Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengelola karyawan di masa pandemi. Bagaimana dengan perusahaan anda?

Bisa dipahami akibat adanya pandemi covid 19 akan mempengaruhi tingkah laku karyawan dalam bekerja. Kebiasaan yang mereka lakukan di masa juga akan terbawa ketika berada di lingkungan pekerjaan seperti: menjaga jarak dengan temannya, memakai masker, dan cuci tangan. Belum lagi ditambah performa perusahaan seperti: pembuatan produk yang semakin terbatas, lalulintas pengiriman dan penerimaan yang berubah, penyesuaian jadwal, dan lain sebagainya. Dengan demikian sehingga secara keseluruhan pola kerja juga berubah. Ditambah lagi perilaku stakeholder juga berubah termasuk mereka adalah buyer, supplier, dan customer juga mengalami perubahan. Seperti kita ketahui bahwa covid 19 mendera di mana-mana di berbagai dunia. Menimbulkan dampak yang beraneka rupa. Bahkan ada beberapa di antaranya sampai terperosok ke jurang resesi. Padahal mereka adalah termasuk negara-negara maju.

 

Resesi ekonomi terjadi karena menurunnya atau meningkatnya segala harga komoditas di dalam negeri. Di samping itu diketahui ada beberapa penyebab resesi ekonomi di suatu negara, yaitu: Ketidakseimbangan produksi dan konsumsi. Secara makro hal itu ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Depresi adalah resesi yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan sektor ekonomi tersebut melemah. Depresi dan resesi memiliki hubungan sebab akibat. Depresi terjadi karena resesi dalam waktu yang lama. Secara teknis, resesi artinya situasi di mana perekonomian mengalami pertumbuhan negatif selama lebih dari tiga bulan atau dua kuartal berturut-turut. Indonesia pernah mengalami resesi ekonomi 1998.

 

Keadaan resesi, apalagi sampai berkepanjangan (depresi), dikuatirkan juga akan berdampak pada pergerakan perusahaan. Tentu saja akan berdampak pada pola kerja karyawan perusahaan, khususnya di masa pandemi ini. Di mana di masa pandemi perusahaan mengalami penyusutan tata kerja dan tata kelola, besaran pendapatan, serta jumlah karyawan itu sendiri.

 

Bagaimanapun terjadinya pandemi covid 19 memaksa gerak laju perusahaan dan karyawannya itu sendiri ke situasi ransisi. Namanya saja situasi transisi tentu saja membutuhkan proses, butuh waktu dan respon yang baik, serta penghitungan di segala bidang. Perlu mencermati dan mendayagunakan segala yang ada di segala sektor dengan maksimal. Perlu sinergi, perlu strategi baru. Bisa jadi dari segi permodalan perusahaan juga ada perubahan.

 

Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO), berpesan perlu mengupayakan kesehatan mental bagi karyawan di masa pandemi ini. Kesehatan mental didefinisikan sebagai keadaan kesejahteraan di mana setiap individu menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu membuat kontribusi untuk komunitasnya. Intinya, kepercayaan diri mereka harus dikembalikan bahkan diperkuat.

 

Sampai detik ini sangat dipercayai covid 19 masih menjadi permasalahan serius sehingga sangat perlu diwaspadi. Semua orang, termasuk para karyawan, harus menjaga dirinya terutama dalam kesehatan. Hal itu tentu saja membawa kecemasan. Belum lagi situasi dan kondisi perusahaan serta lingkungan yang berubah kurang menguntungkan juga mendatangkan kecemasan tersendiri.  Terutama bila terjadi mengecilnya jumlah pendapatan. Semua itu menjadi stimulus tersendiri sehingga bisa menjadi trauma.

 

Bagi kita kalangan HR (Human Resource) menangani masalah karyawan adalah bagian kita. Dalam menangani masalah seperti masalah di atas perlu mendapat perhatian yang serius. Hal itu disebabkan para karyawan adalah merupakan aset perusahaan. Perusahaan selalu membutuhkan mereka dalam keadaan kondisi bagus. Kesehatan yang prima adalah modal utama dalam bekerja. Salah satu cara untuk menangani mereka adalah dengan Tehnik Perawatan Diri.

 

Yang pertama perlu dikenali gejalanya : Kesulitan fokus pada kegiatan sehari-hari; Kecemasan yang berubah menjadi tak terkendali; Muncul perasaan yang mengganggu pikiran dan kegiatan sehari-hari; Emosi yang sulit di kontrol;Muncul perasaan putus asa yang berlebihan.

 

Harus disadari setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menangani pengendalian diri. Hal itu sangat didasari bahwa latar belakang setiap orang itu berbeda baik dari segi umur dan pendidikan. Kemampuan menangani pengendalian diri sangat mempengaruhi atas hasil kerja seseorang. Hasil kerja mempengaruhi kredebilitas perusahaan, utamanya dalam hal mendapatkan pemasukan, kepercayaan dari pihak interen dan eksteren perusahaan, dan kelanggengan usaha.

 

Untuk itu sudah selayaknya pihak manajemen menaruh perhatian yang sungguh-sungguh. Perhatian dapat dalam bentuk: proaktif memberikan bentuk kepedulian kepada mereka; selalu siap menyisihkan waktu untuk mendengarkan keluhan yang muncul; konsisten mengadakan komunikasi dengan demikian para karyawan merasa mendapat kepedulian dan dukungan. Untuk itu sangat diperlukan adanya kesamaan pendapat dan kebijaksanaan dari seluruh elemen yang ada di perusahaan untuk bersatu dalam menyikapi dan mengambil tindakan yang tepat sehingga tidak terjadi kontradiksi.

 

Karyawan perlu diberikan pengertian dan nasehat, antara lain: Belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak dapat diubah; Selalu berpikir positif dan memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup ada hikmahnya; Belajar mengendalikan diri dan selalu aktif dalam mencari solusi; Melakukan aktivitas fisik, meditasi, atau teknik relaksasi guna meredakan ketegangan emosi dan menjernihkan pikiran; Melakukan hal-hal baru yang menantang dan lain dari biasanya guna meningkatkan rasa percaya diri; Melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu orang lain. Cara ini dapat membuat seseorang lebih tabah dalam menghadapi masalah, terutama jika bisa membantu seseorang yang memiliki masalah lebih berat dari yang dialaminya; Menghindari cara-cara negatif untuk meredakan stres; Bekerja dengan mengedepankan kualitas bukan kuantitas, agar manajemen waktu lebih baik dan hidup juga lebih seimbang.


Masa pandemi covid 19 adalah memang suatu kendala. Bahwa dapat menimbulkan permasalahan adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari. Pemulihan kepercayaan adalah merupakan suatu jalan yang harus ditempuh. Bagaimanapun gerak roda perusahaan harus tatap berjalan karena ini manyangkut banyak kepentingan dan kebutuhan berbagai pihak yang relevan.


*****

 Notes: blog GUNO HRD diusahakan setiap hari ada tulisan baru. Terima kasih.









 

*****

NB: Jadilah pengikut blog ini dan agar tidak ketinggalan setiap ada artikel baru. Berilah komentar dan silahkan disebarkan situs ini. Jangan lupa klik tulisan Subscribe Us. Terimakasih telah mengunjungi perpustakaan kami.

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Posting Komentar untuk "Mengelola karyawan di masa pandemi. Bagaimana dengan perusahaan anda?"

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel