Literasi perlukah di blog saya?
Seorang teman, seorang Doktor yang masih muda memberi advis setelah membaca blog saya, menurutnya semua tulisan yang ada sudah bagus, hanya perlu adanya literasi untuk kejelasan tulisan agar bisa untuk bahan pembelajaran untuk generasi yang akan datang.
Saya sangat bisa mengerti itu dan paham . Itu memang sangat penting.
Tapi saya jelaskan kepadanya bahwa corak tulisan memang sengaja saya kemas sebegitu rupa agar mudah dipahami dan simpel dalam membacanya. Saya tahu banyak teman yang pada sibuk dan bahkan pada pinter. Saya tahu diri saya bukanlah apa-apa dibanding dengan mereka. Seperti langit dan bumi. Para teman saya yang bertitel sarjana sangat banyak, ada S1, S2, S3, bahkan ada yang Profesor. Tapi yang kebanyakan ya para sarjana itu.
Anehnya mereka pada suka dengan corak tulisan saya: enak dibaca dan simpel katanya. Mudah dikunyah. Mereka butuh bacaan seperti makanan ringan dan yang terhidang dari beberapa segi. Gado-gado.
Tapi jangan salah paham. Memakai bahasa dengan gaya anak muda yang terlalu masa kini saya juga tidak mau, sebab pembaca tulisan saya bukan hanya terdiri dari anak muda saja tapi dari berbagai kalangan. Dari usia, latar belakang keghidupan, latar belakang agama, ras, agama, suku, bangsa, bahasa, dan sebagainya. Saya tidak mau terikat oleh salah satu pihak.
Tapi jangan salah paham. Memakai bahasa dengan gaya anak muda yang terlalu masa kini saya juga tidak mau, sebab pembaca tulisan saya bukan hanya terdiri dari anak muda saja tapi dari berbagai kalangan. Dari usia, latar belakang keghidupan, latar belakang agama, ras, agama, suku, bangsa, bahasa, dan sebagainya. Saya tidak mau terikat oleh salah satu pihak.
Untuk itulah saya sengaja tidak mau menyuguhkan tulisan-tulisan yang terlalu berbau ilmiah. Yang susah dipahami. Yang susah dicerna. Mereka butuh hiburan. Butuh refreshing. Dan lagipula saya percaya corak tulisan yang ringan begini akan terus disukai oleh para generasi di era nanti.
Blog tulisan adalah perpustakaan berjalan. Siap dibaca sewaktu-waktu, dikupas termasuk siap dikomentari kapan saja, oleh siapa saja dan berisi komentar apa saja. Saya harus siap bukan?
Dan esensinya blog ini, seperti buku harian. Isinya lebih kepada apa yang sedang melintas di pikiran saya sebagai penulis. Apapun itu.
Oleh karena itu saya sungguh-sungguh meminta maaf karena tidak bisa memenuhi permintaan beberapa pihak, termasuk harus berbahasa memakai leterasi. Hidup harus memilih bukan?
Bahwa ada yang sudah berkenan meluangkan waktu untuk membaca saja saya sudah sangat berterimakasih tentunya. Mereka care terhadap saya.
*****
NB: Jadilah Follower blog ini dan berilah komentar. Silahkan sebar alamat sittus ini. Selama ada ide insyaallah ada tulisan baru. Terima kasih mengunjungi Perpustakaan kami.
Posting Komentar untuk "Literasi perlukah di blog saya?"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.