Standar kecakapan seperti apa yang anda inginkan?

Dengan kemajuan tehnologi tentu sangat membawa keuntungan yang luar biasa bagi manusia. Dengan adanya kecanggihan internet dan perangkat handphone serta komputer sangat memungkinkan seseorang menjelajahi dunia maya kemana saja dan kapan saja.



Kecepatannya sangat menggilakan, sehingga manusia bisa mendapatkan informasi apa saja, kapan saja, dan dimana saja. Informasi bisa valid, benar, terpecaya. Tapi ada yang tidak benar, tidak valid. Bahkan ada juga informasi yang dengan sengaja dibelokkan, dibuat tidak benar. Tujuannya untuk membingungkan, menyusahkan, atau merugikan pihak lain.




Yang menyedihkan bila kemajuan intenet malah memakan korban. Korban perasaan. Artinya perasaannya menjadi tidak menentu, kelihatannya bahagia tapi sebenarnya menyusahkan diri sendiri. Ada yang mencoba meniru dengan orang lain. Kebanyakan orang yang populer, yang dipuja orang.




Bila hanya sekedar membandingkan masih tidak apa. Masih dapat ditoleransi. Yang repot adalah bila terlalu membandingkan. Karena bila membandingkan diri mereka dengan orang yang mereka lihat secara online sangat berbahaya, sebab yang mereka lihat bisa saja sebenarnya tidak begitu. Mereka bisa sangat berbeda dengan yang dilihat di internet. Utamanya dalam hal kehidupan glamor.




Apalagi yang mereka lihat cara fisik. Karena tampilan mereka hasil rekayasa yang berupa editan atau photoshop. Ini bisa benar-benar menipu. Tentu saja, ini tidak berlaku untuk semua selebritas. Tetapi sebagian besar yang kita lihat secara online atau di media telah mengalami perubahan artifisial. Mengapa begitu? Mereka mempunyai alasan tersendiri.




By the way, omong-omong soal kecakapan atau kecantikan, mari kita pahami bersama, standar kecakapan yang ditetapkan dalam masyarakat saat ini tidak realistis. Seperti yang kita ketahui, banyak selebritis atau para bintang top menjalani operasi plastik. Ada yang hanya dibagian tertentu, ada juga yang hampir seluruh tubuh. Utamanya pada wajah.




Dan ini terjadi di setiap negara. Orang yang dari suatu daerah tentu berbeda dengan orang yang dari daerah lain. Yang lucu, bisa saja mereka saling iri atas kelebihan yang satu dengan yang lain.




Dan boleh dipercaya, bahwa hal itu tidak berhenti hanya di industri hiburan, tetapi juga hadir di industri bisnis online. Mereka bukan selebiritis. Tapi mereka memerlukan tampilan yang berbeda ketika harus tampil, khususnya di media sosial.




Sebenarnya ini tidak sekedar tentang menjalani operasi plastik, tapi lebih kepada berbicara tentang memasang penampilan palsu. Mobil, apartemen mewah, tangkapan layar ribuan dolar disimpan ke rekening bank mereka, dan sebagainya. Dan tentu saja semua itu hanya untuk membuat mereka terlihat sukses.




Dan dapat dipahami bagi mereka yang disuguhi jenis konten seperti ini untuk pertama kali mereka berpikir seperti itulah kesuksesan. Dan jika mereka tidak mencapai gaya hidup itu, mereka tidak merasa sukses. Tentu saja ini bukanlah cara berpikir yang sehat, karea terasa konyol ila membandingkan diri dengan gambaran orang sukses semacam itu. Meskipun itu seorang selebriti atau model yang kita lihat di media sosial.




Untuk itu jauhilah hal semacam itu karena jelas tidak ada gunanya bagi kita. Menjadilah diri sendiri. Berusahalah. Itu lebih berguna. Jika kita merasa tidak sempurna, sesungguhnya mereka juga tidak sempurna. Percuma mencari kesempurnaan kesana kemari. Berbahagialah menjadi diri sendiri.




Tidak ada jalan yang benar-benar lapang. Banyak cobaan dan rintangan. Banyak jalan yang berliku. Semua membutuhkan perjuangan. Membutuhkan tekad.Tidak ada kesuksesan yang didapat secara instan. Semua mebutuhkan proses. Sukses tidak bisa didapat dari cara menipu. Dan Tuhan menyukai orang yang teguh. Bersabarlah.


Have a nice day.



*****


NB: Jadilah pengikut blog ini dan agar tidak ketinggalan setiap hari ada artikel baru. Beri komentar dan silahkan disebarkan. Selama ada ide insyaallah setiap harin ada tulisan baru. Seringlah menjenguk situs ini. Jangan lupa klik tulisan Subscribe Us. Terimakasih telah mengunjungi perpustakaan kami.