Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apa kemanfaatan berkumpulnya para alumnus sekolah?

Beberapa waktu yang lalu saya mendapat kabar bahwa gabungan para mantan pengurus OSIS (Organisai Siswa Intra Sekolah) antar generasi di SMA (Sekolah Menengah Atas) almamaterku yakni SMA Negeri 2 Semarang, yang terdiri dari berbagai angkatan tahun kelulusan akan mensensus atau mendata para alumni dan akan diadakan Munas (Musyawarah Nasional).

 

Mengumpulkan data para alumunus memang perlu diapresiasi. Karena mengumpulkan para alumnus itu suatu pekerjaan yang tidak mudah. Mereka tercerai berai ke tempat-tempat yangtidak hanya berbeda-beda tapi juga kadang yang saling berjauhan. Sudah biasa par alumnus bertempat tinggal di lain propinsi, bahkan bukan tidak mungkin berlainan negara. Alasan utamanya karena tempat kerja, atau memang mungkin disanalah merupakan tempat asal mereka.

 

Pendataan alumnus memang banyak manfaatnya. Yang paling menonjol dan sangat dinanti adalah dapat mempermudah terjadinya pelaksanaan reuni. Reuni dengan segala kegiatan dan efeknya adalah masalah yang sangat perlu dicermati. Dengan pendataan diharapkan akan mempermudah pendataan alamat, tempat kerja, dan pengumpulan data elektronik teman-teman lama. Di situ termasuk nomor telepon gengam, alamat email, situs atau yang lainnya. Mereka dapat bertukar kabar lewat suara, surat (email), atau gambar.

 

Reuni adalah bertemunya atau berkumpulnya teman-teman lama yang tentu saja membawa berbagai kenangan, yang tentunya indah. Sedang kenangan yang tidak mengenakkan tentu berusaha dibuang sejauh mungkin.

 

Dari catatan kejadian, reuni memang banyak menimbulkan berbagai peristiwa, baik yang berkonotasi positif maupun negatif. Yang positif, tentu menjadi ajang sebagai ajang berbagi kabar, bisa mengajak temannya untuk bekerja, atau terjadi perjodohan (menjodohkan anak juga bisa). Sedang yang negatif reuni menjadi ajang ngerumpi (membicarakan orang lain), pamer kekayaan, pamer jabatan, terjadinya perselingkuhan, dan sebagainya. Meskipun demikian reuni lebih banyak menimbulkan kejadian yang berorientasi positif daripada yang negatif.

 

Reuni sesungguhnya bisa menghasilkan sesuatu yang hebat. Seseuatu yang bermanfaat, sesuatu yang dapat menghasilkan uang. Tentu saja itu harus atas kemauan bersama. Runi ingin hanya untuk sekedar ajang sebagai tempat untuk kumpul-kumpul atau apa? Begitu juga yang untuk bermanfaat dan menghasilkan uang. Bahkan dapat pula nantinya sebagai ajang untuk kemanfaatan bagi sekolah yang bersangkutan. Entah itu SMA atau SMP, atau SD sekalipun.

 

Lantas bagaimana caranya?

 

Caranya para alumnus tadi bersatu membentuk koperasi. Mempunyai sosok. Kemudian menjadi mitra bisnis sekolah tersebut. Menjadi mitra bisnis di berbagai bidang. Misal di bidang pengadaan barang dan menjadi EO (Event Organizer) untuk gedung aula sekolah yang sering disewakan untuk acara pernikahan, atau hanya sekedar menjadi konsultan.

 

Di bidang pengadaan barang seperti: pembuatan seragam sekolah, seragam olah raga, alat-alat tulis, perlengakapan pramuka, peralatan olah raga.

Di bidang EO seperti: pembawa acara, penyanyi, peralatan hiburan, penyediaan tenaga foto dan video, pembuatan dekor, pembuatan undangan.


Di bidang konsultan seperti: kontruksi bangunan, test IQ siswa, bimbingan belajar, bimbingan karir, penanganan komputer, kegiatan ekstrakurikuler siswa. Atau hanya sebagai pengisi dakwah di tempat ibadah sekolah.

 

Tentu saja yang untuk menjadi mitra bisnis membutuhkan beaya yang relatif besar bila semua itu ditangani. Tapi sebaiknya yang realistis saja. Apa dan berapa persen yang akan ditangani. Itu dulu. Bertahap. Toh semua itu pasti terjadi di sekolahan. Kalau seragam dan lain-lain bersifat musiman pertahun sedang untuk keperluan gedung aula bersifat tidak menentu. Demikian juga untuk yang lain.

 

Koperasi alumnus harus bisa memberikan keuntungan timbal balik seperti pembelian AC, pemberian beasiswa bagi memenuhi syarat, dan memberikan ruang magang bagi siswa yang masih sekolah untuk praktek bekerja. Intinya dapat memberikan kemanfaatan yang bersifat timbal balik. Koperasi alumnus harus mempunyai misi membesarkan sekolah dan sebaliknya.

 

Sekolah sebagaimana pemberi order di sebuah instrumen bisnis, tentu melihat hasil kualitas barang, harga barang, unsur kecepatan dan ketepatan. Semua itu tidak boleh meleset lebih buruk dari vendor yang ada selama ini. Setidaknya sama atau harus lebih baik.

 

Pihak koperasi alumnus harus bisa menunjukkan hasil sebagaimana yang diinginkan tadi. Tahap pertama bisa melalui presentasi dan diskusi. Bagaimanapun pihak sekolah tidak mau dirugikan atau dihadapkan kepada persoalan yang meragukan. Diskusi harus tuntas, tidak boleh ada yang dirasa mengambang. Karena yang dipertaruhkan tidak hanya uang tapi nama baik dan kehormatan.


Tidak harus semua job yang ada di sekolah diminta. Jangan serakah. Kita berbagi rejeki. Kita juga harus melihat kemampuan yang ada. Bahwa pekerjaan bisa terus bertambah itu ada prosesnya. Ada tahapannya. Semua harus berdasarkan logika dan fakta.

 

Bahwa pelaksanaannya nanti bersifat kontrak atau bersifat uji coba dulu ya tidak mengapa. Bagi koperasi alumnus tantangan yang menghadang tentunya adalah modal. Yang pertama tentu untuk mengurus keabsahan Notaris bagi badan koperasi itu. Yang kedua adalah untuk beaya operasional, termasuk honor pengurus. Dan itu pasti jumlahnya sangat besar.

 

Pengadaan dana dapat dari beberapa cara:

  1. Urunan dari para anggota. Pertanyaannya mampukah para anggota?
  2. Pinjam bank. Untuk urusan ini tentu bank memerlukan anggunan sebagai jaminan. Pertanyaannya: barang apa yang akan dijaminkan? Lantas barang itu milik siapa? Yang jelas pihak bank akan melihat sejauh mana rutinitas usaha itu dan apakah benar akan mendatangkan keuntungan. Perlu diketahui bank sendiri tentu ingin uangnya dapat berputar secara sehat.
  3. Bekerjasama dengan sebuah pihak. Bisa dengan pengusaha atau dengan unsur pemerintah yang membidangi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Koperasi alumnus dapat mengajukan kredit lunak. Tentu saja harus memenuhi persyaratan yang ada.
  4. Bila misal pihak sekolah dapat meminjami uang sebagai uang muka pekerjaan, tentu itu bagus sekali karena dapat dipergunakan sebagai beaya produksi.

 

Pada dasarnya adanya koperasi alumnus pada hakekatnya “dari kita untuk kita.” Dengan demikian disamping dapat untuk menyuplai kebutuhan kedua belah pihak, juga dapat memberikan peluang pekerjaan bagi para alumnus yang membutuhkan. Perlu disadari kondisi pandemi seperti sekarang ini relatif lebih banyak menyulitkan orang dalam mencari nafkah. Semoga dengan adanya koperasi alumnus dapat menolong mereka.

 

Apa yang dicari adalah: MENCARI PELUANG, BERBAGI PELUANG.

 

Bila kelak misalnya koperasi alumnus dapat mendirikan Balai Pengobatan di sekolah untuk interen sekolah (siswa-siswi beserta keluarganya, para guru  beserta keluarganya serta untuk para warga sekitar), tentu akan mengharumkan nama sekolah.

 

Sekarang terserah kita: Pertemuan para alumnus hanya untuk sekedar dapat berkumpul dan hura-hura begitu saja atau untuk berbuat sesuatu yang bisa memberikan manfaat bagi semua pihak? Mari, silahkan pilih.






*****

NB: Jadilah pengikut blog ini dan agar tidak ketinggalan setiap ada artikel baru. Beri komentar dan silahkan disebarkan. Selama ada ide insyaallah setiap sepekan ada tulisan baru.  Seringlah menjenguk situs ini. Jangan lupa klik tulisan Subscribe Us. Terimakasih telah mengunjungi perpustakaan kami.

 

 

 

 

 

 

 


Posting Komentar untuk "Apa kemanfaatan berkumpulnya para alumnus sekolah?"

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel