan rohani.
Utha adalah paman dari Barry Likumahuwa dan adik dari Benny Likumahuwa.
Pada tanggal 21 Juni 2006, Utha dan penyanyi jazz lainnya mengadakan konser di Kediri, Jawa Timur, untuk membantu para korban gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Prestasi
1989 - Penampilan terbaik kedua pada ASEAN Pop Song Festival 1989 di Manila, lagu Sesaat Kau Hadir karya cipta Budi Bachtiar dan Aldino menjadi lagu terbaik pertama di Festival tersebut. Lagu ini kemudian diterjemahkan menjadi bahasa Tagalog dan dinyanyikan oleh penyanyi Filipina Gino Padilla pada tahun 1991(dipopulerkan kembali oleh Ronnie Liang pada tahun 2007) dengan judul Gusto Kita
1989 - Juara 2 Asia Pacific Singing Contest di Hongkong
1990 - juara 2 Asia Pacific Broadcasting Union/ABU Golden Kite World Song Festival di Kuala Lumpur duet bersama Trie Utami dengan lagu Mungkinkah Terjadi karya cipta Jorgy Thito
Utha mendapat serangan stroke saat berkunjung ke rumah saudaranya di Pekanbaru pada bulan Juni 2011.
Setelah menjalani pemeriksaan, ternyata Utha diketahui juga mengidap diabetes dan gangguan jantung. Berdasarkan diagnosis dokter, otaknya mengalami penyumbatan pembuluh darah, yang memicu stroke. Setelah serangan tersebut, tubuh bagian kanan Utha tidak berfungsi alias lumpuh.
Pada 13 September 2011, Utha Likumahuwa meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Utha dimakamkan pada 14 September 2011 di TPU Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat.
Diskografi
Artikel utama: Diskografi Utha Likumahuwa
Album
1982 - Nada Dan Apresiasi
1982 - Dengarlah Suara Kami
1983 - Bersatu Dalam Damai
1985 - Aku Pasti Datang
1986 - Aku Tetap Cinta
1987 - Dansa suka - suka
1988 - Puncak Asmara
1990 - Untuk Apa Lagi
1991 - Masih Ada Waktu
1992 - Classic
1996 - Tak Sanggup Lagi
Beberapa lagu Utha Likumahuwa yang terkenal antara lain: Tersiksa Lagi, Esok Masih Ada, Mereka Bukan Kita, Sesaat Kau Hadir, Bersatu Dalam Damai, Easy Life, dan sebagainya.
Silahkan menikmati video Utha Likumahuwa berikut ini. Ditonton ya? Tidak lama kok.
Menghibur
BalasHapusAlhamdulillah 😁
Hapus