Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KELUAR DARI ZONA AMAN TIDAK SEMUA ORANG MAU MELAKUKANNYA. TAPI ADA YANG MAU..

 

Setiap orang umumnya tentu tidak mau meninggalkan zona aman. Ini dapat dimengerti karena setiap orang inginnya mencari situasi dan kondisi nyaman aman dan elegan. Dapat berpikir rilek, kepastian yang pasti (utamanya tentang pendapatan), sehingga dalam situasi begitu diharapkan dapat merencanakan "program" yang lainnya sebagai penambah apa yang sudah didapatkan. Dunia jumlah penduduknya semakin bertambah. Bahkan sangat siginifikan jumlahnya. Mereka saling berebut untuk mendapatkan posisi yang terbaik, yang dapat memberikan rasa nyaman dan tenang. Dapat meraih semua yang diinginkan, sesuatu yang dapat memuaskan apa yang menjadi keinginannya. Zona aman bila bisa diraih akan dipelihara dan diamankan untuk bisa digengam dalam waktu selama mungkin atau bila memungkinkan bisa selamanya.

Zona aman secara umum memang bisa dinikmati sejak masa ana-kanak hingga muda terutama dari keluarga bawah, menengah, hingga atas yang orangtuanya sanggup membiayai kehidupan ana-kanak mereka. Menikmati dalam jenjang waktu yang lama membuat anak-anak hidup dalam zona aman karena segala kebutuhannya dapat terpenuhi dengan sendirinya. Waktu yang lama dapat membentuk pola. Ketika ana-kanak hingga dewasa dan sudah berwawasan kerja serta berkemampuan untuk bekerja baru mereka keluar dari zona aman meski ada yang masih berada di zona aman. Mereka yang keluar dari zona aman pada umumnya ingin menenjukkan eksistensi diri. Mereka mempunyai kemauan, kemampuan, prinsip, impian, konsep, program, bila perlu punya bekal uang. Mereka siap menyiasati dan menghadapi kerasnya kehidupan. Mereka ada yang siap berangkat sendiri, meski ada juga yang masih memerlukan bimbingan, arahan, perlindungan, serta rekomendasi dari orang tua maupun saudara. Dengan kata lain mereka ingin keluar dari zona aman dengan aman.

Ada beberapa persiapan untuk keluar dari zona aman:

Siap membuka diri atau berpikiran terbuka (open minded). Berani meninggalkan pendapat kuno atau pemikiran yang selama ini mengungkung pikiran. Aturan yang mengatur tidak boleh begini atau begitu. Bahkan pendapat atau usul yang selama ini diluar kelazimanpun dianggap tabu. Harus berani mencoba dan menghadapi resiko. Berani berpikir berbeda, bertindak berbeda.

Tentukan dan kenali kekuatan anda. Ini penting karena merupakan modal dasar. Sadari bahwa anda punya kepintaran. Kepintaran tidak hanya menguasai suatu ilmu tapi pintar dalam menyiasati suatu keadaan atau masalah. Bila anda tidak mengenyam pendidikan tinggi jangan minder dan takut, karena yang dibutuhkan di dunia kerja adalah kompetensi atau kemampuan anda, skill anda. Memang ada lowongan pekerjaan yang mensyaratkan harus berpendidikan tinggi, tapi lowongan kerja yang mensyaratkan tidak berpendidikkan tinggi juga banyak. Malah lebih banyak. Apalagi di bidang wiraswasta. Lowongan kerja yang mensyaratkan harus berpendidikan tinggi, semakin ketat tingkat persaingannya banyak karena jumlah lowongan bekerjanya semakin terbatas.

Untuk itu harus jeli mengamati tren bisnis yang yang sedang berjalan. Boleh meniru tapi jangan mengekor alias menjadi plagiator. Pakailah metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Rangsang dan pasang talenta yang ada. Pasang kesensitifan yang ada untuk memindai apa yang sedang terjadi di sekitar kita. Perlu dimengerti dalam memindai sesuatu: Persis bukan berarti sama.

Keluar dari zona aman salah satu indikasinya adalah bertemu dengan para kompetitor baru. Dunia usaha baru. Ini yang membuat sebuah zona benar-benar tidak aman. Tapi jangan keburu patah semangat karena bisa jadi andalah malah yang menjadi perghitungan mereka. Yang perlu diwaspadai mereka. Anda dianggap punya keunggulan dan kesiapan. Cerita bisa terbalik, andalah yang menjadi inspirasi mereka. Untuk itu jangan mudah grogi. Cermatlah dalam berkalkulasi. Bersikap nyamanlah untuk menikmati zona tidak aman. Menjadi nyaman atau tidak nyaman sesunguhnya tergantung suasana hati dan otak anda sendiri. Tergantung kesiapan anda.

Beradaptasi butuh ketepatan dan kecermatan. Butuh waktu yang tepat. Kecepatan memang perlu. Tapi kalau terburu-buru, tidak. Malah bisa bisa berbahaya dan tidak menguntungkan. Terburu-buru dapat mengendurkan kewaspadaan. Dapat menunjukkan kelemahan. Bahaya yang sungguhnya adalah sesuatu yang dianggap tidak berbahaya. Beradaptasi adalah penyesuaian. Tapi itu lebih dimaksudkan untuk sekaligus mengukur kelebihan dan kekurangan kita.

Melakukan rutinitas dengan sudut pandang yang berbeda adalah salah satu modal untuk berani keluar dari zona aman. Melakukan sudut pandang yang berbeda akan merangsang daya kreatifitas kita. Kejelian otak dan matahati kita. Berani menghadapi “medan tempur” dengan segala konsekuensi yang ada. Ini berarti anda harus menjadi ahli strategi.

Melawan rasa takut dan rasa was-was adalah kata kunci untuk keluar dari zona aman. Meskipun sembarang orang dapat mempunyai nyali dan semangat untuk melawan rasa takut tapi melawan rasa takut tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Memakai aturan dan ukuran. Rasa takut adalah sesuatu yang realistis bukan suatu kata yang absurd. Jadi harus dikendalikan, dijaga dan diarahkan.

Keluar dari zona aman bisa dipahami sebagai upaya “banting setir”. Ibarat menyetir mobil, banting setir juga tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Harus penuh perhitungan. Kalau tidak nanti malah menabrak. Banting setir tidak dalam rangka “menghindari” sesuatu tapi justru untuk “menghadapi” sesuatu.

Sebuah tindakan kongkrit “keluar dari zone aman” pernah ditunjukkan oleh seorang pejabat yaitu menemui pendemo dengan justru mengajak mereka birdiskusi. Didemo, umumnya padahal bagi beberapa pejabat adalah merupakan suatu yang harus dihindari. Tapi ketika demo dijawab dengan diskusi adalah fenomena baru yang tidak hanya menunjukkan suatu perbuatan yang simpatik tapi juga mengundang rasa empati. Mengajak diskusi juga sesungguhnya mencari jawaban dan masukan atas situasi yang sedang dihadapi dari sudut pandang yang berbeda. Lawan debat sesungguhnya lawan dalam berdiskusi. Yang intinya dapat mengayakan pendapat kita.

Sudah siapkah anda untuk keluar dari zona aman?





NB: Silahkan diklik gambar tiga baris sejajar cari kata ARSIP untuk mencari artikel yang lainnya. Terima kasih.











Posting Komentar untuk "KELUAR DARI ZONA AMAN TIDAK SEMUA ORANG MAU MELAKUKANNYA. TAPI ADA YANG MAU.."

Guno Display
Guno feed
Guno Artikel