PENYAKIT EXUCITIS SUDAHKAH ANDA MENGENALNYA?

 Seperti sebuah kebetulan yang tidak terduga sebelumnya saya menemukan sebuah buku ajaib yang berjudul BERPIKIR DAN BERJIWA BESAR karya professor David J. Schwartz selepas sekolah SMA dulu. Buku ini terasa luar biasa karena pas kebetulan sesuai dengan saya butuhkan. Dan nyatanya buku itu dapat merubah cara pandang saya, cara berpikir saya, cara mengambil keputusan saya. Saking gembiranya dan merasa sangat cocok, setiap keponakan saya ada yang berulang tahun saya memberi buku itu sebagai kado.

Dulu saya mempunyai pandangan yang sangat sempit. Segalanya saya pandang sesuai dengan keadaan saya, sesuai dengan kemampuan saya. Ternyata melalui buku itu saya ditunjukkan bahwa saya melakukan yang lebih daripada itu. Saya dapat melakukan sesuatu yang sesuai degan kemauan saya, kemampuan saya. Bukan yang sesuai dengan kondisi saya saja. Dikisahkan dalam buku itu tentang tiga tukang batu. Ketika ditanya: "Apa yang anda lakukan?" Tukang batu pertama menjawab: "Saya sedang menata batu." Tukanng batu kedua menjawab: "Saya sedang mencari nafkah seratus ribu rupiah." Tukang batu ketiga menjawab: "Saya sedang gedung termegah di dunia." Sudut pandang dan cara berpikirnya telah mensejajarkannya dengan seorang insinyur kenamaan. CARA BERPIKIRNYA, ITULAH KUNCINYA.

Memang buku ini ada kekurangannya: bahwa kita dipenuhi sangat banyak keterbatasan. Tapi perlu dipahami: SEMUA KETERBATASAN KITA PERLU DIKETAHUI SAJA JANGAN SAMPAI MEMBELENGGU.

Menurut buku ini, musuh terbesar kita sebuah penyakit yang dinamakan EXCUSITIS. HARAP DIMAAFKAN. MOHON DIMAKLUMI. Dan segala alasan yang memohon dikasihani. Padahal dunia itu kejam. Tidak ada rasa belas kasihan. Kamu bertindak lambat atau mengambil keputusan yang salah, tahu sendiri akibatnya. Siapa yang cepat, dia yang dapat. Itu saja kalkulasinya harus tepat. Sebab kalau tidak, bersiaplah disalip orang.

Masa depan yang cemerlang bukan sesuatu yang kebetulan, tapi karena diusahakan.

Have a nice day.

Notes: blog GUNO HRD diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.