Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BAGAIMANA ANDA MENANGANI PROBLEM SOLVING?

Dapat dikatakan hampir semua orang tidak menyukai adanya masalah dalam kehidupan mereka. Adanya masalah hanya akan merepotkan mereka, menyusahkan mereka. Harus ada pemikiran ekstra. Malah mungkin harus ada beaya ekstra. Namun jangan kaget, ada orang yang pekerjaannya malah mencari masalah: Tukang bengkel, bahkan dokter, menunggu orang yang datang kepadanya dengan membawa suatu masalah. Masalah yang serius malah. Satu masalah berhasil ditangani, dia menunggu orang yang datang dengan membawa masalah yang lain lagi. Tidak peduli masalahnya lebih gawat misalnya. Begitu seterusnya. Selama dunia berputar, rejekipun ikut berputar.


Bahkan bila kita jeli, jika melihat info rekrutmen kerja, banyak yang akan mencantumkan "keterampilan problem solving" sebagai kebutuhan mutlak untuk peran pekerjaan. Dan sebenarnya setiap pekerjaan apapun membutuhkan pemecahan masalah. Namun ternyata ada banyak teknik tentang pemecahan masalah. Beberapa diantaranya mungkin akan cocok untuk diterapkan. Kemudian dapat digunakan untuk menyelesaikan situasi sulit saat bekerja atau dalam kehidupan pribadi.


Mari kita belajar bersama. Pengalaman kita dapat menjadi dasar untuk kita belajar. Yang paling penting, harus disadari, tidak peduli seberapa buruk masalahnya atau seberapa serius situasinya, kita dapat melakukan satu hal yang sederhana, yaitu sebelum mencari cara terbaik untuk problem solving, terlebih dahulu harus mengakui atau menerima adanya masalah. Jangan menghindari adanya suatu kenyataan. Sepahit apapun itu.


Kebanyakan orang menjadi stres ketika menyebutkan suatu masalah. Seolah mereka merasa perlu segera menemukan jawaban dan mencari seseorang untuk bertanggung jawab. Setelah itu berharap untuk cepat keluar dengan mudah. Kebanyakan mereka mencari cara  penyelesaian secara instan. 


Setelah menyadari dan menerima kenyataan tentang adanya sebuah masalah, cobalah bersikap rileks. Tarik napas dan buang perlahan. Melakukannya tidak perlu buru-buru. Mengalir saja. Santai saja. Biarkan imajinasi kita mengembara, sampai pada akhirnya, dengan sendurunya,  nanti menemukan lebih banyak cara untuk mengatasi masalah.


Harus dimengerti dan disadari apapun masalah yang terjadi, tentunya ada penyebab dan juga solusi yang menyertai. Semua penyakit ada obatnya. Masalahnya, jangan malas untuk menemukan obatnya. Berdasarkan petunjuk dari berbagai sumber terpercaya ada jalan untuk bisa menerapkan pengentasan problem solving yang praktis.


Mulailah mengajukan pertanyaan (meskipun kepada diri kita sendiri). Ini adalah bagian krusial dari tahap pemecahan masalah. Saat mengajukan pertanyaan, otak dapat memunculkan berbagai skenario dan cara untuk membuat keputusan. Misalnya, dalam sebuah diskusi akan muncul pertanyaan seperti "bagaimana jika", "mengapa harus begitu?", "coba cari alternatif yang lain", dan sebagainya. Lihatlah masalah dari berbagai sudut sebelum mulai menawarkan solusi. Bahkan jika perlu, tanyakan dan pastikan: "Apakah ada yang melanggar aturan? Lalu apakah ada yang harus kita tinggalkan?".  Semakin banyak pertanyaan yang diajukan, semakin mudah untuk menemukan solusi yang realistis.


Kemudian salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi problem solving adalah sesi brainstorming. Secara sederhana, brainstorming merupakan proses atau cara mengumpulkan ide atau gagasan untuk menguraikan suatu masalah yang pada akhirnya menemukan solusi. Intinya adalah menghasilkan ide sebanyak mungkin dan dalam prosesnya tidak menghilangkan masalah. Tentu saja, prasyarat untuk setiap sesi mencurahkan pendapat adalah lingkungan yang ramah, dan dapat diterima akal yang tidak menghakimi.


Setelah itu, agar tidak terbang lagi atau menguap begitu saja, setiap ide yang datang segera tulis di buku catatan. Apapun itu. Bahkan mungkin sesuatu yang tidak ada hubungannya. Yang penting segera tulis saja, tidak apa. Meskipun memang dengan hanya menuliskan kata-kata di halaman kertas mungkin tidak akan menyelesaikan semua masalah. Tapi, dengan menuliskannya, kita mulai menemukan lebih banyak hal yang belum anda pikirkan.


Tahap selanjutnya diskusikan setiap ide yang muncul. Gunakan frasa seperti "Saya berharap…, Bagaimana jika…", dan stimulus lainnya. Dengan demikian, momennya tepat untuk mendiskusikan setiap ide yang ada atau dari tim yang ada. Sekarang setelah mengumpulkan semua ide, inilah saatnya untuk menemukan yang terbaik. Misalnya, mengukur kualitas ide, seperti "Pilihan yang rasional, solusi yang  terbaik, kurang cocok",  dan istilah lainnya yang familiar. Dengan menggunakan pendekatan ini akan dapat menyimpan beberapa ide yang pada awalnya tampak mustahil, tapi sebenarnya sangat masuk akal dalam jangka panjang.


Dengan sebagian besar melakukan sesi brainstorming orang yang percaya diri dan dominan kemungkinan besar akan lebih mudah menyampaikan idenya. Mereka merasa bahwa lebih penting untuk aktif dan bersuara tanpa harus memikirkan apakah idenya akan memenuhi apa yang dikehendaki atau tidak. Meskipun mereka juga bisa memaksakan agar ide mereka menjadi solusi. Di sisi lain, orang-orang yang pendiam mungkin memiliki ide yang bagus, tetapi mereka kurang memiliki kesempatan untuk didengar. Jika melihat hal itu sering terjadi, mungkin inilah saatnya untuk sesi brainstorming yang relatif hening. Caranya bisa online atau di kantor, tapi prosesnya tetap sama. Seluruh tim mengembangkan ide mereka sendiri dan membagikannya tanpa duduk di lokasi yang sama. Ide utamanya adalah bahwa pendapat setiap orang memiliki bobot dan kesempatan yang sama. Jika memilih untuk melakukannya secara online, sebenarnya lebih mudah untuk membuat keputusan.


Inilah saatnya untuk memilih yang terbaik dan membuat rencana tentang bagaimana mewujudkannya. Sekarang setelah menemukan solusi untuk masalah tersebut, pertimbangkan bagaimana hal itu akan memengaruhi situasi jika berhasil atau tidak.


Yang namanya masalah tentu bisa terjadi di lingkungan kerja Kita. Mulai yang berlangsung setiap hari sampai yang terjadi dengan tidak terduga. Mungkin ada banyak orang yang terlibat dalam masalah pekerjaan berbeda. Tapi, setiap problem solving efektif memerlukan penanggung jawab. Karena memang pengambil tanggung jawab atas keputusan adalah keniscayaan. Namun harus disadari, tidak setiap masalah akan diselesaikan dengan mudah dan mungkin menghadapi kendala tambahan. Kita dapat mengatasi kondisi apa pun dengan pengalaman dan kreativitas. Kenyataannya, sebagian orang memilih menghindari sesuatu karena faktor risiko. Beberapa ide kreatif tidak pernah terwujud karena tidak ada wewenang untuk melaksanakan.


Langkah penting dari proses pemecahan masalah adalah melacak hasilnya. Kita harus mengambil tindakan secara konsisten sampai mencapai tujuan. Tapi, sebaiknya jangan lupa perhatikan hal seperti tenggat waktu (deadline) dan KPI karyawan. Dengan demikian, segala sesuatunya bisa tetap terukur dan mudah untuk melakukan evaluasi. Apalagi jika hal ini menyangkut bidang yang cepat berubah dan bergerak dengan cepat. Siapapun yang memiliki peran manajerial, kepemimpinan, atau segala hal yang terkait hal strategis di organisasi, pasti akan merasakan. Bahwa batasan waktu memang penting. Setidaknya untuk memahami, mana solusi yang cocok dan mana yang tidak.


Ada banyak masalah. Dan setiap masalah itu berbeda corak dan kapasitasnya, maka berbeda pula cara penanganan problem solving yang dilakukan. Setiap orang atau setiap organisasi pasti memiliki cara sendiri untuk menghadapi masalah. Setelah menyadari dan menerima adanya masalah, lakukanlah penyelesaian yang tepat dan strategis.


Selamat mencoba dan berjuang.


Have a nice day.



Notes:  Dari berbagai sumber. Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.


2 komentar untuk "BAGAIMANA ANDA MENANGANI PROBLEM SOLVING?"

  1. BAGAIMANA ANDA...
    SUDAHKAH ANDA...
    PERNAHKAH ANDA....
    BERAPA KALIKAH ANDA...
    TAHUKAH ANDA....
    SIAPAKAH ANDA...


    Judul yg spesifik ciri khas tulisan pak Guno...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha.. menurut perhitungan blogger judul yang berupa pertanyaan selalu menarik pembaca. Maaf ya? Salam saya untuk keluarga tercinta di rumah ya?

      Hapus
Guno Display
Guno feed
Guno Artikel