BANYAK ANGGOTA PHRD DIWISUDA SEBAGAI SARJANA S2

Saya sangat senang dan bahagia ketika membaca dialog di grup WA PHRD sekarang banyak teman anggota PHRD yang diwisuda bergelar Sarjana S2. Bahkan anggota PHRD sudah ada yang bergelar Sarjana S3 (Doktor). Sangat gembira hati saya dapat berkumpul dengan para cendikiawan. Semoga keberadaan mereka dapat membawa keberkahan dan kemajuan bagi PHRD Jawa Tengah.

Namun kita semua pasti sudah tahu dan memahami bahwa sebuah gelar bukanlah merupakan sebuah properti seperti piala yang cukup hanya dipajang saja. Ada sebuah tanggung jawab di sana. Sebuah ilmu akan sangat dirasakan bila dapat memberikan manfaat kepada sesama. Jadi bukan hanya untuk dimiliki sendiri. Tuhan sendiri sudah menentukan bahwa ilmu tidak akan dibawa mati kecuali ilmu yang bermanfaat. Orang yang beruntung adalah orang yang dapat memberikan manfaat kepada sesama. 

Dan itu di PHRD jalannya ada beberapa cara:

1. Seringlah menuangkan ide dalam dialog atau bukan. Setidaknya sebuah ide yang inspiratif, konstruktif, yang tidak perlu yang muluk-muluk, tapi cukup yang sederhana saja dan mudah untuk dipahami.

2. Seringlah menulis. Menulis  bukan berarti pandai membuat tulisan yang indah dan yang enak dibaca. Tapi dapat memberikan substansi pesan yang sederhana namun mempunyai esensi yang hebat. Kebetulan saat ini pak Ketua ingin menggerakkan pembuatan buku PHRD lagi. Teman-teman dapat memberikan kontribusi di buku itu.

3. Di PHRD ada webinar tentang apa saja, atau ada juga kajian Islam. Silahkan menghadiri dan mengajukan pendapat atau hanya sekedar bertanya namun yang inspiratif bagi semua peserta.

Dengan melakukan semua tadi, insyaallah ilmu yang dimiliki akan memberikan manfaat kepada sesama dan dapat memberikan pahala di dunia dan akhirat kelak. Dengan demikian gelar yang telah diperjuangkan dan diraih dengan penuh pengorbanan baik secara materil dan non materiil akan terasa bermanfaat dan bukan merupakan sesuatu yang sia-sia dan percuma.

Dengan kata lain (setidaknya menurut saya) integritas tidak kalah penting dari hanya sekedar sebuah gelar. Kontribusi sebagai wujud nyata dari sebuah persembahan. Kontribusi adalah sebuah kehormatan. Nilainya lebih berharga dan prestisius dibanding dengan pajangan sebuah gelar. Tampak lebih "berisi". Sering memberikan pendapat serta ide (apalagi yang bagus dan konstruktif dapat membuat orang tersebut menjadi ikonik di sebuah komunitas).

Saya mempunyai beberapa teman dimana mereka akan selalu menyembunyikan gelarnya dalam pertemuan umum, kecuali di pertemuan para akademisi. Malu, katanya. Karena menurut mereka yang terpenting bukan itu tapi integrtitas dan kontribusi yang positif. 

Sekali lagi saya ucapkan SELAMAT. Salam saya untuk keluarga tercinta anda semua di rumah.

Have a nice day.

Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat.