PENGHAPAL DAN PEMECAH MASALAH, ANDA TERMASUK YANG MANA?

  

Profesor David J. Schwartz dalam bukunya berpikir dan berjiwa besar menggambarkan berapa “nilai atau harga” seorang penghapal nama gunung tertinggi, laut terdalam, tempat terindah, kota teramai, nama para tokoh, dan sebagainya yang terkenal di dunia? Nilai atau harganya tidak lebih dari harga sebuah buku. Karena buku yang memuat perihal seperti itu harganya hanya sebesar itu. Misal 150 ribu rupiah, berarti harganya hanya 150 ribu rupiah. Bukan dalam sebulan tapi sampai buku itu rusak.

 

Maksud dari kalimat ini tentu tidak dimaksudkan untuk menyepelekan seorang penghapal berbagai tempat atau orang terkenal di dunia, karena belajar menghapal berbagai nama tersebut jelas tidak mudah. Sangat membutuhkan perjuangan keras. Tidak bisa dalam sebulan, tidak dalam setahun, tapi membutuhkan waktu beberapa tahun lamanya. Oleh karena itu Profesor David J. Schwartz tidak bermaksud menyepelekannya.

 

Dunia terus berputar, terus berproses, terus berkembang, terus maju. Bahkan ada yang pada sepuluh tahun yang lalu belum terpikirkan, saat ini sudah terjadi. Kemajuan tekhnologi mesin, internet, gejolak politik, dan sebagainya, menggilas segala apa yang sudah tertata bagus selama ini dan mencampakkannya begitu saja.

 

Ada banyak kejadian yang tidak terduga, tidak terpikir, apalagi direncanakan, datang secara mendadak. Membingungkan, mengejutkan. Dan banyak orang yang menduga apa lagi yang masih akan terjadi setelah ini.

Permasalahannnya jelas, dalam masa sekarang ini tidak dibutuhkan lagi seorang penghapal saja tapi seorang pemecah masalah. Seorang penghapal masih dibutuhkan tapi tak berhenti hanya sebatas itu namun juga seorang yang tanggap dan tangkas menghadapi dan memecahkan permasalahan.

Masalah harus cepat ditangani serta dijawab permasalahannya. Silahkan memakai teori tapi penanganan harus meninggalkan jejak. Ada bukti. Ada yang harus dapat dipelajari untuk masa mendatang. 

Seorang pemecah masalah adalah seorang yang kreatif, seorang yang berpikir progresif, selalu bergerak maju. Tidak hanya seorang pemikir, tapi juga seorang pengambil inisiatif. Seorang yang dinamis.

Seorang penghapal sebenarnya adalah juga seorang pemikir.  Dia juga seorang yang berusaha kuat untuk fokus berpikir tentang sesuatu. Bedanya dengan seorang pemecah masalah adalah pola berpikirnya. Seorang pemecah masalah kaya akan alternatif, Kaya akan solusi.

Seorang pemecah masalah bukanlah robot, meskipun robot juga dapat memecahkan masalah. Robot menjadi pintar karena berdasarkan data yang dimasukan dalam memori intelegensinya sebagai inputan. Bedanya dengan manusia ada di perasaan. Manusia mempunyai perasaan, sedang robot tidak. Pola pertimbangannya berbeda.

Di jaman moderen ini peran penghapal sudah ditangani oleh tehnologi. Mereka bergerak sangat cepat dan valid. Misal, Anda ingin tahu bahasasanya sesuatu dalam bahasa Inggris, anda hanya tinggal memencet situs translate. Selesai.

Seorang pemecah masalah sangat dibutuhkan di sepanjang jaman. Seorang pemecah masalah bukan hanya memiliki otak yang pintar, tapi otak yang cerdas. Otaknya tidak hanya berisi data tentang data yang kemarin tapi juga berisi data tentang yang akan datang. Tidak hanya berisi tentang berbagai jawaban tapi juga pertanyaan. Serta juga pasti tentang pemberian alternatif, pemberian solusi, pemberian kesimpulan, dan bertindak.

Seorang penghapal mungkin mengagumkan. Dan jumlahnya tidak banyak. Seorang pemecah masalah tidak hanya mengagumkan tapi juga mengherankan. Da

Karena jumlahnya bisa jadi malah banyak. 

Masalah harganya tentu berbeda. Cara belajar mereka juga berbeda. Demikian juga cara berpikir mereka. Nah, Anda termasuk yang mana?

Have a nice day.

NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.