Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ANDA SUDAH TAHU PERANAN DAN KEGUNAAN MULTITASKING?

Seorang teman saya, seorang General Manager Pabrik Garmen,  menceritakan pengalamannya ketika berbincang di satu sesi lunchbreak di suatu workshop dengan seorang Manager HRD sebuah hotel berbintang di kota Semarang.


Temannya menceritakan pengalamannya bekerja di perhotelan sudah menginjak 20 tahun, dan berawal dari Office Boy. Dia ingin menceritakan bagaimana maraknya soal budget hotel yang menjamur selama kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Katanya,”Budget Hotel bukan hanya berbicara tentang hotel yang berbiaya operasional rendah tetapi bagaimana melakukan pengelolaan SDM yang efektif dan efisien”.


Teman saya tertarik dengan topik ini, dan dia bertanya, "Darimana biaya operasional itu menjadi rendah pak?"

Temannya teman saya memberi penjelasan, “Kalau bicara hotel konvensional, rasio sumber daya manusia dengan jumlah kamar, rata-rata 1 banding 1. Sementara budget hotel bisa sampai 1 banding  0,33”

Teman saya heran dan betanya, “Wah bagaimana bisa begitu pak?”

Temannya menjelaskan lagi, “Sebagai contoh, untuk Enginering yang masuk malam menjelang pagi juga merangkap di bagian Kitchen. Tugas mereka menyiapkan segala sesuatunya sebelum bagian Kitchen yang masuk jam 5 pagi untuk menyiapkan sajian makanan karena jam 6 pagi kami harus mulai breakfasttime.

Teman saya semakin heran dan beratanya lagi, “Lho apa bisa itu pak?”

“Ya, tentu bisa karena pengembangan sumber dayanya dimulai dari saat rekrutmen. Artinya ini sudah menjadi kontrak di awal sebelum kami melakukan kontrak kerja. Dan kami melakukan pelatihan intensif selama 3 bulan kepada bagian enginering tersebut agar mereka juga bisa handle di bagian kitchen. Bukan hanya itu, pada saat jam 8-10, di saat orang-orang Office mulai masuk kerja, mereka tidak langsung bekerja di ruangannya tetapi mereka membantu terlebih dahulu bagian restaurant untuk melayani tamu yang akan dan sedang sarapan”

“Wow...sebegitunya kah...?”

“Ya, bukan hanya itu, secara pribadi saya memiliki kuota sumber daya manusia dengan asumsi ratio 1 banding 0,33. Jadi apabila saya punya 100 kamar, maka sumber daya manusia saya adalah 33 orang. Bicara tentang rate pasar di Semarang rata-rata di angka 80% sudah bagus sekali. Saya tidak akan memaksimalkan kuota saya, paling 30 saya ambil, 3 sisanya bisa saya ambil ketika peak season dengan menggunakan tenaga magang, siswa kerja praktek, dan lain sebagainya”

Tentu saja penjelasan temannya teman saya sangat menarik perhatiannya. Baginya menariknya adalah ketika karyawan unit Office ikut praktek langsung melayani konsumen. Jadi ini tidak diajarkan saja sebagai retorika training tetapi merupakan kewajiban bersama untuk melayani konsumen. 

******


Sebelum ini memang ada beberapa perusahaan yang melakukan multitasking atau mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu. Dalam kata lain, multitasking artinya memang multitugas. Dan dapat diduga bahwa ini berorientasi kepada efisiensi. Ya efiensi dana serta efiensi sumber daya manusia (pekerja). Dan hal ini akan dirasa sangat penting dan bermanfaat sekali bagi perusahaan, apalagi di masa pandemi ini.


Di satu sisi hal ini bisa dipahami sebagai bagian dari eksploitasi pekerja. Dengan hanya menerima gaji sekian (plus inrensif tambahan mungkin) tapi harus mengerjakan beberapa tugas pekerjaan di luar jobdisk mereka. Hal ini bisa saja dipahami bahwa pekerja dirugikan. Karena dianggap tidak sesuai dengan job descreption yang ada. Calon pekerja (bila itu disodorkan pada saat calon pekerja akan menandatangani kontrak kerja) akan "merasa ditodong" karena harus memilih mau atau tidak?


Di sisi lain Perusahaan memang mempunyai kewajiban menjaga  performa bahwa performa perusahaan harus sangat dijaga benar. Dan hal ini tidak bisa ditawar-tawar. Dan seingat saya memang tidak diatur di undang-undang ketenagakerjaan bahwa pakerja (karyawan) harus mau berperan multitasking atau tidak? Semua dikembalikan kepada kesepakatan kedua belah pihak yang ditegaskan dalam kontrak kerja. Adalah tugas dari Dinas Tenaga Kerja sebagai pengawas yang mengontrol agar tidak terjadi kesewenang-wenangan dalam hubungan kerja. Harus ada keseimbangan antara pekerja dan perusahaan. Jangan sampai ada yang (merasa) dirugikan. Khususnya yang menyangkut pihak pekerja yang dirugikan. 


Multitasking sering kali dianggap dapat membuat orang rentan mengalami stres.Namun, perlu diketahui bahwa sebenarnya tidak semua orang dapat bermotivasi untuk mengembangkan kemampuan ini. Seseorang perlu keterampilan khusus untuk mampu melakukan dua hingga tiga hal bersamaan khususnya yang dalam satu waktu. 


Secara umum menjadi seorang yang multitasking saat ini tentu sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dunia yang terkesan berputar lebih cepat memang memaksa kita untuk dapat lebih cepat dalam mengerjakan satu, dua, bahkan tiga kegiatan sekaligus. Hal itulah yang kemudian membuat banyak orang semakin banyak membicarakan “multitasking”. Pro dan kontra mengenai “membenarkan seseorang bisa multitasking” terus bergulir. Dan jangan lupa, banyak juga peneliti yang mengemukakan jika seseorang yang bisa multitasking dapat merasakan manfaat positif lebih banyak daripada orang yang hanya bisa fokus pada satu kegiatan dalam satu waktu.


Dikutip dari Kumparan News Sebuah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Chinese University of Hong Kong menunjukkan jika mereka yang telah terbiasa multitasking dalam melakukan beberapa hal ternyata lebih terlatih dalam menggunakan otak dan indera mereka. Dengan begitu, mereka akan lebih sigap dan cepat dalam menyerap informasi dari sumber yang berbeda. Selain itu, dalam dunia karir orang yang mampu multitasking memiliki keuntungan yang lebih besar daripada mereka yang monotasking. Seseorang yang multitasking dianggap lebih mudah beradaptasi dalam menghadapi perubahan yang berpengaruh pada perkembangan karir menuju arah yang positif.


Namun sebenarnya bila Perusahaan ingin berhemat dalam segi beaya dapat menyiasatinya dengan menggunakan tenaga magang. Hal ini tidak akan merusak dari segi tatanan pos pekerja serta sesuai dengan peraturan yang ada dan sekaligus dapat mengurangi angka pengangguran dan sekaligus juga penggunaan pekerja magang sebagai media arena pelatihan kerja bagi yang memerlukannya.


Yang terpenting dari semua itu adalah menjaga kondusifitas di Perusahaan, sehingga tidak menimbulkan kesan kesewenang-wenangan dalam proses kerja yang ada. Penggunaan kebijakan yang dirasa di luar kewajaran rentan memicu protes dan konflik. Semua permasalahan di Perusahaan harus disikapi dengan semangat win-win solution. Semua untuk satu, satu untuk semua.


Perlu adanya transparansi tentang keadaan Perusahaan kepada para pekerja. Naik turunnya produksi serta pendapatan Perusahaan sebaiknya dapat ditunjukkan secara grafik kepada pekerja agar mereka dapat memahami dan mengerti keadaan yang sebenarnya yang sedang dialami oleh Perusahaan. Sebab kalau tidak, para pekerja tahunya perusahaan dalam keadaan baik-baik saja. Akan dianggap lucu bila Top Manajemen Perusahaan tiba-tiba berkata bahwa Perusahaan saat ini dalam keadaan merugi. Dan itu dapat menimbulkan berbagai spekulasi pendapat di pihak pekerja.


Have a nice day.





Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat. Terima kasih.

    

2 komentar untuk "ANDA SUDAH TAHU PERANAN DAN KEGUNAAN MULTITASKING?"

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel