TEMAN DAN LAWAN ADALAH SEBUAH PARADOKS?
TEMAN menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1) kawan; sahabat. 2) orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap), 3) yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama. 4) saya (di beberapa daerah dipakai dalam bahasa sehari-hari) (Kata percakapan).
Sedang LAWAN menurut Kamus Besar Bahasa I.ndonesia: 1) imbangan; bandingan; tandingan. 2) pasangan; teman (Kata Nomina (kata benda)). 3) musuh; seteru (Kata Nomina dalam kata benda). 4) kebalikan; yang bertentangan (Kata Nomina (kata benda). 5) menentang; menghadapi; berbanding (Kata Verbia (kata kerja). .
Sebagaimana yang kita tahui itu semua adalah pengertian dalam kalimat. Tapi dalam menapaki jalannya kehidupan maka yang berlaku adalah pengertian dalam kemanfaatan. Teman adalah obyek yang disukai, sedang lawan adalah obyek yang dibenci. Dan itu berlaku di semua negara sehingga semua kamus bunyinya sama alias begitu.
Dan kita semua tahu benar bahwa pengertian dalam kemanfaatan sangat terkait dengan kepentingan dan kebutuhan. Dan sebenarnya pada dasarnya kebutuhan hidup manusia pada dasarnya ada tiga, yaitu sandang, pangan dan papan. Pada prinsipnya kepentingan adalah merupakan pendukung kebutuhan bagi manusia. Keinginan dapat berupa sesuatu yang sangat komplek bentuknya; dapat berupa perhiasan mewah, barang kesukaan, situasi yang disukai dan sebagainya.
Dengan sering muncul dan berkecamuknya kepentingan dan kebutuhan maka kemunculan konflik tidak dapat terhindarkan. Dari terakumulasi jumlah konflik akan memunculkan sebutan baru yaitu teman dan lawan. Hebatnya keadaan ini dapat terjadi dimanapun manusia berada: di tempat kerja, pergaulan sosial, bahkan dalam di lingkungan sebuah keluarga. Ketika perasaan lawan mendominasi jangan kaget bila ada peristiwa: suami membunuh istri, istri membunuh suami, anak membunuh orang tua, orang tuak membunuh anak, dan sebagainya.
Diakui atau tidak, disukai atau tidak, dramatik dan romantik, ini adalah dua suku kata yang berbeda arti dan makna, yang selalu terkait dan mewarnai kehidupan manusia. Kata terkait dalam arti dalam makna yang berlawanan namun dapat juga dalam makna yang ironis bahkan tragis. Pada kenyataannya sering terdengar kisah dulu teman sekarang menjadi lawan, atau sebaliknya dulu lawan sekarag menjadi teman. Dan yang bersangkutan dapat menutup mata dan telinga meskipun orang yang melihat mempunyai alibi dan yang melakukan sholat juga mempunyai alibi. Apapun alibi yang dipunyai bisa saja itu membuat melongo orang lain atau mengelus dada: Saling menjatuhkan, saling membunuh, saling jatuh cinta dan bahkan bisa menjadi jodoh.
Saya dulu pernah menonton sebuah film fiksi (maaf, saya lupa judulnya), yang menceritakan alien atau mahluk ruang angkasa di luar tata surya, merasa heran karena manusia di bumi mengenal musik. Musik hanya terdiri dari do re mi fa so la si do tapi mampu membuat suasana merasa senang, gembira, bahkan sedih. Musik adalah unsur ajaib yang dapat mempengaruhi suasana hati manusia yang ujungnya dapat merangsang pergerakan otak manusia yang efeknya dapat menciptakan dan menggerakkan teknologi. Sedang di planet tempat tinggalnya semua berjalan situasi yang statis, kolot dan otoriter. Monoton.
Suasana hati dan pikiran itulah yang mengkreasi segala sisi kehidupan di bumi. Apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dan sebenarnya itu dapat juga memporak porandakan sebuah situasi atau keadaan yang sebelumnya tertata baik. Bisa saja memunculkan fenomena aneh atau tidak aneh. Bisa saja orang nyeletuk sekenanya: Dikira orang waras ternyata gila. Dikira orang gila ternyata gila beneran.
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Ga' punya semua. Karena hampir semua itu tidak bisa dipercaya.
BalasHapusMenurut saya itu pandangan yang terlalu subyektif, tidak proporsional. Maaf.
HapusWah, begitu ya? 😅😁
BalasHapus