Cinta oh cinta
Pernahkah anda mengalami jatuh cinta?
Jawabannya pasti: pernah, belum, sedang.
Bagi yang sudah pernah: Ya begitulah.
Bagi yang belum: Harap siapsiap.
Bagi yang sedang: Selamat. Anda sudah berhasil mendaftar sebagai orang yang sedang gila.
Cinta itu sesuatu yang realistis bukan ilusi, fatamorgana, bukan sekedar bayang-bayang, apalagi opini. Bukan sesuatu yang absurd. Sesuatu yang fokus, butuh konsentrasi. Tidak usah dikonsep, malah membingungkan. Tapi perencanaan ke depan memang harus ada.
Cinta itu sesuatu yang biasa banget. Tapi ketika dihampiri ada yang merasa kaget. Grogi. Terpesona. Bikin termangu-mangu. Tersihir. Serba salah. Bahkan ada yang mencoba menolak.
Ada yang beranggapan cinta itu memukau. Sesuatu yang amazing. Sesuatu yang sanggup merubah diri. Suatu anugerah yang luar biasa. Motivasi dari alam semesta yang yang tidak bisa dihindari. Cinta itu magnet. Tapi ada juga yang bilang cinta itu egois. Kamuflase. Sebuah obsesi. Cinta itu gila. Malah ada yang sampai gantung diri.
Dirasakan dari proses datangnya: banyak yang datang secara mendadak, lambat laun, terpaksa atau dipaksakan.
Reaksi yang diberikan: ada yang merasa tertegun, menerima, dipikirpikir dulu, ada yang merasa terpaksa, ada yang karena kasihan, bahkan ada yang menolak.
Ada yang bersikap menunggu, bersikap memberi, bersikap aktif, bersikap pasif, bersikap biasa, mengalir saja.
Ada yang merasa mendapatkan kehormatan, ada yang merasa ada yang dibanggakan, ada yang merasa harus disembunyikan, ada yang merasa sakit, ada yang malah merasa harus ditolak dan dilupakan, ada yang masih merasa konsisten walau jalasjelas ditolak.
Cinta itu masalah perasaan. Itu benar. Dan sosoknya hanya satu. Tapi bagi manusia dalam hal penerimaan pemahaman dan penerimaan konsepnya setiap orang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Apalagi dalam penerapan pelaksanaannya. Ada yang berpikir simpel, ada yang berpikir membias. Ada yang berpikir masa bodoh. Cinta bisa berwujud berjuta rupa.
Dari berbagai referensi dan kita semua setuju cinta adalah anugerah Tuhan. Adalah tangan Tuhan yang menggerakkan. Ada fenomena spesial. Anda boleh menerimanya dengan suka cita atau tidak. Anda boleh cuek. Tapi bila Tuhan berkenan memberi pasti ada maksud yang terkandung di dalamnya. Ada rencana. Ada makna. Ada tujuan. Tuhan tidak mungkin memberikan sesuatu tanpa tujuan. Dan kepada siapa Tuhan berkenan memberikan itu hak prerogrative Tuhan.
Esensinya cinta itu memberi bukan menerima. Yang dicintaipun esensinya juga memberi. Jadi samasama memberi. Sejauh mana dalam memberi, itu ukurannya relatif. Memberi itu suatu kehormatan. Tidak ada suatu kekuatanpun yang mampu mencegah kita untuk memberi. Untuk mencinta. Karena perasaan kasih, Tuhan pun selalu memberi, termasuk cinta. Baik karena diminta ataupun tidak. Memberi adalah sifat Tuhan. Menunggu diberi adalah sesuatu yang naif.
Awal prosesnya adalah dari timbul rasa kagum. Keterpesonaan. Ada magnet. Itu tandanya dia person yang lain daripada yang lain. Itu yang membuat kita jadi mabuk kepayang. Ketika keterpesonaan dilembari dengan rasa ingin memiliki, rasa egois dominan berbicara. Bisa menimbulkan perilaku yang penuh kehatihatian atau kesembronoan. Bisa menyakiti orang.
Banyak yang beranggapan cinta yang suci itu selalu berujung pada pernikahan. Dengan pernikahan berharap akan tercapai semua dari apa yang diharapkan. Dari adanya keturunan sampai pengelolaan harta.
Lantas yang tidak berujung pada pernikahan apakah tidak bisa disebut cinta yang suci?
Tentu saja tidak. Sekalikali tidak.
Cinta esensinya adalah konsistensi. Komitmen. Yang tidak sampai berujung ke pernikahan juga masih boleh menumpahkan rasa cinta. Kosistensi adalah perwujudan rasa hormat. Tetap mempunyai rasa mencintai walau dalam merasa sakit dan sepi. Ketika orang yang merasa sepi dalam mencintai, Tuhan yang akan menemani, karena Tuhan tidak mau menelantarkan orang yang diberi anugerahNya.
Cinta tidak harus memiliki. Cinta adalah sebuah perjuangan yang anda tidak perlu merasa kalah. Anda tetap keluar sebagai pemenang karena dapat membahagiakan orang yang anda cintai untuk menemukan kebahagiaannya. Berbahagialah anda yang mempunyai kosistensi, berkomitmen, meski itu terasa siasia dan percuma. Sama, ingin selalu membahagiakan adalah keinginan Tuhan.
******
NB: Jadilah follower blog ini. Beri komentar dan silahkan disebarkan. Selama ada ide insyaallah setiap sepekan ada tulisan baru. Untuk mempermudah mencari blog ini, simpanlah situsnya dengan cara di bookmark. Terimakasih telah mengunjungi perpustakaan kami.
Posting Komentar untuk "Cinta oh cinta"
1. Komentar harus relevan.
2. Komentar harus sopan.
3. Komentar dari yang beridentitas jelas.
4. Komentar harus singkat, padat, jelas.
5. Dll.