Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MEMBACA PIKIRAN ORANG. SUDAH BISAHKAH ANDA?

Siapa yang tidak ingin mempunyai kemamampuan super, seperti membaca pikiran orang lain? Bisa jadi kita juga sedang berandai-andai. Meskipun itu hanya mungkin suatu kemungkian, tapi bukan tidak mungkin kita bisa melatihnya. Barangkali memang tidak mudah sehingga kita saat mempelajarinya juga harus perlahan-lahan. Bisa diduga para psikiater pun ketika mempelajarinya juga dengan sangat berhati-hati sekali dan tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan. Dengan kata lain, bisa saja jika kemampuan super tersebut ternyata memang dapat dikembangkan oleh setiap individu manusia.


Seperi dilansir dari Bright Side, pikiran seseorang terkadang dapat dicermati atau dibaca melalui body language. Apa yang tampak secara kasat mata besar kemungkinan merupakan pancaran dari apa yang terpendam di dalam pikiran seperti pikiran kita. Tapi tentu saja tidak semua orang cukup peka dan lihai dalam membedakan body language yang benar dan tidak sehingga kemampuan untuk menebak pikiran pun dapat gagal. 


Menurut para ahli kejiwaan ada beberapa titik pergerakan anggota tubuh seseorang yang dapat mewakili pikirannya. Pendapat ini mendekati kebenaran kecuali bila itu dilakukan oleh seseorang yang berwatak aktor tulen yang memang ahli melakukan manipulasi gerakan anggota tubuhnya.


Ada sebuah pendapat umum menyebut, "Gerakan mata seseorang mewakili dunianya." Memang ditengarai kedua bola mata seseorang cenderung tidak dapat menyembunyikan kebenaran yang ada, atau spesifiknya sulit untuk berbohong. Seperti yang dilansir dari Bright Side, apabila seseorang melihat ke kanan dan lurus ke atas, mereka cenderung berbohong karena sedang mengaktifkan imajinasi dan meninggalkan memori. Namun, jika mereka melihat ke kiri dan ke bawah maka mereka sedang mengingat fakta.

Guno Display



Ketika kita berbicara dan berhadapan muka dengan seseorang, kita pasti ingin tahu apakah topik pembicaraan yang sedang kita sampaikan benar-benar disukai atau tidak. Hal tersebut dapat kita sadari melalui kebiasaan seseorang mengangguk. Dari bahasa tubuhnyaseseorang yang mengangguk berulang kali atau berlebih, besar kemungkinan malah tidak terlalu tertarik dengan topik pembicaraan. Pasalnya, mereka cenderung meragukan kemampuan untuk benar-benar mengikuti petunjuk sehingga memutuskan untuk hanya banyak mengangguk.


Biasanya kita menyukai orang yang suka tersenyum. Tapi jangan terkejut, senyuman tidak selalu dapat menjadi patokan bahwa seseorang benar-benar menyukai kita. Bisa saja orang dapat secara sengaja maupun terpaksa memaksakan senyuman mereka karena alasan tertentu. Namun kita bisa mengidentifikasinya melalui kerutan. Apabila tidak terlihat kerutan pada permukaan wajah lainnya pada saat seseorang tersenyum, besar kemungkinan orang tersebut memasang senyuman palsu. Tapi jangan salah, kalau saya tersenyum, ya pasti tersenyum dengan tulus, atau kadang malah karena menahan rasa geli. 



Sebagaimana yang kita tahu, hidup tidak akan pernah bisa lepas dari rentetan masalah yang akan terus bermunculan. Terkadang, kita dapat menghadapinya dengan sikap lapang dada. Namun, tidak jarang masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan kita stres. Biasanya rahang yang terkatup ternyata dapat menjadi tanda bahwa seseorang sedang stres. Jadi bila seseorang terbiasa mengatupkan rahangnya baik saat sedang seorang diri maupun ketika bersosialisasi, kemungkinan besar ada rentetan pikiran di otaknya yang membuat stres.


Kita kadang menyadari semakin usia kita dewasa, tidak dapat mengikuti kemauan seperti yang kita harapkan. Itu yang terkadang membuat kita tiba-tiba ingin menangis atau merasa sedih begitu saja. Tuntutan hidup dan berbagai hal memaksa kita untuk mengubah ekspresi tertentu sehingga emosi yang sesungguhnya tiba-tiba mencuat begitu saja. Namun, tahukah kita? Selalu ada celah untuk dapat mengidentifikasi emosi seseorang dari ekspresi wajah yang dipaksakan sekalipun. Apabila satu sisi wajah seseorang lebih aktif daripada yang lain, maka ekspresi tersebut hanyalah topeng belaka. Kemudian kita dapat menduga emosi sesungguhnya dari kebalikan sebuah ekspresi.


Seperti biasanya, sebagian besar dari kita pasti memiliki kebiasaan yang sama, yaitu berbicara sambil menggerakkan tangan begitu saja. Siapa yang menyangka bahwa kebiasaan tersebut dapat menjadi petunjuk mengenai pikiran seseorang. Seperti dilansir dari Bright Side, apabila tangan seseorang bergerak dengan telapak tangan menghadap ke atas, maka mereka cenderung menyarankan atau menanyakan. Berbeda jika tangan menghadap ke bawah, mereka cenderung menuntut sesuatu.


Peraturan social distancing memang sangat dibutuhkan pada kasus-kasus tertentu seperti pandemi. Namun, protokol kesehatan dapat membantu seseorang untuk tetap berinteraksi sesuai dengan keperluan yang dianggap penting. Dari sinilah, kita dapat menebak pikiran orang. Apabila orang yang kita hadapi cenderung mundur ketika kita mendekat, maka orang tersebut kemungkinan memikirkan sesuatu yang tidak nyaman mengenai hubungan kalian. Berbeda jika tidak ada indikasi yang memberi jarak satu sama lain, orang tersebut kemungkinan memandang hubungan kalian berdua sebagai hal yang positif.


Sekarang terserah, bagaimana kita mencermati dan memperkirakan pikiran orang lain. Uraian tadi hanyalah sekedar petunjuk. Bisa saja kita menilai pendapat kita dengan mengacu kebiasaan yang ada pada kita sendiri.  Namun kita tetap perlu berlatih dan menginventarisasi segala temuan baru untuk memperkuat berbagai dugaan itu. Selamat berlatih.

Guno feed


Have s nice day.




Tulisan lainnya dapat dilihat di: 
solusi-guno.blogspot.com (Perpustakaan abadi). 
guno-idea.blogspot.com Perpustakaan abadi in English).
Diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.
Guno Artikel

Posting Komentar untuk "MEMBACA PIKIRAN ORANG. SUDAH BISAHKAH ANDA?"