Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENDAPATKAN YANG KITA INGINKAN. BAGAIMANA DENGAN ANDA?

Mendapatkan apa yang kita inginkan adalah keinginan semua orang. Tidak hanya keinginan tapi juga berharapan. Bagi yang muda dan lajang, ingin mendapatkan orang yang diidamkan. Bagi yang baru menikah masa perkawinannya, ingin bisa langgeng. Bagi yang masih menempuh jenjang pendidikan, ingin dapat lulus dengan lancar. Bagi yang lulus ingin melanjutkan ke jenjang sekolah berikutnya atau mendapat pekerjaan bagi yang sudah memadai, dan sebagainya. Bahkan ada yang ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari keinginan yang baku ini. Misal: ingin mempunyai istri lagi, ingin mendapatkan pekerjaan yang berposisi tinggi lagi, ingin lebih kaya lagi, dan sebagainya. Keinginan selalu didominasi perasaan ingin, ingin, dan ingin lagi.


Berharap mendapatkan keinginan adalah sesuatu yang wajar. Keinginan yang diingini tentunya merupakan sesuatu yang dapat memberikan kesenangan, kenyamanan, kemapan, dan kehormatan. Bila hanya mempunyai cita-cita masih dirasa terlalu abstrak, belum berbentuk. Dan lagipula cita-cita dapat berubah seiring proses waktu, umur, dan sebagainya. Cita-cita adalah sesuatu yang masih berjarak jauh. Belum mendekati. Masih di awang-awang.


Sedangkan keinginan kebalikan dari sekedar cita-cita, sosoknya sudah tergambar jelas, selang waktunya sudah mendekati. Sudah sangat diperlukan sebuah persiapan atau beberapa strategi. Bahkan jika diperlukan tidak segan mengeluarkan beaya yang diperlukan. Mendapatkan suatu keinginan diperlukan persiapan yang serius, fokus, membutuhkan ekstra tenaga dan pikiran. Jika perlu membutuhkan pertolongan atau bantuan orang lain.


Bisa dimaklumi di masa sekarang ini untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dapat dikatakan tidak mudah. Perlu perjuangan yang keras, bila perlu ngotot, tahan banting. Diperlukan strategi yang rapi, persiapan yang teliti, dan bisa menahan diri. Mampu mengontrol diri. Belum lagi berbicara adanya persaingan yang ketat atau adanya faktor kesulitan pada obyek yang kita tuju. Bagi yang sudah terikat sebagai suami istri faktor godaan di tengah jalan terasa tidak kalah hebatnya apabila datang mendera. Baik itu secara finansial atau non finansial. Hadirnya orang ketiga misalnya.


Bagi yang sudah mendapatkan apa yang diinginkan, mempertahankan apa yang sudah dimiliki dapat menguras enerji yang tidak kurang sulitnya seperti pada saat ingin mendapatkannya. Agaknya berlaku pula di sini “merebut juara lebih mudah daripada mempertahankan juara”.


Untuk mendapatkan apa yang anda inginkan tentu melalui tahapan atau proses. Tahapan tersebut adalah:


Wajar saja bila semuanya dimulai dari planning atau perencanaan. Planing baru dapat dibuat , abila kita sudah melakukan survei dan mendapatkan informasi yang valid. Bila perlu informasi tidak hanya datang hanya dari satu sumber saja, tapi dari sana sini. Memegang data yang akurat adalah unsur sangat penting untuk menentukan planing. Planing tidak bisa disusun secara sembarangan. Harus terstruktur, jelas, terperinci.


Gagasan atau planning anda divisualisasikan. Jangan hanya berhenti pada gagasan. Planing harus jelas. Bisa jadi planing tidak hanya terdiri dari hanya satu cara saja, tapi dari berbagai cara, mempunyai alternatif. Meskipun demikian, dari sekian yang ada harus ada yang kita mantapi. Kita harus berani mengambil sikap tegas. 


Yang terasa lebih penting daripada itu adalah pada bagaimana anda berkomitmen, bukan pada motivasi. Mempunyai motivasi itu perlu, tetapi apa yang terjadi di lapangan bisa saja berubah. Ketika yang terjadi di lapangan berubah, akan menimbulkan pergeseran rencana termasuk motivasi. Namun demikian, karena tekat sudah mantap, komitmen anda sangat diperlukan.


Jangan takut atau gagap ketika usaha kita sedang dalam proses. Bahwa segala sesuatunya bisa berubah dari yang seperti yang kita harapkan, ya bisa saja. Tapi sebaiknya dinikmati saja. Kita perlu fokus dan menenangkan diri. Perhatian yang mudah terpecah disamping dapat menggoyahkan kemantapan juga akan lebih menguras enerji dan sebangsanya. Apabila komunikasi sudah kita lakukan secara tepat, hasil yang tepatpun bisa didapat.


Pemikiran yang sudah di belakang jangan dipikirkan lagi. Apa yang ada di depan harus kita perhatikan. Jangan terpancang pada permasalahan tapi solusi. Kita harus selalu melakukan kontrol. Kita tidak mungkin bisa memikirkan semuanya. Kita bukan Superman. Kita punya keterbatasan.


Seperti yang sudah disinggung di atas: Apa yang kita harapkan dari apa yang kita inginkan dapat kita dapatkan 100%, atau kurang dari itu. Ketika kurang dari 100% jangan patah semangat atau bingung. Sesuatu yang realistis  harus kita hadapi dengan strategi. Walaupun strategi itu mulanya berupa kepasrahan. Jadi jangan dihadapi dengan mimpi. Harus berani mencoba lagi. Mungkin dengan begitu akan ada kemungkinan lain yang terasa lebih menantang dan mendapatkan kepuasan yang lain. Begitu pula bila harapan kita meleset tentu perlu berintropeksi, menggali informasi lagi, menata kembali strategi.  Mengeksplorasi diri lagi. Bisa jadi apa yang kita inginkan sebenarnya tidak cocok dengan diri kita. Jadi sebenarnya keadaan seperti ini menguntungkan bagi kita.  Yang penting, jangan alergi untuk bekerja lebih gigih, lebih keras lagi.


Have a nice day.




NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata arsip untuk memilih artikel yang lainnya. Terima kasih.





1 komentar untuk "MENDAPATKAN YANG KITA INGINKAN. BAGAIMANA DENGAN ANDA?"

  1. Semoga lekas sembuh pak guno ...sehat pulih kembali...terimakasih atas sumbangsih utk PHRD

    BalasHapus
Guno Display
Guno feed
Guno Artikel