Akankah kita bertindak adil dan bijaksana?
Suatu malam yang gelap gulita (kebetulan di sekitar tempat itu memang suasana disekitar tempat itu tidak ada lampu yang menerangi), terjadi tabrakan antara dua kendaraan motor yang kebetulan kedua pengendaranya tergesa-gesa karena ada keperluan suatu hal. Biasa, keduanya saling menyalahkan antara satu sama lain. Tentu saja masing-masing merasa benar akan pendapatnya. Masing-masing mempunyai alibi, meskipun berdasarkan keaadannya kita bisa saja berpihak kepada salah satu pihak. Namun secara logika keterangan salah satu pihak yang seharusnya salah argumentasinya masuk akal juga.
Begini: Kedua motor tadi, yang satu lampu depannya nyala/hidup sedang motor yang satunya mati. Mungkin kitapun akan menyalahkan yang pengendara motor yang lampu depannya mati. Tapi tunggu dulu, si pengendara yang seharusnya salah tadi ngeyel: tidak bisa, seharusnya dia tahu ada kendaraan lain di depannya. Seharusnya dia dapat menghindarinya.
Ada pelajaran dari terjainya kasus ini, karena dalam kehidupan nyata ada terjadi kasus seperti ini meski dalam ruang lingkup yang berbeda. Persamaannya adalah mari kita menilai dari yang tidak kasat mata. Contoh: masalah istri yang selingkuh. Dalam kasus perselingkuhan sepeti ini pasti kita akan menilai (bila perlu langsung menghakimi: bahwa si istrilah yang salah. Itu betul, sangat betul sekali. Tapi pernahkah kita bertanya: mengapa dia selingkuh? Ternyata jawabannya macam-macam: si suami ringan tanganlah, tukang judilah, tukang mabuklah, punya selingkuhan jugalah. Macam-macam. Lantas bagaimana kalau begini? Bisa jadi kita akan sedikit kendor. Dapat dimaklumi. Tapi bukankah dalam menentukan siapa salah siapa tidak kita harus bersikap tegas? Betul. Tapi kita harus membuka wacana kita selebar mungkin agar penilaian kita tidak salah? Tidak berat sebelah, meskipun dalam sepintas saja kita dapat menilai mana yang benar mana yang salah? Bukankah dalam menghakimi kita harus adil dan bijaksana?
Have a nice day.
Notes: blog ini diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "Akankah kita bertindak adil dan bijaksana?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.