BAGAIMANA CARA ANDA MENGATASI KERIBUTAN DENGAN PASANGAN ANDA ?
Seseorang mau melakukan pernikahan tentu karena mempunyai suatu atau beberapa alasan. Demikian pula bagi mereka yang tidak mau melaukan pernikahan pasti juga karena mempunyai suatu atau beberapa alasan. Apapun alasan mereka semua adalah merupakan alasan yang dianggap paling baik oleh mereka.
Mereka merasa merdeka saja ketika mengambil keputusan itu berdasarkan alasan mereka. Mereka merasa acuh saja ketika orang lain merasa setuju atau tidak setuju dengan keputusannya.
Yang sangat aneh mengapa orang mau atau tidak mau menikah karena hanya mempunyai satu alasan yang sama: KARENA AKU MENCINTAIMU.
Sangat dapat dimengerti, orang yang mau melaksanakan pernikahan "Karena aku mencintaimu" karena dia berhasil menyunting dambaan hatinya selama ini. Dengan terwujudnya pernikahan berarti apa yang dicita-citakan akan terlaksana di masa yang akan datang: Mepunyai rumah, anak-anak, masa depan, semuanya. Sebuah perjuangan yang tidak sia-sia.
Sebaliknya bagi mereka yang tidak mau melaksanakan pernikahan "Karena aku mencintaimu" adalah karena gagal menyunting dambaan hatinya selama ini. Mereka merasa kecewa, frustasi, nelangsa, patah hati. Tapi mereka tetap konsisten, tetap setia, kepada si dambaan hati. Tetap teguh memelihara dan menjaga menjaga kesucian cintanya. Sampai dia bersedia hidup membujang selamanya. Di sisi lain mereka bersikap realistis: Hidup harus terus berjalan. Hidup harus dihadapi. Mereka telah siap menanggung segala konsekwensi. Mereka siap menerima kenyataan. Seberapa buruk dan pahitnya kehidupan.
Bagi mereka yang berhasil menikahi idaman hatinya apakah dalam menjalani kehidupan ini mereka akan selalu berjalan mulus, selalu berbahagia? Belum tentu. Ini berarti bisa benar bisa tidak. Bisa berbahagia atau malah bubar.
Pernikahan bukanlah sesuatu yang mudah. Sesuatu yang harus dianggap enteng. Namun, bukan berarti semua suami istri itu sempurna. Menjalani hidup di kehidupan yang keras bukanlah merupakan hal yang mudah. Jika persatuan dongeng yang sangat manis menjadi berantakan, itu butuh sebuah perjuangan yang keras untuk menyulamnya kembali. Berat, susah, bahkan dapat melawati batas mungkin atau tidak mungkin di dunia yang penuh serba kemungkinan ini.
Ketidakcocokkan bisa dimulai dari ketidaksepahaman, ketidaksetujuan, ketidakharmonisan. Dari berbagai hal ini, setiap orang tentu tidak akan mengalami situasi yang sama, baik urut-urutan maupun corak kejadiannya. Efeknyapun menjadi tidak sama.
Mungkin anda akan menebak: solusinya gampang: salah satu pihak ada yang mau mengalah, beres. Betulkah begitu? Ternyata bisa tidak semudah itu. Gasak - gesek - gosok adalah hal yang biasa terjadi, dan itu bisa terjadi kapan saja. Juga dapat terakumulasi. Bisa menjadi bola salju. Bisa menjadi bom waktu yang suatu saat bisa meledak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Berkobar dan melahap segalanya. Ini jelas sangat berbahaya.
Adanya anak yang mungkin dalam jumlah banyak atau sedikit, yang seharusnya menjadi pertimbangan utama, bisa menjadi hal yang tidak berarti apa-apa atau sebaliknya. Demikian juga dari permasalahan yang remeh, tidak signifikan, toh bisa saja menjadi sebuah amunisi yang selalu mengintai.
Bila perdebatan sebuah argumen menjadi besar berakhir dengan jeda, inilah saatnya harus merenungkan, mencermati, serta memikirkan tentang apa yang menjadi masalah sebenarnya. Bertanyalah pada diri sendiri sebenarnya tentang apa semua argumen ini? Apakah ada sesuatu yang menjadi akar masalahnya atau dapatkah masalahnya diambil begitu saja? Apakah marah ini begitu penting? Pikirkan dan teliti dengan cermat apa masalah yang menyebabkan pertengkaran ini. Apakah ini berhubungan dengan sesuatu yang di masa lalu?
Berharap bersikap jujur mungkin bisa diandalkan. Tapi bersikap jujur yang berlandaskan kebenaran diri sendiri juga sulit untuk dimengerti. Anda tidak akan mendapatkan keuntungan dengan mengatakan kebohongan atau hanya mengatakan apa yang ingin dia dengar. Hanya karena dia pergi tidak berarti dia otomatis benar. Sebaliknya, duduklah menenangkan diri dan lakukan diskusi dengan tenang. Sebaiknya di lokasi yang netral dan pribadi. Di sinilah Anda berdua harus membawa masalah Anda ke meja perundingan. Jika Anda merasa telah melakukan kesalahan, jangan sungkan, katakan saja. Segera memintalah maaf. Sebaliknya, jika Anda merasa tidak melakukan kesalahan, mintalah agar dia mau menjelaskan dengan sejelas-jelasnya mengapa dia merasa disalahkan seperti itu.
Ada yang sangat penting untuk dicatat di sini bahwa diskusi Anda harus berjalan dengan tenang dan konstruktif. Anda tidak ingin mengambil argumen dari tempat Anda tinggalkan. Sebaliknya, jangan menganggap kritik sebagai serangan pribadi. Jika Anda menginginkan pasangan Anda kembali, sangat dibutuhkan kesabaran dan pemahaman yang sedikit berliku, dan barangkali berat. Tidak mudah untuk dilakukan.
Harus disadari pula setiap pernikahan membutuhkan kompromi dari kedua pihak. Kompromi yang sehat dan masuk akal mungkin diperlukan untuk memperbaiki situasi. Ingat, ini harus adil bagi kedua belah pihak. Jangan sampai terjadi yang satu tidak harus berkorban sedangkan yang lainnya hanya mendapatkan keuntungan. Berusahalah untuk menemukan solusi yang membuat Anda berdua senang, tenang dan nyaman. Jika kompromi didapati tidak masuk akal, Anda mungkin hanya membutuhkan menunda argumen kedua.
Bila tidak mudah menyerah, solusi bisa dicari. Betapapun rumitnya. Kuncinya ada di ego. Sebuah "perasaan" namun sangat sulit ditepis walau oleh diri sendiri. Benar, mungkin dia yang salah, tapi apakah Anda sendiri juga sudah benar? Mempertahankan ego Anda sendiri sebagai sesuatu yang benar adalah juga "sesuatu yang salah".
Ini belum melibatkan Tuhan, bukankah ketika Anda menikah menjadikan Tuhan menjadi saksi? Bahkan Anda percaya bahwa Tuhanlah yang telah mempertemukan kalian? Dan sekarang kalian mengabaikan begitu saja atas kehadiran Tuhan? Mencampakkan semua yang Anda telah raih? Ingat, kalian akan kembali kesana dan mempertangungjawabkan sebuah tugas yang telah diamanatkan.
Sesungguhnya banyak cara atau dalam rangka menemukan taktik yang menakjubkan untuk membuat pasangan Anda memohon agar dia kembali. Trik psikologis ini sangat ampuh jika digunakan dengan benar. Jika Anda ingin tahu cara yang terbaik untuk mendapatkannya kembali, kembalilah kepada kesadaran yang mengacu kepada realita.
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "BAGAIMANA CARA ANDA MENGATASI KERIBUTAN DENGAN PASANGAN ANDA ?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.