DI SHOLAT SUBUH YANG SANGAT MENGESANKAN ITU
Pagi itu, seperti biasanya kami sudah berkumpul di masjid hendak melaksanakan sholat subuh secara berjamaah. Setelah beberapa orang selesai mengerjakan sholat sunah qobliyatal shubuh, tidak beberapa lama kemudian terdengar qomat pertanda sholat subuh akan dimulai. Tampak teman yang biasa menjadi imam sholat sudah menyiapkan diri di tempat yang telah di sediakan. Pagi itu ada sekitar 3 shof (baris) yang akan mengikuti sholat. Setelah melakukan takbiratul ihram, kami semua tenggelam dalam keheningan pagi khusuk dalam melaksanakan sholat.
Yang menjadi imam masih muda seumuran dengan adikku, namun sudah lama aktif di kegiatan masjid, sosial agama (ustadz penceramah dan lain sebagainya), termasuk menjadi imam sholat. Oh ya, dia juga seorang Dosen sebuah perguruan tinggi swasta di kota kami.
Setelah membaca Surat Al Fatihah dia membaca Surat Ath-thur. Setelah membaca beberapa ayat dia diam, berhenti dalam mengalunkannya. Dikira lupa membaca ayat, ada seseorang yang hapal surat tersebut dan membacakan dengan cara mengeraskan suaranya sesuai kelanjutan ayat yang terakhir yang dibaca oleh si imam. Tapi si imam bukannya mengikuti ayat yang dilantunkan dengan lantang tadi, dia tetap diam sejenak, tak seberapa lama, terdengar isak tangisnya. Semula hanya terdengar lirih saja. Saya tertegun, dan saya kira makmum yang lain juga begitu, mereka semua pada diam, menunggu apa yang akan terjadi. Semakin lama suara isak tangis si imam terdengar semakin keras. Memang tidak sampai meraung-raung, tapi suara tangisannya mampu menyedot kesenyapan hati kami. Bahkan suara isak tangisnya mampu menyihir hati para makmum yang lainnya. Sayup-sayup terdengar oleh saya beberapa makmum mulai ikut menangis.
Saya sungguh tidak tahu mengapa mereka pada menangis. Mungkin suasana subuh yang berhawa dingin itu ikut mendukung terciptanya sebuah suasana syahdu dalam sholat. Barangkali ada yang teringat masalah keluarganya, di mana keluarganya ada yang sedang mengalami begini atau begitu, yang intinya sedang mengalami masa yang penuh keprihatinan yang sangat menyesakkan dada.
Saya sempat tidak yakin apakah para makmum tersebut tahu artinya ayat yang tadi dibaca oleh si imam. Walaupun begitu saya tetap meyakini, memang saat melakukan sholat yang notabene sedang menghadap Allah SWT, tentu dilakukan dengan sangat khusuk, yang artinya tidak hanya badan tapi seluruh hatinya tercurah menghadap Tuhan seru sekalian alam. Memang tidak ada kesyahduan dan kenikmatan yang terasa dahsyat selain dapat menangis pada waktu sholat. Serasa semua isi hati yang tersumbat dapat tertumpah ruah kepada Allah SWT. Apalagi bisa menangis secara total.
Terus terang saja pada waktu itu saya tidak ikut menangis, tapi hati saya menjadi sangat tertegun dan tercekat dalam suasana yang hening dan sangat mencekam itu. Saya sendiri ya heran. Dulu ketika bapak dan ibu saya meninggal dunia (dalam waktu yang berlainan), saya tidak bisa langsung menangis seperti keluarga saya yang lainnya. Saya hanya bisa tertegun. Saya baru dapat menangis sekitar seminggu setelahnya saya baru bisa menangis karena didera rasa rindu yang tidak tertahan saya kepada beliau. Tapi jangan salah, saya bisa tiba-tiba menangis bila saya sedang menghadapi situasi yang dapat merebut suasana hati saya ke dalam sebuah suasana yang sangat membuat hati saya menjadi tergerus karena terasa begitu nelangsa.
Kembali ke soal sholat subuh tadi. Setelah hati si imam kembali menjadi tenang, dia dapat melanjutkan gerakan dan bacaan sholat yang selanjutnya sampai selesai.
Ternyata benar dugaan kami, ketika dia sampai pada bacaan ayat ke tujuh hatinya tergetar mengingat apa yang akan kami hadapi kelak. Ayat Ath-thur ayat ke tujuh berbunyi: Inna 'ażāba rabbika lawāqi' Artinya: Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi. Dan ayat inilah yang dulu juga membuat Umar bin Khattab, sahabat Nabi Muhammad yang paling disegani oleh para kawan maupun lawan Islam, menangis tersedu-sedu.
Dan demikianlah, janji dan ancaman Tuhan tidaklah main-main.
Notes: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "DI SHOLAT SUBUH YANG SANGAT MENGESANKAN ITU"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.