Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

YANG SEKARANG SEDANG BOOMING: NITIZEN

Di masa sekarang, di jaman era internet sudah merajalela nama NITIZEN ikut berkibar. Kehadirannya sudah sangat melekat sekali, seperti amplop dan perangko. Nitizen sangat dirasa sebagai pelengkap. Sebagai bumbu penyedap rasa. Kehadirannya tidak hanya dirasa sebagai penghibur, tapi juga sangat dirasakan sebagai masukan. Meskipun kadang kehadirannya berupa kritikan, cacian, sindiran, pujian, atau komentar yang biasa-biasa saja, namun apapun yang terlontar dari pendapat mereka harus dihargai, dihormati. Ditempatkan ke posisi yang proposional. Meskipun sebagaimana pepatah jawa "tonggo keplok orak tombok" (tetangga bisanya hanya bertepuk tangan saja), berbagai celotehan mereka menghiasi sebuah berita yang ditampilkan, menjadi pernik-pernik keindahan tersendiri. Bahkan kadang harus diakui bahwa masukan dari mereka ada yang berupa pendapat yang sangat kritis dan taktis. Meskipun harus diakui juga, bahwa mereka ada yang sesuai dengan istilah "beraninya melempar batu sembunyi tangan" alias tidak jelas identitasnya. Walaupun komentar mereka ada yang bernada serius atau hanya sekedar celotehan sembarangan, atau bernada humor. Bentuknya dapat berupa, usulan, kritikan atau solusi. 


Pada umumnya mereka satu suara dalam memberikan tanggapan, meskipun bisa saja bukan sesuatu yang tidak mungkin bila terjadi ada perbedaan pendapat diantara mereka.


Sebenarnya tanggapan atas sebuah berita atau hanya sekedar mengungkapkan kata hati yang terpendam, atau penyampaian sebuah kritikan sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu, sejak ada mass media cetak seperti koran dan majalah. Di koran Suara Merdeka ada kolom Surat Pembaca untuk memuat apa yang ingin disampaikan oleh masyarakat. Apa yang disampaikan oleh masyarakat atau para pemerhati berita tersebut persis sama dengan apa yang dilontarkan oleh para nitizen. Hanya saja apa yang disampaikan tidak ada yang hanya sekedar guyonan alias tidak serius. Jadi apa yang disampaikan oleh para pemerhati di media cetak tadi selalu serius. Sangat serius. Bahkan ada pula yang detil. Mereka bahkan ada yang memakai data. Sedang nitizen malah terkadang ada yang bertindak sangat menyebalkan. Bagaimana tidak sangat menyebalkan? Sementara banyak yang menyampaikan pendapat yang serius, tiba-tiba ada yang nyelonong mempromosikan obat kuat untuk menambah kejantanan pria. Entah itu sungguh-sungguh berpromosi atau hanya sekedar berkelakar saja.


Apapun yang disampaikan oleh para nitizen pada dasarnya adalah merupakan sebuah kepedulian. Sebuah sosial kontrol. Apa yang disuarakan mereka kebanyakan adalah mewakili sebuah kejujuran, walaupun itu terbungkus oleh sebuah rasa kejengkelan, kemarahan, atau sejumlah sumpah serapah. Walaupun ada juga yang asal ngomong. Ngawur lagi. Tapi itulah opini publik, dapat bermacam-macam bentuknya. Yang berupa pujian dan sanjungan juga ada.


Bagi yang dicelotehi seharusnya sadar dan tanggap. Media sosial adalah bertemunya banyak orang dari berbagai kalangan dan latar belakang. Semangat Bhineka Tunggal Ika tercermin disini. Belum lagi ditumpangi masalah hak asazi manusia dalam arti kebebasan mengeluarkan pendapat. Mereka merasa berhak untuk bicara apa saja. Apalagi media internet sekarang mudah dijangkau dan dipergunakan oleh masyarakat umum. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam bertindak. Apapun tindakan yang dilakukan dapat mengundang berbagai persepsi meskipun yang bersangkutan merasa tindakannya adalah benar. Apalagi bila jelas-jelas salah. Itulah kelebihan dunia nitizen, kontrol sosial dari publik semakin ketat. Dan imbasnya membuat orang agar lebih berhati-hati dalam bertindak. 


Siapa yang menjual ada yang membeli. Itu sebuah perumpamaan yang tidak saja terbukti benar namun kedatangan pembeli dapat terjadi tidak seperti yang dibayangkan. Bisa dirasa hambar, manis, pedas, sangat pedas. Bisa membuat pusing bahkan muntah-muntah.


Keberadaan nitizen menandakan bahwa masyarakat sekarang sudah berada di level sensitif, kritis. Harus dipahami mereka menempa diri menjadi cerdas, tanggap, dan sigap. Mereka siap menanggapi masalah apa saja. Sikap seseorang, sebuah berita, sebuah bencana alam, atau baru berupa sebuah informasi yang sekedar issue, sebuah berita yang belum jelas kebenarannya, bahkan sebuah berita sampah (hoax).


Betapapun, sangat dirasakan butuhnya sikap bijaksana baik bagi yang dikomentari maupun bagi yang mengomentari. Kedua belah pihak harus mampu menahan diri, bersikap legawa (berlapang dada), sabar, dan mampu bertindak cerdas. Setiap kejadian harus kita maknai sebagai media pembelajaran.


Kita semua sudah sangat repot disibukkan oleh berbagai masalah yang harus dihadapi. Harus diusahakan agar jangan membuat sebuah ulah yang berpotensi mengundang tanggapan. Di sisi lain, begitu juga di pihak nitizen kita berharap agar dapat memberikan tanggapan yang logis, bijaksana, dan cerdas. Karena betapapun kita tidak pernah berhenti untuk membentuk masyarakat yang cerdas. Ini sebuah tanggung jawab moral kita bersama. Mari kita terus belajar karena hidup tidak pernah berhenti memberikan pelajaran.


Have a nice day.




Notes: Silahkan di klik tanda tiga baris di sebelah kanan atas lalu muncul kata ARSIP lalu di klik akan muncul pilihan bulan kapan tulisan dimuat, silahkan pilih.


Posting Komentar untuk "YANG SEKARANG SEDANG BOOMING: NITIZEN"

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel