Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BUKAN PANDAI TAPI BERPIKIR PROGESIF

Saya bukanlah orang yang sempurna. Mempunyai banyak kekurangan sehingga harus terus belajar kepada siapa saja termasuk kepada anda semua.


Pendidikan saya tidak tinggi tapi saya akui terkadang mempunyai impian yang tinggi menurut level saya.  Dengan tidak berpendidikan yang tinggi sulit rasanya saya digolongkan sebagai seorang yang pandai. Sehingga saya merasa maklum saja bila ada orang yang mengatakan bahwa saya bukanlah  seorang yang pandai. Tidak apa. Ngapain pakai tersinggung segala? Seperti kurang kerjaan saja. Masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan kok.


Namun sejak saya muda, menurut teman-teman, saya mempunyai pemikiran yang progresif. Saya kurang paham itu, tapi saya akui saya sering berpikir jauh ke depan meninggalkan pemikiran orang yang umurnya sebaya dengan saya. Jadi kalau mereka baru berpikir di titik C saya sudah berpikir di titik G atau L atau apalah. Begitu seterusnya. Jadi misalnya selulus SMA beberapa teman sedang sibuk berpikir tentang mencari pacar atau mencari universitas, saya sedah sibuk berpikir tentang membeli rumah. Padahal orang tua saya dari golongan orang yang berekonomi lemah. Lho, memangnya anak orang yang dari berekonomi lemah tidak boleh berpikir membeli rumah? 


Padahal sebagaimana yang sering saya katakan, bahwa manusia itu produk pikirannya. Jadi semakin cerdas dia, semakin progresif dia. Sosoknya menjadi berbeda. Menjadi lain.  Semakin jauh meninggalkan cara pandang dan pemikiran para temannya, baik yang sebaya umurnya atau tidak.


Orang yang progresif mempunyai pandangan jauh ke depan. Mempunyai intuisi yang dalam bahkan mungkin juga felling yang peka. Kaya imajinasi. Kaya wacana. Kaya alternatif. Bahkan kaya solui. Pola pemikirannya seperti gelombang radio mengikuti pola pemikirannya mengembara, seperti  para arsitek atau perancang sesuatu.


Pendapat yang diutarakannya sering sulit ditebak sebelumnya meskipun terasa biasa saja, namun masuk akal. Makanya sering dapat memberikan pencerahan atau solusi. Bahwa sering disalahpahami oleh orang lain, dia bisa mengerti dan memahami.


Orang yang tulen progresif sering bersikap merendahkan diri dan sabar serta memberikan kesempatan lawan bicaranya untuk menyampaikan pendapatnya. Dia akan diam sambil mencermati dan mengambil poinnya untuk dikembangkan dalam pikirannya.


Orang progresif tidak mau menganggap dirinya hebat walaupun pendapatnya hebat menurut orang lain.


Orang yang progresif selalu mau belajar dan mendengarkan pendapat orang lain sebab baginya dia membutuhkan pembanding dan koreksi.


Orang yang progresif selalu berorientasi untuk memberikan kontribusi, memberikan kemanfaatan yang nyata, bukan untuk gagah-gagahan. 


Orang yang tulen progresif akan selalu mencoba menyembunyikan kelebihannya. Biarkan orang lain menilai secara natural dan tidak menyolok. Dia tidak membutuhkan sanjungan.


Orang yang progresif adalah seorang pemikir namun juga siap untuk bertindak. Baginya apalah artinya bila hanya bisanya berpikir saja tanpa ada action. Dan goalnya sasaran adalah melalui perbuatan. Bukannya hanya omongan apalagi berdebat.


Have a nice day.




NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP dan pilih tulisan lain yang sesuai dengan harapan anda. Terima kasih.


 

Posting Komentar untuk "BUKAN PANDAI TAPI BERPIKIR PROGESIF "

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel