Siapapun tahu ini adalah perbuatan yang sangat gampang diucapkan tapi susah untuk dilakukan. Menyenangkan orang lain konotasinya adalah menghargai orang lain. Membahagiakan orang lain. Bisa terkait dengan uang, bisa tidak, tapi yang jelas butuh energi dan pemikiran. Bermula dari wacana yang disenergikan dengan keinginan hati yang kuat, kemampuan berusaha, stimulan kanan kiri, kemudian adanya sebuah persembahan bagi orang lain. Manusia mempunyai naluri ini. Apalagi ditunjang dengan punya akal, pikiran, cipta, rasa, karsa, dan sebagainya. Betapapun menyenangkan orang lain membawa keasyikan tersendiri. Memunculkan rasa kepuasan hati. Bahkan inspirasi. Menyenangkan orang kain tidak harus membuat tertawa orang, membuat menangispun (karena saking terharu) ternyata juga membahagiakan orang.
Bahwa ternyata “menyenangkan orang lain” bisa dibisniskan itu sahsah saja dan akan melibatkan banyak hal. Bukan hanya soal modal uang yang besar, tapi berbagai pihak yang tergiur oleh keuntungan: bisa uang, bisa nama baik, kehormatan (dalam hal mengharumkan eksistensi diri, dan sebagainya). Maklum, namanya juga bisnis. Tepatnya acara yang dibisniskan. Perputaran uang jelas ada, dan jumlahnya tidak sedikit. Kalkulasi bisa agak njlimet, tapi tidak masalah karena jumlah keuntungan sudah jelas ada di depan mata. Betapapun pengiklan siap antri jika acara itu menjanjikan dapat menyedot banyak pemirsa yang notabene adalah masyarakat umum.
Alasan pemirsa menyukai sebuah acara bisa bermacam-macam. Bisa karena trend, dibintangi oleh artis idola, dari segi cerita, dan sebagainya. Acara bersosial untuk menyenangkan orang dalam TV maupun Youtube dikemas sedemikian rupa dengan segala aneka bumbu yang ada termasuk trik. Apalagi ini ditonton oleh banyak orang sehingga dibuat bagaimana acara tersebut bisa membuat menyentuh perasaan banyak orang, tidak peduli dalam alur lucu, konyol, atau mengharukan.
Untuk bisa menyentuh perasaan pemirsa, acara ini lebih bagus ketika harus atas dasar kejadian nyata, meskipun ada sentuhan setting di situ. Rasa terkejut si obyek yang menjadi target sasaran menjadi primadona sepanjang acara. Momennya sangat ditunggu-tunggu. Ekspresi si obyek sasaran bisa bermacam-macam: kaget, kasihan, ceria, senang, malu, konyol, bahkan menangis. Pokoknya natural, alami. Tapi apapun ekspresi yang ditunjukkan semuanya membuat penonton senang, ada juga yang bikin gemes. Apalagi wajah si obyek sasaran lugu. Bikin hati jadi lebay.
Di negara barat (khususnya Amerika) ada acara Celebrities Supresing Fans sudah lama ditayangkan sebuah acara mempertemukan seorang selebriti dengan seorang atau beberapa orang fans mereka. Acara ini juga ditayangkan di youtube, sebuah media yang terbukti ampuh untuk penyebarluasan informasi khususnya yang bermuatan gambar bergerak (video), yang tentu saja diserbu oleh para pemasang iklan. Tidak hanya menyenangkan fans, nama si selebriti juga semakin terangkat. Tempat lokasi pertemuan juga terangkat. Apalagi si pembawa acara. Alur kisah dibuat sedemikian rupa (setiap kisah bisa sama, bisa berubah). Yang penting bisa membuat happy. Terharu, kaget, bahkan sebenarya sudah bisa ditebak tetap merupakan andalan acara ini.
Biasanya shooting dilakukan secara out door tapi juga ada yang secara in door. Yang in door tentunya pakai host. Yang sangat terkenal adalah Oprah Wenfrey dan Ellen.
Di Indonesia dulu ada acara Mimpi Kali Ye? yang dipandu oleh Dewi Huges. Acara ini dulu sangat terkenal sekali. Sampai ditunggu-tunggu. Kalau sudah pada level ini, sebuah acara sudah pasti mendapat rating bagus atau tinggi. Artinya apa lagi, ya dirubung iklan. Klimaknya di situ. Temanya sama, hanya saja tentu sangat bernuansa Indonesia sekali. Bagi yang mengikuti acara ini sebenarnya arahnya sudah bisa ditebak, hanya saja akan dipertemukan dengan siapa, itu yang kita tidak tahu. Tidak bisa direka-reka. Toh, ketika dipertemukan dengan si artis, rasa terkejut yang ada tidak bisa ditutup-tutupi. Bikin kaget setengah mati. Semakin terlihat alami semakin tinggi apresiasi yang diberikan.
Menyenangkan orang lain dalam bentuk lain juga ada. Surprise yang ditampilkan malah berbentuk mengerjai orang. Orang di buat kaget setengah mati. Tidak menyangka kalau itu hanya sebuah guyonan yang dishooting. Just For Laughs Gags adalah sebuah acara komidi bisu dari Kanada yang dibuat oleh grup Just For Laughs. Acara ini menampilkan orang-orang yang dijebak dalam berbagai situasi aneh oleh para aktor sementara sebuah kamera tersembunyi merekam reaksi mereka. Acara ini tidak berisi suara apa pun, kecuali efek suara, tawa, dan musik. Persis filmnya Charlie Chaplin. Film bisu.
Acara inipun ternyata laku keras untuk dijual. Artinya banyak orang (penonton) yang menyukai. Yang sangat menonjol dari acara ini adalah crew harus memeras otak mencari ide kreatif, bila perlu yang atraktif. Sedikit mendramatisir.
Yang membuat sangat terharu, membuat lebih menohok jelas ada. Membuat terharu bagaikan senjata yang menikam kalbu. Rasa terharu meskipun berbeda tipis dengan rasa kasihan, titik ini yang bisa membuat orang kelimpungan. Dan kita sebagai manusia yang dibekali hati nurani, akal, logika, dan perasaan, sangat welcome dengan acara yang bisa membuat terharu. Tidak harus ada adegan menangis. Tapi biarkan penonton yang menangis, itu lebih mengena. Lebih afdol. Di Indonesia ada acara semacam itu. Kalau tidak salah judulnya Catatan Si Olga. Dan acara ini memang dibintang utamai artis almarhum Olga Syahputra. Meskipun di acara TV sering konyol, di kehidupan nyata memang Olga Syahputra terkenal sebagai orang yang sangat dermawan. Tidak pernah sampai hati. Jadi sangat pas ketika diminta melakoni acara ini. Bukan saja faktor dialog sangat dominan dalam membuat suasana yang membungkus rasa terharu. Mimik pelaku sangat mendominasi suasana acara. Begitu juga masalah background.
Di luar Indonesia, yang sangat menyentuh adalah produksi Korea Selatan. Saya tidak tahu, apakah faktor orang timur yang dikenal sangat penuh perasaan mendominasi adegan di acara ini. Yang jelas acara ini didedikasikan kepada masyarakat umum, orang yang terbukti bekerja keras. Tidak perduli jenis bidang pekerjaan yang dilakukan. Dan tentu saja sudah melalui seleki yang sangat ketat. Maklum ini akan dikonsumsikan ke para penonton (banyak orang). Kepada si target sasaran benarbenar dimanjakan, dibuat bahagia di acara itu. Dibuat terharu. Ada juga yang dibelikan hadiah, meskipun tidak seberapa harganya tapi karena diberikan oleh artis pujaannya, mereka sudah jelas sangat senang. Eksploitasi rasa haru, rasa keharuan bisa merembet ke hati para penonton (pemirsa).
Intinya menyenangkan orang lain itu perbuatan yang mulia, bermaksud baik, memanusiakan manusia. Bahwa ada unsur bisnis ikut bermain, apa boleh buat itu tidak bisa dihindari. Apalagi pembuatan sebuah proyek pasti melibatkan banyak pihak. Jadi persiapan hingga pelaksanaan di buat secermat mungkin. Kreatifitas sangat dieksploitasi. Bahwa ada yang tertinggal atau tercecer mulai dari ide sampai finishing sehingga di tayangan ada yang dirasa tidak komplit (asal jangan janggal) bisa saja itu malah bisa menjadi sebuah ide baru di pembuatan proyek semacam itu di masa yang akan datang. Mencari pahala memang harus diupayakan.
Have a nice day.
NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "Menyenangkan orang lain membuat kita ringan"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.