HATI-HATI PENERAPAN RASA BAHAGIA

 Suatu hari seorang teman saya, seorang General Manager Perusahaan Garmen di Pekalongan, mengunggah sebuah postingan di grup WA profesi dengan sebuah tulisan: "Bukan bahagia yang menjadikan kita bersyukur, tetapi dengan bersyukurlah yang akan menjadikan hidup kita bahagia".

Lansung saja postingan itu saya susuli dengan sebuah postingan saya yang bertuliskan: "BUKAN ISTRI YANG CANTIK YANG MEMBUAT KITA HIDUP BAHAGIA, TETAPI HIDUP BAHAGIA YANG MEMBUAT ISTRI KITA CANTIK". Dan saya yakin postingan saya itu dapat mengundang senyum semua teman di grup WA. Dan tentu saja mereka yang ada di grup WA profesi setuju dengan postingan saya itu.

*****

Saya, mungkin anda juga setuju bahwa rasa bahagia tidak perlu  dicari tapi kita ciptakan, kita kondisikan. Kita tidak perlu repot-repot atau susah-susah mencarinya. Lagi pula mencarinya dimana coba? 

Rasa bahagia sejatinya adalah sebuah modal dasar. Dia dapat mengilhami dan menginspirasi kita. Dapat menjadi vitamin dan penyemangat jiwa kita.

Kita bersusah payah bekerja sesungguhnya demi tujuan untuk membahagikan kita. Tidak dapat dipungkiri rasa bahagia adalah sebuah kebutuhan pokok. Rasa bahagia dapat mengilhami kita. Menginspirasi kita. Dapat menjadikan kita sebagai manusia yang super intelek dan produktif.

Pertanyaan yang mendasar adalah tentang cara penerapannya. Penerapan yang salah akan mengakibatkan hasil yang salah. Demikian juga penerapan yang benar akan menghasilkan hasil yang benar.

Hati-hati, penerapan yang salah dengan hasil yang salah tidak dapat mendatangkan rasa bahagia yang pada gilirannya dapat menimbulkan rasa frustasi dan dapat mendatangkan rasa kecewa. Ya kalau hanya mendatangkan rasa kecewa yang biasa saja. Kalau mendatangkan rasa kecewa yang luar biasa bagaimana?

Have a nice day.

Notes: blog GUNO HRD diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.